Selebrita
Keterkejutan Ayu Ting Ting Imbas Pengakuan Arsy Soal Ameena Putri Aurel Atta, Ashanty Bereaksi
Ayu Ting Ting dan Ruben Onsu terkejut pengakuan Arsy Hermansyah soal Ameena Hanna Nur Atta, anak Atta Halilintar & Aurel Hermansyah. Ashanty bereaksi.
Ameena pun begitu lahap untuk makan setelah diperlihatkan video Arsy Hermansyah.
Belum sampai di situ, Ameena tampak kesal saat tangan sang suster menghalangi tayangan videonya.
Mata Ameena terus melihat ke arah video penampilan Arsy Hermansyah.
Atta Halilintar juga menyebutkan sang anak merengek jika makan tak ditemani oleh adik iparnya, Arsy Hermansyah.
"Ngerengek kalau makan gak ditemenin onty Arsy," kata Atta Halilintar.
Unggahan Atta Halilintar itu pun langsung dibanjiri komentar warganet.
Warganet ikut gemas melihat tingkah anak Atta Halilintar tersebut.
Baca juga: Satu Kehidupan Asli Sandra Dewi Terkuak, Istri Harvey Moeis: Nangis Karena Kesepian
Baca juga: Uang Bulanan Lesti Kejora dari Rizky Billar Terkuak, Akhirnya Isu Ayah Baby L Numpang Hidup Terjawab
Mengapa Kakek Nenek Lebih Sayang Cucu Dibanding Anak?
Sebuah pertanyaan yang menarik sekaligus menggelitik. Tetapi itulah faktanya. Seringkali kakek dan nenek menyayangi cucu melebihi rasa sayangnya kepada anak. Saya sih memang belum jadi kakek. Tapi sudah cukup menangkap kenyataan tersebut dan membagikannya kepada khalayak.
Dulu semasa masih kanak-kanak, saya lebih senang berada bersama nenek saya yang sekarang sudah almarhum. Kebetulan rumah orang tua dengan rumah nenek tidak begitu jauh jaraknya.
Alasannya sederhana, karena saya merasa nenek saya lebih menyayangi saya dibandingkan orang tua. Saya merasa beliau adalah figur yang tidak pernah marah, suka memanjakan, dan sangatlah murah hati.
Ya namanya anak-anak pastilah suka dengan yang namanya jajan. Untuk urusan itu, nenek jauh lebih gampang memberikan uang untuk jajan. Setidaknya 300 perak yang pada saat itu masih bisa digunakan untuk membeli es teh pasti keluar dari saku nenek tanpa syarat. Bandingkan bila meminta uang jajan ke ayah atau ibu, ada saja syaratnya.
Yang minta dipijit dulu lah, yang minta dibelikan minyak tanah lah (saat itu belum ada elpiji 3kg). Malah tidak jarang bertepuk sebelah tangan, tidak diberikan sama sekali. Figur nenek, bagi kami para cucunya, adalah pribadi yang begitu hangat. Makanya beliau begitu dicintai oleh para cucu.
Sekarang ketika sudah menjadi orang tua dan memiliki anak, ceritanya berganti. Saya seringkali meledek istri saya karena dulu sebelum kami memiliki seorang putri, ia jarang bertelepon dengan ibunya. Kini, seperti sudah menjadi kewajiban, setiap hari mertua saya selalu melakukan video call untuk sekedar melepas rindu.
Siapa yang dicari? Anaknya yang sedang merantau? BUKAN! Tentu saja CUCUNYA. Begitu pun kalau lagi mau pulang kampung, yang ditunggu-tunggu pastilah anak saya. Katanya ayah dan ibunya tidak pulang tidak masalah yang penting cucunya pulang dan bisa bertemu untuk menggendong (nah lho!).