Religi
Adab Masuk Masjid Dijabarkan Ustadz Adi Hidayat, Berikut Bacaan Doanya
Memasuki masjid terdapat hal-hal yang disunnahkan bagi umat Islam. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan adab masuk mesjid.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Memasuki mesjid terdapat hal-hal yang disunnahkan bagi umat Islam. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan adab masuk mesjid.
Pendakwah yang karib disapa UAH menerangkan bacaan ketika melangkahkan kaki ke mesjid.
Semua aktivitas yang dilakukan oleh kaum muslim dianjurkan membaca doa, terkhusus memasuki rumah Allah yakni mesjid dan mushala.
Teriring doa dalam setiap kegiatan yang dilakukan bertujuan tak lain selalu mengingat dan menyebut nama Allah SWT.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan masuk rumah Allah dengan masuk ke rumah sendiri memiliki aturan yang berbeda.
Baca juga: Kumpulan Niat Puasa Sunnah di Bulan Muharram 1444 H, Berikut Tata Cara Diungkap UAS
Baca juga: Jemaah Haji Asal Tapin Meninggal di Mekkah, Disdukcapil Berikan Akta Kematian
Masuk ke dalam rumah senantiasa hendaknya mengucap Assalamu'alaikum, hal ini membuat setan dan sebangsanya berpikir tidak ada tempat bermalam bagi diri mereka saat itu.
Meskipun suatu rumah itu kosong dan tidak ada yang menjawab, mengucap Assalamu'alaikum tetap dianjurkan.
Sama halnya di kala makan dan minum, jika tidak mengucap Bismillah karena Allah, setan dan jin berkata kepada temannya, ada jatah makan dan minum dari makanan dan minuman kita tersebut. Maka dari itu hendaknya selalu mengucap Bismillah sebelum makan dan minum.
"Rumah Allah beda cara masuknya, kalimat atau doa yang diucapkan berbeda, karena bacaan ini bermakna Allah sedang menunggu hamba-Nya masuk rumah Allah," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ceramah Pendek.
Doa Masuk Mesjid
اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Allahummaf tahlii abwaaba rohmatik
Artinya: "Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu"
"Artinya, bukan hanya satu pintu dan pintu fisik, melainkan yang dimaksud adalah pintu-pintu rahmat Allah yang luas," paparnya.
Ia menambahkan kalimat rahmat di dalam Alquran, wujudnya ada tiga, yang pertama bisa jadi solusi dan kasih sayang Allah yang diberikan kepada orang yang sedang punya masalah.
Dalilnya ada di Surah Al-Baqarah ayat 155-157, dan keterangan atau tafsirnya ada di Surah A-Taubah ayat 18.

Surat Al-Baqarah Ayat 155-157
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ
Wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-jụ'i wa naqṣim minal-amwāli wal-anfusi waṡ-ṡamarāt, wa basysyiriṣ-ṣābirīn. Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ụn. Ulā`ika 'alaihim ṣalawātum mir rabbihim wa raḥmah, wa ulā`ika humul-muhtadụn
Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Baca juga: Resep Cemilan Sehat Dibagikan dr Zaidul Akbar, Mencegah Diabetes dan Penyakit Ginjal
"Ketika masuk mesjid Allah sedang menunggu kita untuk memohon pintu rahmat, barangkali ada masalah di kehidupan, tunaikan shalat dua rakaat, duduk, dan sibukkan diri untuk meminta kepada Allah SWT," urainya.
Surat At-Taubah Ayat 18
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ
Innamā ya'muru masājidallāhi man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāta wa lam yakhsya illallāh, fa 'asā ulā`ika ay yakụnụ minal-muhtadīn
Artinya: Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
"Orang yang minta diberi nama dengan muhtadun, kalau sudah diberikan diberi nama muhtadin, berdasarkan penjelasan Surah Al-Baqarah dan At-Taubah itu," tutur UAH.
Orang-orang yang memakmurkan mesjid adalah kalangan terbatas. Yaitu hanya orang-orang yang yakin kepada Allah, menunaikan shalat secara konsisten, tunaikan zakat dengan baik, dan tidak pernah takut kecuali kepada Allah.
Karena itu, di saat beribadah ke mesjid maka maksimalkan ibadah kepada Allah meminta hajat dan keinginan kepada Sang Khalik.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)