Rusuh di Stadion Kanjuruhan Malang

Postingan Raffi Ahmad Usai Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya, Bos RANS Colek Juragan 99

Raffi Ahmad pemilik RANS Nusantara FC berduka kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022. Suami Nagita Slavina colek Juragan 99.

Editor: Murhan
instagram raffinagita7171/tribunnews
Kolase foto Raffi Ahmad dan kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Presenter Raffi Ahmad yang juga pemilik RANS Nusantara FC ikut berduka atas kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022.

Bahkan, suami Nagita Slavina itu memposting sejumlah unggahan atas duka kerusuhan Arema yang terjadi di AStadion Kanjuruhan Malang itu.

Raffi Ahmad juga mencolek CEO Arema FC yakni Juragan 99 alias Gilang Widya Pratama.

Dia hanya memposting di instastorynya @raffinagita1717 dengan gambar pita dengan background hitam.

Baca juga: Penyebab dan Kronologi Kerusuhan Usai Laga Arema vs Persebaya, Gas Air Mata Disorot

Baca juga: Nasib Laga Persib vs Persija Saat PSSI Putuskan Liga 1 Ditunda Usai Rusuh Laga Arema vs Persebaya

Tak ada teks dari postingan itu, hanya berupa foto.

Namun, dia mencolek akun milik Juragan 99.

Sejumlah postingan artis pecinta bola juga diunggahnya.

Satu di antaranya Darius Sinatrya yang juga memposting fofo serupa.

Sebagai tanda duka atas insiden Arema ini.

Postingan duka Raffi Ahmad atas rusuh Arema vs Persebaya.
Postingan duka Raffi Ahmad atas rusuh
Arema vs Persebaya.
(instagram raffinagita7171)

Baca juga: Konten KDRT Baim Wong ke Paula Tuai Hujatan, Nebeng Viral Lesti Billar

Baca juga: Keanehan Perilaku Rizky Billar Terkuak Imbas KDRT Lesti Kejora, Sukai Anak Lelaki Iis Dahlia

Diketahui, kerusuhan suporter terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.

Akibat kerusuhan suporter tersebut, dilaporkan sebanyak 127 korban meninggal dunia. 2 korban tewas di antaranya anggota Polri.

Menurut Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, sebanyak 34 korban meninggal di dalam Stadion Kanjuruhan, sisanya meninggal di rumah sakit.

Sementara korban yang masih dalam perawatan di rumah sakit sebanyak 180 orang.

"Dalam peristiwa tersebut 127 orang meninggal dunia. Dua di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di stadion ada 34, sisanya di rumah sakit saat upaya proses penolongan. Selain itu, 180 orang masih dalam proses perawatan dilakukan upaya penyembuhan," ungkap Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta.

Nico menduga kuat salah satu penyebab jatuhnya korban lantaran kehabisan oksigen akibat berdesakan.

"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Disaat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen. Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," jelasnya.

Nico Afinta menjelaskan, biang kericuhan diduga dipicu rasa kekecewaan sejumlah suporter terhadap hasil kekalahan melawan Persebaya dengan skor 3-2.

Sementara itu, kerusakan juga menyasar kendaraan yang ada di Stadion Kanjuruhan. Paling banyak menyasar kendaraan dinas Polisi.

"Kendaraan yang rusak diserang berjumlah 13 mobil rusak. 10 diantaranya mobil dinas Polri. Sisanya mobil pribadi," ucap Nico.

Menurut Nico, dari 40 ribu penonton yang hadir, tidak semuanya anarkis dan kecewa.

"Hanya sebagian 3000-an yang turun ke lapangan sedangkan yang lain tetap di tribun stadion. Ini saya mau menyampaikan kalau semuanya taat mengikuti aturan, maka kami akan melaksanakannya dengan baik," jelas Nico.

Nico juga menyakini tindakan yang dilakukan petugas termasuk penembakan gas air mata dilakukan karena adanya respon terhadap kelakuan suporter.

"Semua ini ada sebab akibatnya, kami akan menindaklanjuti dan sekali lagi kami mengucapkan belasungkawa kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi tragedi lagi," ujarnya.

Baca juga: Isu Selingkuh Denise dan Regi Datau Muncul, Ayu Dewi Nangis Peluk Gigi

Baca juga: Sikap Gisel Kala Ibu Gading Marten Meninggal Dunia, Wijin Ikut Berduka

Kronologis Kejadian

Kapolda menjelaskan kronologis terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

"Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan. Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah. Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir," ujar Irjen Pol Nico Afinta saat gelar rilis di Polres Malang, Minggu (2/3/2022) dini hari.

Nico menambahkan, motif para suporter Arema FC turun ke lapangan juga dengan maksud berusaha mencari pemain dan official Arema FC.

"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tuturnya.

Tak ingin kejadian kerusuhan menjadi meluas, Nico menerangkan jika petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan suapaya mereka tidak masuk ke lapangan.

Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.

"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata. Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," papar Nico.

Penumpukan suporter kemudian memicu berdesakan hingga membuat tragedi maut tersebut terjadi.

"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Disaat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen. Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," kata Nico.

Peristiwa berdesakannya para suporter ditambah dengan adanya gas air mata harus dibayar mahal.

127 Korban Meninggal

Kerusuhan suporter terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

Pemicu kerusuhan tersebut diduga karena ribuan orang dari tribun penonton masuk ke lapangan usai Arema FC dikalahkan Persebaya dikalahkan dengan skor 2-3.

Akibat kerusuhan tersebut ratusan orang meninggal dunia.

"Masih simpang siur (jumlah yang meninggal) ada yang bilang 114 tapi tadi ada yang bilang 120," kata Bupati Malang HM Sanusi dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).

Sementara itu Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat menyebut ada 127 orang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut.

"Jadi sampai dengan pukul 03.00 ada di beberapa rumah sakit, ada 127 penonton yang meninggal dunia," kata Kapolres.

Dari 127 orang yang tewas ada dua orang anggota kepolisian juga meninggal.

"Dua di antaranya yang meninggal anggota kepolisian," ujarnya.

Korban tewas dibawa ke rumah Sakit Wafa, RS Teja Husada dan RSUD Kanjuruhan.

Baca juga: Kondisi Baby Leslar Imbas Rizky Billar KDRT Lesti Kejora, Baru Operasi

Baca juga: Kelakuan Serupa Arya Saloka dan Amanda Manopo di Luar Syuting Ikatan Cinta Terkuak, Teriak

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolda Jatim: Korban Tewas di Stadion 34 Orang, Sisanya Meninggal di RS, 180 Lainnya Masih Dirawat

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved