Selebrita
Calon Adik Baru Arsy dan Arsya Jadi Bahasan Anang, Ashanty: Kakek-kakek Gak Tahu Diri
Meski telah memiliki Arsy Hermansyah dan Arsya Hermansyah, Anang Hermansyah ingin punya anak lagi dari Ashanty. Ibu tiri Azriel Hermansyah bereaksi.
Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Murhan
Hamil usia 40 tahun, memiliki berbagai resiko untuk kesehatan ibu dan juga janin. Sel telur pada wanita usia 35 tahun ke atas akan menurun kualitas dan kuantitasnya.
Sehingga ini adalah penyebab utama hamil usia 40 tahun sangat kecil dan memiliki resiko tinggi.
Namun, untuk hamil usia 40 tahun, tentu saja bukan hal yang tidak mungkin terjadi, masih ada beberapa kemungkinan untuk hamil usia 40 tahun.
Wanita hamil usia 40 tahun dapat memakai program hamil secara alami dan juga bantuan perawatan dari dokter. Ini tergantung pada kualitas sel telur dan sperma yang dimiliki kedua pasangan.
Risiko yang mengintai
Hamil usia 40 tahun memang menjadi pengalaman dan tantangan baru setiap wanita karena menghadapi resiko yang timbul untuk kesehatan ibu dan janinnya.
"Wanita hamil usia 40 tahun menghadapi berbagai resiko keguguran dan cacat lahir, atau akan mengalami anomali kromosom seperti down syndrome," ucap Karen Thies, DO, seorang Health Care Obstetrician di MU Health.
Resiko-resiko ini memang tidak sepenuhnya akan terjadi setiap wanita, namun perlu pencegahan sesuai anjuran dokter terutama pada wanita hamil usia 40 tahun.
“Hampir semua pasien saya yang hamil usia 40 tahun ke atas memeriksa anomali kromosom karena mereka ingin siap secara psikologis,” tambah Thies.
Tes pertama dapat dilakukan pada trimester pertama kehamilan, dan jika potensi anomali terdeteksi, tes konfirmasi dapat dilakukan setelah 16 minggu.
Dalam jurnal Public Library of Science (PLOS), disebutkan bahwa terjadi penurunan yang tajam terhadap kemampuan wanita untuk hamil secara alami di usia 40 tahun.
Di usia ini, peluang wanita untuk hamil setelah 3 bulan mencoba adalah sekitar 7 persen. Ini karena seiring waktu, jumlah dan kualitas telur akan menurun.
Sel telur yang lebih tua ini bisa memiliki lebih banyak masalah pada kromosomnya, sehingga meningkatkan kemungkinan memiliki bayi dengan cacat lahir.
Saat kehamilan berlanjut, wanita hamil usia 40 tahun atau lebih memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi terkait kehamilan, seperti:
• Meningkatnya risiko kelahiran prematur.
• Meningkatnya risiko lahir dengan berat lahir rendah.
• Meningkatnya risiko lahir dengan kelainan.
• Meningkatnya risiko penyakit, seperti diabetes dan hipertensi akan menyebabkan peningkatan risiko terjadinya diabetes dalam kehamilan dan pre-eklamsia.
• Tekanan darah tinggi
• Endometriosis.
• Fibroid rahim
• Gangguan saluran tuba.