Kriminalitas Banjar
Kasus 2 Bayi Dibuang di Astambul dan Mataraman Kabupaten Banjar Kalsel Masih Diselidiki Polisi
Bayi dibuang di warung Mataraman dan bayi dibuang ke sungai Limamar Astambul, Kabupaten Banjar, Kalsel, masih dalam penyelidikan polisi setempat.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Dua kasus bayi dibuang, terjadi di dua kecamatan bertetangga, yakni Kecamatan Astambul dan Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kasus pertama, yakni di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Mataraman, Selasa (6/9/2022) sekitar pukul 06.00 Wita.
Kasus kedua, yakni di Desa Limamar, Kecamatan Astambul, Selasa (13/9) sekitar pukul 06.00 Wita.
Pada kasus terbaru, Kepala Polsek Astambul, Iptu Margito, mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan dan permintaan visum et revertum pada mayat bayi laki-laki tersebut di RSUD Ratu Zalecha Kota Martapura.
Baca juga: Jasad Bayi Lelaki Ditemukan Hanyut di Sungai Limamar Astambul Kabupaten Banjar
Baca juga: Bayi Ditinggal di Warung, Warga yang Berminat Mengadopsi Datangi Dinsos P3AP2KB Kabupaten Banjar
Baca juga: BREAKING NEWS, Bayi Lelaki Ditemukan di Warung di Desa Simpang Tiga Kabupaten Banjar
Kronologi penemuan mayat bayi itu, ungkap Iptu Margito, Selasa sekitar pukul 06.00 Wita di Desa Limamar RT 02 RW 01, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar.
Saksi ketika membuka jendela rumah hendak cuci muka ke pinggir sungai, memberitahukan anaknya untuk memastikan kebenaran dari yang dilihatnya hanyut itu apakah mayat bayi laki-laki.
Setelah dipastikan kebenarannya, lalu saksi memberitahukan kejadian tersebut kepada saksi lainnya untuk disampaikan kepada pembakal Desa Limamar.
"Selanjutnya, mayat bayi laki-laki dibawa ke RSUD Ratu Zalecha di Kota Martapura untuk pemeriksaan dan visum," katanya.
Baca juga: Pencurian di Kalsel - Embat Ratusan Bungkus Rokok, Pria Pembobol Warung di Tabalong Dibekuk Polisi
Baca juga: DPRD Kota Banjarbaru Minta Kenaikan Tarif Beban Tetap Ditunda, Begini Respon PTAM Intan Banjar
Baca juga: Aksi Damai Sopir Angkot di Banjarbaru, Tuntut BRT Setop Angkut Penumpang di Pasar Sekumpul
Sementara itu, Kepala Desa Limamar, Syaiful Akrabin, menduga bahwa pelaku bukan dari warga Desa Limamar.
Itu karena sudah mengonfirmasi kondisi ibu hamil melalui bidan desa setemPat, tidak ditemukan ibu hamil yang melahirkan.
Kasus serupa yang terjadi beberapa hari sebelumnya, yaitu bayi laki-laki dalam kondisi masih hidup ditemukan di atas meja warung gorengan di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Mataraman, Selasa (6/9).
Pada kasus ini, polisi sempat juga masih menyelidiki pelaku yang telah membuang bayi tersebut.

Kepala Polsek Mataraman, Iptu Arie Handoyo, saat dikonfirmasi, mengaku bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Terpisah, Kepala Puskesmas Mataraman, Baidawi, mengungkapkan, pihaknya sudah menanyakan kondisi ibu hamil yang melahirkan dan tidak ada yang menelantarkan bayinya.
"Saya sudah cek dan bertanya ke bidan desa se Kecamatan Mataraman. Diduga, pelakunya bukan warga dari Kecamatan Mataraman," katanya.
Sementara itu, Julian, Pendamping Rehabilitasi Sosial pada Kantor Dinsos P3AP2KB Kabupaten Banjar, mengatakan, kondisi bayi yang dibuang di warung di Mataraman itu dalam kondisi sehat walafiat.
Baca juga: Tim Supervisi Div Propam Mabes Polri ke Polda Kalsel, Periksa Senjata Api dan Sampel Urine Personel
Baca juga: Tinggal di Emperan Cempaka Raya Banjarmasin, Tunawisma Ini Lebam-lebam Dihajar Orang Tak Dikenal
"Bayi laki-laki di Mataraman itu belum diberi nama. Ada rencana pengasuh bayi untuk memberi nama bayi tersebut," ungkapnya.
Masih kata Julian, kasus temuan bayi yang ditangani Dinsos P3AP2KB Kabupaten Banjar tersebut adalah yang dalam kondisi hidup.
Sedangkan bayi temuan dalam kondisi meninggal dunia, merupakan kewenangan kepolisian.
(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)