Selebrita
Satu Penyebab Aurel tak Percaya Diri Jika Disandingkan Anang Hermansyah, Berawal Pujian
Aurel Hermannsyah ibu dari Ameena ini merasa Anang Hermansyah suami Ashanty merupakan sosok ayah yang terlalu baik untuk anaknya.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Aurel Hermansyah, istri Atta Halilintar, merasa tak percaya diri jika disandingkan dengan sang ayah Anang Hermansyah, suami Ashanty.
Ibu dari Ameena ini merasa Anang Hermansyah merupakan sosok ayah yang terlalu baik untuk anaknya.
Setelah menggelar acara tedak siten untuk Ameena Hanna Nur Atta, Aurel Hermansyah memberikan pujian untuk sang Pipi, Anang Hermansyah.
Anang selalu hadir di momen bahagia putri sulungnya itu.
Baca juga: Ini Rencana Nekad Fuji dan Thariq Halilintar Menjelang Pernikahan, Intinya tak Mau Ambil Pusing
Baca juga: Rasa Penasaran Ivan Gunawan Terhadap 400 Buah Koleksi Sepatu Milik Nunung, Mana Andalan untuk Tampil
Aurel menyebut Ayahnya adalah sosok Bapak yang sangat baik.
Ia mengaku sampai merasa malu karena minder ada sosok Bapak sebaik Anang Hermansyah.
Pujian itu dibagikan Aurel melalui Insta Story-nya pada Senin lalu (26/9/2022).
"Thankyou Dad for everything..
you're the best dad ever! @ananghijau kadang gabisa berkata2 lagi..
punya org tua yg Masya Allah banget sabar nyaaa.,
Baca juga: Sindir Rizky Febian Cs Lagi, Nathalie Ingatkan Anak Sule Soal Adzam: Kalau Kangen Ketemu Dong
Baca juga: Jatidiri Asli Dewi Perssik Beda dari TV, Rian Ibram Sorot Ritual Jumat
smpe kadang yg jadi anaknya aja sampe malu minder
kok bs seorang bapak baik banget gini..
bener2 banyak bgt belajar dr seorang Pipi..
And now you are the best husband and the best dad foro Ameena @Attahalilintar
thankyou Papa," tulis Aurel Hermansyah.
Dalam acara tedak siten itu, Ameena harus mengambil 3 barang mainan yang ada di depannya.
Setelah diam sejenak, Ameena hanna Nur Atta kemudian meraih kamera, uang dan alat make up.
Hal tersebut tenyata jauh dari ekspektasi Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar.
Kedua orangtua Ameena Hanna Nur Atta tersebut sebelumnya berharap agar putrinya memilih mikrofon.
Jika memilih mikrofon, artinya menandakan Ameena akan menjadi penyanyi.
Bakat, Warisan Genetik yang Diturunkan dari Orangtua ke Anak
Setiap manusia yang lahir ke dunia mewarisi gen dari orangtua bahkan nenek moyangnya.
Itulah yang mendasari mengapa kepribadian anak dan orangtua memiliki banyak kesamaan baik dalam aspek fisik dan psikis, termasuk soal bakat.
Secara harafiah bakat merupakan pembawaan, sifat atau kepandaian dalam konteks tertentu. Biasanya bakat ini diartikan sebagai potensi yang dimiliki seseorang sejak lahir.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan bakat anak tersebut antara lain faktor hereditas, lingkungan, dan faktor umum.
Dalam disiplin ilmu pendidikan, orang yang mempercayai bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor hereditas disebut aliran nativisme yang dipelopori oleh Arthur Schopenhauer, filsuf asal Jerman.
Aliran tersebut berpendapat perkembangan anak telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir atau pembawaan.
Asumsi yang mendasari aliran nativisme ini adalah pada kepribadian anak dan orangtua terdapat banyak kesamaan fisik maupun psikis.
Hereditas merupakan faktor pertama yang memengaruhi perkembangan individu, sehingga diartikan sebagai segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orangtua melalui gen.
"Setiap manusia memiliki gen, dan gen orangtua ini yang berpindah pada anak," terang Psikolog, Meity Arianty.,STP.,M.Psi., saat dihubungi Kompas.com.
Dalam hal ini, seperti yang tertulis dalam Jurnal Buah Hati, hereditas juga berkaitan dengan warna kulit, tinggi badan, warna rambut, bentuk hidung, hingga “penyakit warisan” yang merupakan dampak dari penurunan sifat tersebut.
Teori hereditas memengaruhi bakat anak
Adapun yang diturunkan orangtua kepada anaknya adalah sifat strukturnya, bukan tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil belajar atau pengalaman.
Ada tiga teori tentang hereditas yang paling populer yakni teori partiality yaitu anak lahir mewarisi salah satu dari dua sumber aslinya (orangtua) secara keseluruhan atau sebagian besar sifat-sifatnya.
Kemudian cara penyatuan (coalition) yaitu sifat anak yang tidak mewarisi cabang-cabang dari sumber aslinya dan cara penggabungan (association) yaitu anak mewarisi salah satu sifat
tertentu dari sumber aslinya.
Dalam perspektif hereditas, perkembangan seorang anak sangat dipengaruhi salah satunya oleh bakat.
Setiap anak memiliki berbagai macam bakat yang diwariskan orangtua, seperti bakat musik, seni, atau bakat berhitung, dan lain sebagainya.
Bakat yang dimiliki oleh anak pada dasarnya tak hanya berasal dari orang tua, tapi juga dari nenek moyang atau garis keturunan.
"Anak dilahirkan dengan membawa bakat-bakat tertentu. Bakat tersebut diibaratkan seperti bibit kesanggupan atau bibit kemungkinan potensi yang ada dalam diri anak."
Demikian penjelasan Meity yang juga seorang dosen psilokog di Universitas Gunadarma.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Aurel Hermansyah Puji Sang Ayah Anang Hermansyah: Kok Bisa Seorang Bapak Baik Begini, Anaknya Minder,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/anang-hermansyah-dan-aurel-hermansyah111.jpg)