Berita Banjarmasin
Tiga Bulan Usai Operasi di RSUD Ulin Banjarmasin, Bayi Kembar Siam Asal Kalteng Diperbolehkan Pulang
Zefano Ozill Pernando, bayi kembar siam tak lengkap asal Buntok Kalteng diperbolehkan pulang setelah tiga bulan dirawat pasca operasi di RSUD Ulin
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kebahagiaan terpancar di wajah pasangan Hengki Pernando dan Novita Sari. Warga Buntok Kalimantan Tengah (Kalteng) ini tampak sumringah saat diajak foto bersama.
Keduanya adalah orangtua dari Zefano Ozill Pernando, bayi kembar siam tak lengkap.
Setelah menjalani perawatan selama tiga bulan, bayi Ozill akhirnya bisa pulang ke rumahnya di Buntok usai dilepas oleh RSUD Ulin Banjarmasin Kamis (1/9/2022).
"Puji Tuhan senang sekali anak kami berhasil melewati masa operasi dengan selamat," kata Hengki.
Ia pun sudah tidak sabar untuk kembali ke rumahnya.
Baca juga: RSUD Ulin Banjarmasin Buka Pelatihan Buat Korset Hingga Kaki Palsu
Baca juga: Bank Kalsel Terapkan One Step Payroll, Kini GaJI ASN RSUD Ulin Banjarmasin Dibayar Otomatis
Baca juga: RSUD Ulin Banjarmasin Beri Pengarahan untuk Penderita Diabetes yang Belum Disiplin Diet
Hengki ia dan istri mengaku, tak menyangka buah hati pertama mereka terlahir dengan kondisi kembar siam tak lengkap.
"Ketika USG dokter mengatakan sehat saja, tidak ada apa-apa," ungkapnya.
Hengki pun mengaku sempat pesimis atas tindakan kepada anaknya. Namun atas kemampuan tenaga medis di RSUD Ulin anaknya bisa selamat dan sehat.
Bayi Ozill sendiri adalah bayi yang terlahir kembar dempet di bagian dada dan perut dengan kembarannya yang tak sempurna. Kembarannya belum terbentuk kepalanya, hanya tubuh dengan dua tangan, dua kaki hingga pantat.
Bayi Ozill dilarikan ke rumah sakit sejak berusia 16 hari, dan kini bayi Ozill sudah berusia 4 bulan.
"Tiga bulan kami merawat bayi kami di rumah sakit," ungkapnya.
Terpantau bayi Ozill sudah tampak sehat. Ia menjalani prosesi pelepasan dengan lebih banyak tertidur.
Sementara Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Dr dr Izaak Zoelkarnain Akbar SpOT-FICS (K)-Hand menyampaikan, ini merupakan operasi yang kedua untuk kembar siam. Kasus pertama bayinya hidup keduanya, karena komplit tetapi dia bergandeng.
Sedangkan kasus kedua ini, keadaan salah satunya inkomplit atau bayi yang tidak lengkap.
“Keputusan tim operasi memang bayi yang bisa diselamatkan adalah bayi yang sehat dan lengkap, sehingga diputuskan untuk dioperasi dan yang tidak lengkapnya itu kita kubur. Alhamdulillah operasi berjalan dengan lancar, dan untuk biayanya dijamin oleh BPJS dan RSUD Ulin Banjarmasin atas dukungan dari Pemprov Kalsel,” ungkapnya.
Proses operasi sendiri dilakukan hingga 4 jam. Hingga kemudian pasca operasi bayi dipantau secara ketat di ruang intensif anak (PICU).
“Ada sebanyak 60 tenaga medis yang terlibat, dan kita menyiapkan ini semua dengan baik, alhamdulillah berjalan lancar,” ucapnya.
Baca juga: Upayakan Peningkatan Mutu Pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin, DPRD Kalsel Bertandang ke Kemenkes RI
Dijelaskannya lagi, dalam pemantauan hari ke hari, kemajuan pasien sangat baik. Pasien mampu napas spontan, toleransi minum baik, kondisi infeksi terkendali, luka operasi juga pulih dengan baik.
“Orangtua juga kita libatkan dalam perawatan agar dalam perawatan mandiri selanjutnya di rumah, pasien dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai tumbuh kembang anak normal pada umumnya. Pemantauan selanjutnya akan dilanjutkan oleh tim medis RSUD Jaragah Sasameh Buntok saat pasien telah kembali pulang ke rumah,” paparnya.
Dalam pelepasan, bayi Ozill diserahkan ke RSUD Jaragah Sasameh Buntok untuk pemantauan selanjutnya.
(Banjarmasinpost.co.id /Milna Sari)
