Religi
Kemuliaan Menyantuni Anak Yatim Dijelaskan Ustadz Abdul Somad, Batas Usia Sebelum Masuk Akil Baligh
Ustadz Abdul Somad (UAS) turut menerangkan batas usia seseorang yang masih disebut anak yatim dalam Islam.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ustadz Abdul Somad menjelaskan kemuliaan menyantuni anak yatim.
Pendakwah yang karib disapa UAS turut menerangkan batas usia seseorang yang masih disebut anak yatim dalam Islam.
Anak yatim memiliki posisi yang istimewa dalam Islam. Termaktub di berbagai firmannya-Nya dalam Alquran, Allah SWT menyuruh hamba-Nya untuk memperhatikan anak yatim dengan sebaik-baiknya.
Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim untuk memuliakan anak yatim.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan orang-orang yang menyantuni anak yatim diberikan ganjaran pahala yang luar biasa.
Baca juga: Anjuran Menyantuni Anak Yatim Dijelaskan Buya Yahya, Imbau Tidak Dikhususkan di Muharram
Baca juga: Mata Sehat Terhindar dari Katarak, dr Zaidul Akbar Imbau Hindari Jenis-jenis Makanan Berikut
"Dari hadist Nabi Muhammad SAW dijelaskan orang yang menanggung anak yatim memiliki kedudukan yang dekat dengan surga Allah SWT," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Iam Muslim.
Diriwayatkan Imam Bukhari, dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا » وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئاً
"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini", kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya.
Hadits yang shahih ini menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang menyantuni anak yatim, sehingga imam Bukhari mencantumkan hadits ini dalam bab: keutamaan orang yang mengasuh anak yatim.
Bagi orang yang menanggung kehidupan anak yatim, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, maka Allah SWT menjanjikannya masuk surga.
UAS menjabarkan bahkan setiap mengusap rambut anak yatim akan mendapatkan kebaikan.
"Setiap helai rambut anak yatim adalah kebaikan-kebaikan, karena itu setiap menyantuni anak yatim usap rambutnya, kenapa? Setiap helai rambutnya ada pahala," urai UAS.
Meski demikian, ia mengingatkan tidak memahami hadist tersebut secara tekstual.
Dalam menyantuni anak yatim hendaknya tidak dibeda-bedakan laki-laki dan perempuan, semua sama di hadapan Allah SWT.
