Religi
Dahsyatnya Keutamaan Bersedekah, Diantaranya Menghapus Murka Tuhan dan Menambah Umur
KH Husin Nafarin LC MA jabarkan tentang keutamaan Bersedekah. Berikut 5 keutamaan Bersedekah diantaranya menghapur murka Tuhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut keutamaan Bersedekah. KH Husin Nafarin LC MA beberkan keutamaan Bersedekah.
Bersedekah adalah wujud keperdulian kita kepada sesama. Selain itu Bersedekah ternyata mempunya banyak keutamaan.
Dengan Bersedekah kita juga bisa meringankan beban saudara kita. Tak perduli jumlahnya asalnya kita ikhlas bersedekah
Bersedekah pada dasarnya adalah saling membantu dan bukti keperdulian kita kepada sesama. Kita yang mungkin diberi Allah SWT harta lebih hendaknya bisa membantu saudara kita.
Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Jabarkan Tentang Shalat Hajat, Meminta Hanya Kepada Allah SWT
Baca juga: Daftar Amalan Perbaiki Diri dan Hati Diungkap Ustadz Adi Hidayat, Salah Satunya Baca Al Quran
Berikut ini keutamaan bersedekah. KH Husin Nafarin LC MA yang saat ini menjabat Ketua MUI Kalsel menjabarkan keutamaan bersedekah.
Sedekah memiliki banyak keutamaan, dalam bahasa agama disebut fadhilat, yaitu :
1. Membersihkan diri dan harta,.
Sesuai firman Allah SWT yang artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka... “ (QS At-Taubah : 103)
Membersihkan harta, maksudnya zakat membersihkan pelakunya dari kekikiran dan cinta yang berlebihan akan harta benda. Adapun dimaksudkan mensucikan, bahwa zakat menyuburkan sifat kebaikan dalam hati dan memperkembangkan harta benda.
2. Menghapus murka Tuhan
Nabi SAW bersabda yang artinya : “Sedekah memadamkan murka Tuhan” (HR Tabrani).
Baca juga: Tata Cara Shalat Istikharah, Buya Yahya Jelaskan Ketentuan Bagi yang Ingin Mengerjakan
Baca juga: Hukum Tunjangan Kematian untuk Biaya Selamatan, Begini Penjelasan Buya Yahya
3. Menambah umur dan keutamaan lainnya
Nabi SAW bersabda yang artinya : “Sesungguhnya sedekah seorang muslim menambah umur, mencegah kematian dengan kesudahan yang jelek dan dengannya Allah SWT menghilangkan sifat sombong dan angkuh”(HR. Tirmidzi).
4. Menolak bala
Sehubungan dengan ini diriwayatkan bahwa ada seseorang yang merindukan anaknya datang kepada Abu Hurairah ra, seraya berkata : “Doakan anakku kepada Allah SWT, aku merasa khawatir kalau-kalau ia ditimpa kebinasaan.”
Abu Hurairah ra menjawab : “Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang lebih bermanfaat, lebih tepat dan cepat mendapat ijabah daripada doaku.” Ia menjawab : “Ya.”

Abu Hurairah pun berkata : “ Bersedekahlah dengan niat untuk keselamatan anak anda dan keselamatan apa yang dibawanya.”
Orang itupun ber sedekah satu dirham kepada seorang pengemis, sambil berkata : “Sedekah ini untuk keselamatan anakku dan keselamatan apa yang dibawanya.”
Menurut riwayat anak yang dikhawatirkan itu datang dengan selamat. Ia menceritakan kapal yang membawanya mendapat musibah diterpa badai di tengah laut. Ia heran kapal itu ditarik oleh makhluk-makhluk berpakaian putih sehingga selamat sampai ke tepi pantai. Setelah dicocokkan waktu kejadian itu, tepat pada saat orang tuanya ber sedekah. (Al-Mustathraf, Syihabuddin Muhammad Al-Ibsyayhi, hal. 22).
5. Menebus dosa.
Diriwayatkan oleh An-Mundziri dari Rasul SAW pada zaman dahulu ada seorang abid yang beribadah kepada Allah di atas puncak sebuah gunung. Setan menggodanya dengan mendatangkan seorang perempuan lacur, sehingga terjadilah perbuatan zina. Abid itu menyesal, ia pun mandi dan bertemu dengan seorang miskin yang kelaparan.
Sang Abid hanya memiliki setengah potong roti, lalu langsung menyedekahkan dan berkata : “Ambil olehmu makanan ini, aku tidak berhak.” Rasul SAW bersabda : “Laki-laki ini datang pada hari kiamat (dipengadian Tuhan). Dosa zinanya diletakkan di sebelah daun timbangan, dan di sebelahnya lagi diletakkan sedekahnya yang hanya setengah potong roti; ternyata sedekahnya itu lebih berat daripada dosa zinanya; artinya orang itu diampuni oleh Allah SWT dengan sedekahnya itu.” (Dalil As-Sailin, Anas Ismail Abu Daud, Hal 321).
Seseorang yang menghadapi sakratul maut bersungut-sungut meminta ditangguhkan umur kepada Allah SWT barang sesaat, agar bisa ber sedekah dan beramal saleh. Namun ajal tidak bisa ditunda-tunda. Allah SWT sudah memperingatkan dalam firman-Nya : “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat ber sedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS. Al-Munafiqun ayat 10).
Wahai orang-orang yang berkecukupan dan berkelebihan, ber sedekahlah di kala sehat dan afiat, jangan setelah maut di ambang pintu baru mau ber sedekah. (*)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post