Religi

Hikmah Mengenakan Jilbab bagi Wanita, Ustadz Adi Hidayat : Tutup Aurat Tanda Sayang Allah

Ustadz Adi Hidayat menerangkan perintah menutup aurat bagi muslimah adalah tanda sayang Allah kepada kaum hawa.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
youtube Adi Hidayat Official.
Ustadz Adi Hidayat terangkan tentang menutup aurat. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hikmah mengenakan jilbab bagi wanita.

Pendakwah yang akrab disapa UAH turut menerangkan perintah menutup aurat bagi muslimah adalah tanda sayang Allah kepada kaum hawa.

Sebagaimana diketahui, muslimah diwajibkan menutup aurat. Batasan aurat wanita seluruh tubuh terkecuali telapak tangan dan wajah.

Selain mematuhi perintah Allah SWT untuk menutup aurat, ternyata ada banyak hikmah yang dipetik kaum hawa yang berjilbab.

Baca juga: Kemuliaan Bulan Al-Muharram, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Motivasi Ibadah bagi Umat Muslim

Baca juga: Waspada Imun Tubuh Menurun, dr Zaidul Akbar Imbau Hindari Konsumsi Jenis Makanan Ini

Ustadz Adi Hidayat mengatakan saking sayangnya Allah kepada muslimah, maka turunlah perintah berjilbab.

Perintah jilbab atau menutup aurat bagi muslimah termaktub dalam ayat Alquran.

Surat Al-Ahzab Ayat 59

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Yā ayyuhan-nabiyyu qul li`azwājika wa banātika wa nisā`il-mu`minīna yudnīna 'alaihinna min jalābībihinn, żālika adnā ay yu'rafna fa lā yu`żaīn, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā

Artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

"Kenapa kenakan Jilbab? Yang pertama, supaya diketahui seseorang itu adalah perempuan beriman. Kalau sudah beriman, maka melekat hukum pada laki-laki untuk menghormati, membantu, serta melindungi," jelas Ustadz Adi Hdiayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Ia pun menceritakan, di zaman dulu ada perempuan muslimah di Madinah sebelum ayat tentang jilbab turun, suatu ketika ingin buang air besar di kebun kurma karena dulu tidak ada toilet umum dan sebagainya.

Malam-malam ketika akan keluar diganggu oleh laki-laki Yahudi, preman-preman Madinah, dilaporkanlah kepada Nabi SAW.

Begitu dilaporkan maka turunlah Surah Al-Ahzab ayat 59 tentang perintah jilbab.

"Begitu pakai jilbab, sudah viral di kalangan pemuda muslim bahwa wanita itu seorang muslimah. Maka pemuda muslim wajib melindungi muslimah, sebagaimana kaidah fikih," urainya.

Ia mengingatkan Jilbab tak sekadar dikenakan untuk identitas seorang muslimah yang menjadi wujud sayangnya Allah.

Kalau mau digali dari segi kesehatan dan lainnya banyak, namun kesimpulannya satu Allah sayang pada perempuan.

"Tapi sekarang kenapa Allah sudah sayang, tapi perempuannya berpaling? Allah sayang memberikan jilbab, banyak orang mencari kasih sayang Allah, ini Allah langsung memberikan kasih sayangnya, saking sayangnya Allah meninggalpun masih dijilbabin juga," ucap UAH.

Kain kafan perempuan ada tudungnya berbeda dengan laki-laki. Sehingga UAH pun mengimbau jangan sampai saat meninggal saja memakai tudung, semasa hidup justru tidak mengenakan jilbab.

"Alhamdulillah kita tinggal di Indonesia, untuk memprakterkkan agama diatur Undang-undang pasal 29 ayat 2. Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Jilbab bagian dari ibadah," pungkas Ustadz Adi Hidayat.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved