Religi

Resep Bubur Asyura 10 Muharram, Berikut Bahan dan Cara Membuat Konsumsi Khas Banjar

Inilah resep bubur asyura yang biasa dimasak di momen Tahun Baru 10 Muharram.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida
Warga memasak bubur asyura pada Kamis (19/8/2021) siang, yang bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1442 Hijriyah. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Inilah resep bubur asyura yang biasa dimasak di momen Tahun Baru 10 Muharram.

Sebentar lagi akan memasuki bulan Muharram 1444 Hijriyah, umat Islam dianjurkan melakukan ibadah sunah yaitu Puasa Asyura. Tradisi yang kerap dilakukan adalah membuat bubur asyura dalam jumlah yang banyak.

Bubur Asyura umumnya dibuat di mesjid atau mushala bisa pula di perkampungan oleh warga sekitar, setelah masak bubur asyura dibagikan ke warga-warga setempat.

Biasanya, pembuatannya dilakukan secara berama-ramai dan bergotong royong.

Kuliner spesial bubur asyura biasanya dibuat masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan.

Bubur Asyura dibuat untuk disantap bersama, baik oleh mereka yang berpuasa maupun yang tak berpuasa.

Baca juga: Adab Masuk Masjid Dijabarkan Ustadz Adi Hidayat, Berikut Bacaan Doanya

Baca juga: Jemaah Haji Asal Tapin Meninggal di Mekkah, Disdukcapil Berikan Akta Kematian 

Berikut ini resep bubur asyura dilansir Banjarmasinpost.co.id dari Kompas.com.

Resep Bubur Asyura

Bahan

150 gram beras

30 gram bayam

30 gram kangkung

40 gram jagung manis

40 gram wortel

40 gram kentang

20 gram kacang tanah

20 gram kacang hijau

20 gram kacang kedelai

20 gram kacang panjang

50 gram ayam potong kecil

Ceker ayam sesuai selera

50 gram daun pucuk waluh

30 gram daun kemangi

100 ml santan

3 lembar daun salam

1 ikat daun melinjo

Tradisi 10 Muharram, warga di Martapura bikin bubur Asyura.
Tradisi 10 Muharram, warga di Martapura bikin bubur Asyura. (Capture Youtube BPost)

40 gram buah melinjo

Bawang putih secukupnya, cincang

Jahe secukupnya, geprek

Garam dan lada untuk penyedap

Air secukupnya

Aneka bahan lainnya agar genap 41 bahan

Baca juga: Haul Ke- 257Datu Sanggul di Tapin, 450 Personel Gabungan Disiagakan 

Pelengkap Abon sapi secukupnya

Sambal goreng tempe secukupnya

Telur dadar iris secukupnya

Cara Memasak Bubur Asyura

1. Pertama, rendam beras dengan air agar beras cepat lunak dan mudah dimasak.
2. Siapkan panci stainless atau panci anti lengket, panaskan lalu tuang minyak. Panaskan minyak, tumis bawang putih dan jahe hingga harum.

3. Masukkan beras yang sudah direndam ke dalam panci. Tumis bersama minyak, jahe, dan bawang putih kurang lebih 5 menit. Pastikan beras tercampur rata dengan minyak.

Warga Banyiur Muara Banjarmasin melaksanakan tradisi Bubur Asyura.
Warga Banyiur Muara Banjarmasin melaksanakan tradisi Bubur Asyura. (Capture Youtube BPost)

4. Tuang air secukupnya dan daun salam, lalu masak bubur.

5. Masukkan bahan yang membutuhkan waktu memasak lebih lama, yakni ayam potong, ceker ayam, dan aneka kacang-kacangan.

6. Lanjut dengan memasukkan aneka sayur dengan tekstur keras, seperti kentang, wortel, dan jagung manis.

7. Masak sambil diaduk secara berkala dengan api sedang hingga hampir matang.
8. Jika sudah hampir matang, masukkan sayuran yang mudah matang seperti kangkung, bayam, daun kemangi, daun melinjo, buah melinjo, daun pucuk waluh, dan lain-lain.

9. Aduk rata, masukkan santan dan bumbu. Koreksi rasa, lalu masak hingga matang.

Baca juga: Dispersip Kalsel Hadirkan Habiburrahman El Shirazy Bersama Novel Terbaru Suluh Rindu

10. Sajikan bubur asyura bersama pelengkap.

Selain itu, ada banyak lagi fakta unik tentang tradisi pelaksanaan puasa 10 Muharram dan bubur Asyura di Kalimantan Selatan, berikut ulasannya:

1. Bubur Asyura tak memiliki resep khusus. Biasanya, bahan dan rempah-rempahnya sembarang saja, sesuai dengan apa yang dimiliki pembuatnya. Hal ini didasarkan pada apa yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW saat berpuasa Asyura, yaitu mencampurkan bahan apa saja yang dimiliki dimasak menjadi bubur lalu disantap untuk menu berbuka puasa. Hal ini kemudian menyebar di antara umat Islam dan diikuti serta dijadikan tradisi hingga sekarang.

2. Bahannya harus 41 macam, jika tak mencapai jumlah itu, pernah juga ada yang mencampurkan batu dan lumut untuk melengkapi syarat tradisi itu. Ini berdasarkan kisah-kisah dari para orang tua dulu.

3. Mengapa harus 41 macam? Karena angka 41 sangat sakral bagi orang Banjar. Hal ini berkaitan pula dengan tradisi orang Banjar yang dulu beragama Hindu yaitu membuat persembahan kue berjumlah 41 jenis, biasanya khusus di acara-acara kalangan bangsawan saja. Setelah Islam datang, tradisi kue 41 dan angka sakral tersebut tetap dilestarikan.

4. Setelah matang, bubur itu dibacakan doa selamat oleh para lelakinya yang berkumpul di masjid atau musala, baru kemudian dibagikan ke warga.

5. Bahan wajib bubur Asyura adalah sayur dan kacang-kacangan, jika kurang bisa ditambah bahan lainnya hingga mencukupi syarat 41 macam tadi.

6. Bubur ini hanya ada sehari dalam setahun, yaitu hanya di tanggal 10 Muharram.

7. Saban tahun, biasanya bubur Asyura tak hanya dibuat bersama-sama warga di perkampungan, namun juga digelar besar-besaran oleh Kesultanan Banjar di Martapura, Kalimantan Selatan. Selain untuk memperingati puasa Asyura biasanya juga menjadi rangkaian Milad Kesultanan Banjar.

8. Tak hanya itu, ada juga mitosnya yang berkembang di masyarakat Banjar, khususnya mereka yang berdiam di kawasan Banua Anyar, Banjarmasin. Mitosnya adalah, saat perayaan tahun baru Islam, warga berkumpul menggelar pengajian, kemudian saat pembacaan selawat semua jemaah harus berdiri. Diyakini, saat itu arwah Nabi Muhammad SAW turut hadir. Sebagai penghormatan, maka jemaah harus berdiri sambil berselawat menyambut kedatangannya.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Sumber : kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved