Religi

Hukum Pakai Gelar Haji Sepulang Ibadah di Tanah Suci, Ustadz Adi Hidayat Beri Penjelasan Begini

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hukum menyandang gelar haji sepulang ibadah haji di tanah suci Mekkah.

Penulis: Mariana | Editor: Murhan
Youtube Ustaz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat jelaskan hukum menyandang gelar haji. 

Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Kemudian ibadah haji puncaknya taqwa, sebagaimana tersurat di Surah Al-Baqarah ayat 197.

Surat Al-Baqarah Ayat 197

ٱلْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَٰتٌ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ ٱلْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِى ٱلْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ ٱللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

Al-ḥajju asy-hurum ma'lụmāt, fa man faraḍa fīhinnal-ḥajja fa lā rafaṡa wa lā fusụqa wa lā jidāla fil-ḥajj, wa mā taf'alụ min khairiy ya'lam-hullāh, wa tazawwadụ fa inna khairaz-zādit-taqwā wattaqụni yā ulil-albāb

Artinya: (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.

"Kalau ibadah melahirkan gelar, orang yang pernah shalat, puasa, zakat, dan haji akan dipenuhi gelar, sehingga tidak perlu ditambahkan gelar," ujarnya.

UAH menceritakan asal mula gelar haji pada nama adalah ungkapan orang-orang Arab, ungkapan itu juga bermakna doa agar haji yang dilakukan mabrur, dan segala yang dilakukan sukses dan berkah.

Selain itu, ungkapan gelar haji kepada yang telah berhaji bermakna pengingat karena sudah berhaji jangan sampai luntur oleh keburukan-keburukan yang menghilangkan pahala haji.

"Pahala haji mabrur itu tidak ada yang sebanding kecuali surga, maka sangat disayangkan pahala jaminan surga itu hilang karena misalnya tidak dapat menjaga lisan, maka panggilan haji itu adalah pengingat sudah ada surga di hadapan jangan dikotori dengan maksiat," paparnya.

Simak video selengkapnya: KLIK

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved