Permudah Pendataan Keluarga Dasawisma, Camat Haruai Tabalong Luncurkan Simini Kendedes

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Kader TP PKK kecamatan dan desa, khsusnya di Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong, Privinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), akan mendapat kemudahan medata dan updating data keluarga dasawisma.

Ini menyusul telah dibuat dan diluncurkannya inovasi dari Camat Haruai, Handi Yanuardi, yang dinamakan Simini Kendedes atau Sistem Informasi Keluarga Dasawisma Desa.

Simini Kendedes ini memanfaatkan teknologi informasi yang membuatnya terintegerasi dengan website kecamatan.

"Inovasi Simini Kendedes ini sudah kami launching kemarin Sabtu 3 September 2022, di Aula Kantor Kecamatan Haruai," kata Camat Haruai, Handi Yanuardi, yang dihubungi, Minggu (4/9/2022) pagi.

Peluncuran langsung dilakukan dirinya bersama dengan Ketua TP PKK Kecamatan Haruai dan langsung dirangkai dengan sosialisasi untuk lebih mengenalkan Simini Kendedes.

Baca juga: Jalan Nasional di Angsana Tanahbumbu Sempat Banjir, Kini Surut dan Arus Lalin Kembali Lancar

Baca juga: Program Rehabilitasi Nasional Ditutup, Dirwatkeshab: Pemasyarakatan adalah Orangtua Warga Binaan

Selain itu, dalam peluncuran yang diikuti pengurus TP PKK Kecamatan Haruai serta 13 TP PKK Desa se Kecamatan Haruai dan kader dasawisma ini juga diisi pelatihan Dasawisma dengan menerapkan Simini Kendedes.

Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta memberikan motivasi bagi kader dasawisma serta pengurus TP PKK Kecamatan dan Desa .

Sehingga kader mampu menjadi motivator dan komunikator guna menyerap segala aspirasi dari masyarakat.

Selain ini juga bisa membantu kelancaran jalannya program-pokok PKK sebagai mitra pemerintahan dalam menyukseskan programnya.

Sedangkan dengan hadirnya  inovasi Simini Kendedes ini, diharapkan Handi  akan mempermudah kerja kader TP PPK Kecamatan dan Desa untuk melakukan pendataan dan updating data.

“Data juga akan tersimpan dengan aman dan terintegerasi dengan website kecamatan," tambahnya.

Dengan begitu Simini Kendedes ini juga diharapakan bisa menjadi sumber data yang valid untuk mengetahui kondisi warga yang rentan terhadap masalah ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosial.

Kemudian juga dapat mengedentifikasi permasalahan yang ada di lingkungan keluarga.

Sehingga pada akhirnya akan dapat membatu pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten untuk melakukan perencanaan program pembangunan dan pemberdayaan untuk membangun ketahanan keluarga yang sehat dan mandiri. (banjarmasinpost.co.id/donyusman)