Ekonomi dan Bisnis

Kalsel Terapkan Barcode MyPertamina untuk Pengisian BBM, Petugas SPBU Lakukan Ini Jika Tanpa Barcode

Pengisian BBM Bersubsidi di SPBU di Kalsel kni sudah mulai menerapkan penggunaan barcode MyPertamina. 

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
INPUT - Petugas SPBU 64-70807 di Saranghalang, Pelaihari, menginput nopol pengemudi mobil yang hendak membeli pertalite, Kamis (8/9/2022) siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pengisian BBM Bersubsidi di SPBU di Kalsel kni sudah mulai menerapkan penggunaan barcode MyPertamina.   Petugas SPBU akan melayani pengisian Pertalite ataupun solar jika pengemudi bisa menunjukan barcode.

Tapi, jika tidak bisa menunjukan barcode maka warga atau pemilik mobil tetap akan dilayani pengisian BBM namun petugas SPBU akan mencatat nomor polisi mobil yang mengisi di SPBU tersebut. 

Area Manager Communication dan CSR Regional Kalimantan, Susanto Agus Satria, membenarkan jika saat ini semua SPBU di kalsel sudah mulai membiasakan pelayanan pakai aplikasi My Pertamina dengan sistem barcode

"Saat ini statusnya masih tahap sosialisasi MyPertamina dan  penerapan di lapangan," kata Susanto Agus Satria, Selasa (13/9/2022). 

Baca juga: Sistem Digital di SPBU Belitung Dihentikan Selama 2 Bulan, Warga Bisa Isi Pertalite Tanpa Barcode

Baca juga: Telah Daftar My Pertamina, Pedagang Sayur di Kabupaten Tanahlaut Ini Bingung Tak Bisa Akses Barcode

Baca juga: Beli Pertalite di SPBU di Kandangan Kabupaten HSS Kalsel Harus Pakai Aplikasi My Pertamina

Memang, lanjut dia, petugas SPBU akan lebih dulu menanyakan aplikasi barcode yang ada, jika tidak maka petugas akan mencatat manual. 

"Bagi yang belum punya barcode. Akan dicatat nopolnya. Tujuannya, supaya BBM yang disalurkan sasarannya lebih tepat dan membiasakan transaksi pakai barcode dengan sistem di MyPertamina, karena cepat atau lambat sistem ini akan diterapkan," kata dia. 

Dijelaskan dia pencatatan nopol menjadi penting, karena menghidari pengisian BBM dua kali di SPBU. 

"Yang isi dua kali dengan jam berdetakan kan ini perlu dicurigai," kata dia. 

Susanto August Satria meluruskan, tidak benar jika warga tidak pakai barcode tidak dilayani. 

"Tetap dilayani, namun dicatat plat nomor manual oleh petugas," kata dia. 

Dipertegas dia, kondisi sosialisasi ini masih berlaku di semua SPBU di indonesia termasuk di regional kalimantan selatan.

Ditanya kapan kepastian akan diterapkan sistem barcode di semua SPBU? Pihaknyaemjawab masih menunggu revisi Perpres. 

"Sambil berjalan sosialisasi kami masih nenggu keputusan dari pusat soal Perpres baru yang mengatur soal BBM," kata dia. 

Baca juga: Penyaluran BBM Subsidi  di Kalsel Sudah Over, Pertamina Sarankan Daftar MyPertamina

Disinggung soal stok BBM diuraikan dia bahwa masoh dalam status aman dan mencukupi.

Sementara, Nurul warga Banjarbaru, terkaget kietika mobil brio mau isi pertalite di SPBU di Banjarbaru dimintai barcode.

"Karena bepum punya, saya tetap dolayani tapi nomor plat saya dicatat oleh petugas, dan disarankan oleh petugas untuk daftarkan nomor polisi kendaraan di wesite subsiditepat.mypertamina.id," jelas Nurul. (Banjarmasinpost.co.id /Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved