Kemenkumham Kalsel
Tingkatkan Pengetahuan Urgensi Pelindungan KI Sejak Dini, 10 Guru Dikukuhkan Kemenkumham Kalsel
Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel, mengukuhkan 10 Guru KI (RuKI), ditandai dengan penyematan rompi.
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Eka Dinayanti
lihat foto
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Menindaklanjuti tema Kreatif & Inovatif, DJKI Berperan Aktif dalam Pemulihan Ekonomi Nasional yang diangkat dalam Rakernis Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) baru-baru ini, Kanwil Kemenkumham Kalsel mengukuhkan Guru KI (RuKI) di Banua.
Bertempat di Balai Pertemuan Garuda, Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel, Lilik Sujandi mengukuhkan 10 RuKI di Kalsel, Selasa (2/8/2022).
Mereka yakni Muhammad Harry Nugraha, Muhammad Arie Syabany, Yulli Rachmadani, Dianor, Rusli, Tulus Achir Cahyadi, Farida Ariani, Togi Leonardo Situmorang, Eldy Prasetya Setiawan dan Nizar Al Farisy.
Pengukuhan ditandai dengan penyematan rompi RuKI.
Dimana prosesi ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dan juga dilaksanakan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM RI, Eddy O.S Hiariej.
Dalam sambutannya, Wamenkumham, Eddy O.S Hiariej mengatakan, Kemenkumham RI mendukung penguatan agen diseminasi KI melalui kegiatan ‘DJKI Mengajar’ untuk membangun kesadaran masyarakat atas urgensi perlindungan KI.
”Dengan DJKI Mengajar, maka kedepannya DJKI dapat menyiapkan kegiatan yang menarik untuk siswa-siswi dan agar mereka mengenal KI sejak dini," ujarnya.
Wamenkumham juga mengatakan, Pengukuhan Guru KI adalah komitmen dari jajaran pimpinan Kemenkumham dalam mendukung Program Unggulan DJKI.
Sedangkan Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel, Lilik Sujandi mengatakan, DJKI membawa misi untuk mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa melalui Kekayaan Intelektual dengan beberapa program salah satunya adalah DJKI Aktif Belajar dan mengajar. (aol)
