Tak Warisi Watak Maia Estianty dan Ahmad Dhani, Perilaku Asli Dul Jaelani Beda Jauh dari Al dan El

BANJARMASINPOST.CO.ID - Rupanya, Dul Jaelani punya perbedaan mencolok dengan Maia Estianty dan Ahmad Dhani, orangtuanya.

Bahkan, Maia Estianty menyebut Dul Jaelani tak mewarisi wataknya maupun Ahmad Dhani.

Perilaku Dul Jaelani malah sangat berbeda dengan Al Ghazali dan El Rumi.

Pemilik nama lengkap Abdul Qadir Jaelani atau Dul Jaelani mempunyai sisi romantis yang tak dimiliki Al Ghazali dan El Rumi.

Baca juga: Usai Menikah Dengan Chevra Yolandi, Via Vallen Incar Manchester United, Ternyata Ini Sebabnya

Baca juga: Tanggapan Baim Wong Usai Disebut Cemarkan Nama Baik Penggemar, Suami Paula Verhoeven Ucap Maaf

Lantas seperti apa sosok Dul Jaelani putra bungsu Maia Estianty dan Ahmad Dhani ini, berikut ulasannya.

Lelaki kelahiran 23 Agustus 2000 memilih menekuni musik sejak belia.

Ia beserta kedua kakaknya pernah menjadi anak band yang diberi nama The Lucky Laki.

Kedekatan ketiganya sudah terjadi sejak masih kecil, namun Dul Jaelani memiliki kepribadian yang lebih sensitif dari kakaknya.

Maia Estianty mengungkapkan hal itu saat bincang bersama Nagita Slavina.

Ia mengatakan kalau Dul Jaelani bukanlah sosok pribadi yang cuek, bahkan dikenal sangat romantis.

Baca juga: Protes Athalla Lihat Tingkah Venna Melinda dan Ferry Irawan, Imbas Ibu Verrell Bramasta Saling Suap

Baca juga: Terekam Bukti Hati Arya Saloka Belum Bisa Tinggalkan Ikatan Cinta, Beri Semangat ke Sang Sutradara

"Sebenarnya kalo Al sama El agak cuek, yang gak cuek itu sebenarnya Dul," ujarnya dikutip Sripoku.com dari kanal Youtube Rans Entertainment, Minggu (17/7/2022).

Maia Estianti juga menyebut sosok Dul Jaelani sebagai anak yang mudah untuk mengungkapkan perasaannya.

Dul Jaelani dikenal sebagai pribadi yang tidak gengsi dan kepekaannya lebih tinggi dari Al dan El.

"Dul yang sensitif, paling bisa mengungkapkan perasaannya," lanjutnya.

Bahkan perlakuan Maia Estianty terhadap Dul Jaelani tidak bisa blak-blakan karena takut akan menyakiti hatinya.

"Gue sama dia nggak bisa keras, dia lembut banget, gue takut nyakitin hati," ucapnya.

Ia berusaha untuk menjadi sosok Ibu yang bisa mengerti putra bungsunya ini, sehingga dapat memperlakukan dengan baik.

Baca juga: Datangi Rumah Krisdayanti, Gen Halilintar Dapat Perlakuan Begini dari Anak-anak Raul Lemos

"Gue kan orangnya kalau ngomong ceplas ceplos, gue kalau sama dia, gue ngomong apa yah," lanjtunya.

Maia Estianty sontak terkejut ketika mengetahui watak melankolis Dul Jaelani.

"Gue kan kalo ngomong asal ngomong. Dia nggak bisa kayak gitu digituin," sambungnya.

Ia mengaku kalau watak yang dimiliki Dul Jaelani tidak menuruni dari sifatnya maupun Ahmad Dhani.

"Dia bukan (sifat) Jawa Timur, dia lebih ke Sunda. Dia semua dirasain. Jauh banget dari bapak dan ibunya," tambahnya.

Sementara itu, bagi Al Ghazali adik bungsunya itu memiliki watak yang jarang ada pada seorang pria.

"Kemarin sempet Dul chat nanya dimana, terus dia bilang kalo lagi kangen kakak Al," ucapnya.

"Terus ada lagi, kalo Dul ketemu kakaknya salim tangan, unik banget sih, jarang soalnya," lanjutnya.

Simak video selengkapnya: KLIK

Baca juga: Bukti Penonton Lupakan Arya Saloka, Deva Mahenra dan Amanda Manopo Bikin Rating Ikatan Cinta Begini

Baca juga: Rangkul Tubuh Ayu Ting Ting, Ulah Ivan Gunawan Kembali Munculkan Doa Segera ke Pelaminan

Kepribadian Melankolis: Karakter, Kelebihan, dan Kekurangan

Kepribadian melankolis umumnya dimiliki oleh segelintir orang yang setia dan disiplin. Tipe kepribadian ini dikemukakan oleh filsuf sekaligus tabib Yunani bernama Hippocrates.

Dilansir dari Psychologia.co, pria dan wanita melankolis cenderung setia kepada keluarga dan teman dekatnya. Orang melankolis juga sangat hati-hati dalam bertindak.

Melankolis sangat mementingkan esensi norma dan moral. Bagi mereka, peraturan adalah hal yang harus dipatuhi.

Orang-orang melankolis tidak suka menciptakan aturan, melainkan suka mengikuti aturan. Karena aturan dipandang bisa mengantarkan mereka pada kehormatan. Sebab itu, melankolis ingin tergabung dalam komunitas yang lebih besar.

Melankolis menyukai rutinitas dan agenda yang terjadwal, serta menaruh perhatian mendetail terhadap sesuatu. Di samping itu, mereka juga sangat serius dan kritis dalam berpikir.

Kelebihan kepribadian melankolis

- Teliti dan Perfeksionis

Melankolis memiliki sifat ketelitian yang tinggi. Ketelitian ini membuat mereka mempertimbangkan hal dengan detail.

Bagi mereka, segala bentuk pekerjaan harus dikerjakan sebaik-baiknya. Segala bentuk pekerjaan sederhana pun dikerjakan secara teliti dan serius.

Orang melankolis juga menyukai proses dan berupaya mengejar tujuan mereka dengan tepat dan efektif.

- Penyabar

Melankolis termasuk pribadi yang penyabar. Mereka sabar ketika dihadapkan pada kegiatan yang berulang, dan sabar dalam memberikan perhatian.

Mereka sungguh berhati-hati dalam mempertimbangkan segala sesuatu. Dalam bekerja, orang melankolis sangat menghindari sikap tergesa-gesa.

- Administratif

Sifat ketelitiannya membuat orang-orang melankolis terampil dalam mengelola data, serta mampu berpikir analitis.

Orang melankolis sangat patuh pada peraturan yang berlaku. Dengan demikian, mereka kerap dipercaya mengemban pekerjaan yang sifatnya administratif.

Kekurangan kepribadian melankolis

Kekurangan kepribadian melankolis menurut Florence Littauer dalam bukunya yang berjudul Personality Plus adalah sulit bersosialisasi. Melankolis memiliki karakter introvert dan sulit bereksplorasi di lingkungan sosial.

Selain itu, melakolis adalah pribadi yang cenderung tertutup dan lebih suka memendam. Karakter individualis serta pemikiran bahwa mereka bisa mengerjakan semuanya sendiri, juga menjadi kekurangan kepribadian melankolis.

Baca juga: Kecurigaan pada Marshel dan Celine Evangelista Akhirnya Terjawab, Ayu Aulia: Jadi Settingan?

Baca juga: Isu Gugatan Cerai Nathalie pada Sule Cuma Settingan Terjawab, Astrid Kuya Akhirnya Buka Suara

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Sosok Dul Jaelani tak Warisi Watak Ceplas-ceplos Maia Estianty, Dikenal Sensitif dan Melankolis