Religi

Tata Cara dan Panduan Shalat Rawatib Magrib dan Isya, Buya Yahya Beberkan Keutamaan Melaksanakan

Sholat sunnah rawatib merupakan salah satu ibadah mengiringi shalat wajib. Buya Yahya membeberkan keutamaan melaksanakan shalat rawatib.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
Banjarmasinpost.co.id/M Fajeri Haika
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina saat jadi imam Shalat Isya di Langgar Muhajirin, Jalan Ratu Zaleha Banjarmasin, Rabu (3/4/2017) malam. 

Sebanyak 2 rakaat setelah shalat Dzuhur, 2 rakaat setelah shalat Maghrib dan 2 rakaat setelah shalat Isya.

Sholat sunnah dua rakaat sebelum subuh atau Qobliyah Subuh merupakan salah satu sholat sunnah yang memiliki pahala paling besar.

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Artinya: “Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(HR. Muslim).

Presiden Joko Widodo menjadi imam salat maghrib di Pos Polisi Km 10 Jalan Tol Jagorawi, Jakarta, Rabu (7/6/2017)
Presiden Joko Widodo menjadi imam salat maghrib di Pos Polisi Km 10 Jalan Tol Jagorawi, Jakarta, Rabu (7/6/2017) (instagram jokowi)

Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Maghrib

اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal maghribi rok'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'ala

Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah maghrib dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala"

Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Isya

اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli Sunnatal 'isya'i rok'ataini ba'diyyayan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aala

Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah 'isya dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala"

Baca juga: Keutamaan Membaca Doa Saat Hujan, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Jumlah Sholat Sunnah Rawatib

Umat Muslim menuju masjid untuk melakukan sholat subuh berjamaah. (Money SHARMA / AFP)

Dilansir dari Muhammadiyah.or.id, dalam memahami hadits-hadits Nabi saw tentang shalat sunat rawatib, para ulama membaginya kepada mu‘akkad dan ghairu mu‘akkad.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved