Liga 1
Tragedi Arema vs Persebaya Terancam Sanksi FIFA, Nasib Timnas Indonesia Tuan Rumah Event Dunia?
usai Tragedi Arema vs Persebaya terancam sanksi FIFA Timnas Indonesia yang bakal menjadi tuan rumah Kualifikasi Piala Asia U17 2023 & Piala Dunia U20
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tragedi Arema vs Persebaya yang menyebabkan ratusan nyawa melayang berakibat negatif kepada jadwal Sepakbola Indonesia.
Federasi Sepakbola dunia atau FIFA pun kemungkinan bakal memberikan sanksi kepada sepakbola Indonesia.
Sebab di tragedi Kerusuhan Kanjuruhan itu ada beberapa regulasi standart FIFA yang dilanggar.
Kerusuhan kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada lanjutan Liga 1 2022/2022, Sabtu (1/10/2022) juga menyebabkan dihentikannya sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 selama sepekan oleh PSSI.
Baca juga: Sebelum Tragedi Arema vs Persebaya, Panpel Arema FC Sudah Minta Ini Tapi Ditolak PT LIB
Baca juga: Reaksi Ketua Umum PSSI Usai Rusuh Dilaga Arema FC vs Persebaya, 125 Aremania & 2 Polisi Meningggal
Baca juga: Nasib Laga Persib vs Persija Saat PSSI Putuskan Liga 1 Ditunda Usai Rusuh Laga Arema vs Persebaya
Diketahui setelah peluit panjang mengakhiri laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Suporter turun, mobil polisi terbakar, 129 orang meninggal dunia Setelah para suporter yang kecewa turun ke lapangan, kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Laga Arema FC vs Persebaya yang termasuk dalam pekan ke-11 Liga 1 musim 2022-2023 itu berlangsung di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Arema FC selaku tim tuan rumah mengakhiri laga bertajuk derbi Jawa Timur tersebut dengan kekalahan. Mereka takluk 2-3 dari Persebaya Surabaya.
Hasil ini menjadi sejarah bagi tim tamu, Persebaya Surabaya, yang untuk kali pertama menang atas Arema di Stadion Kanjuruhan setelah penantian 23 tahun.
Berdasarkan aturan FIFA yang tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada pasal 19 poin b disebutkan bahwa sama sekali tidak diperbolehkan mempergunakan senjata api atau gas pengendali massa.
Untuk melindungi para pemain dan offisial serta menjaga ketertiban umum, mungkin diperlukan penempatan steward dan/atau polisi di sekeliling lapangan permainan.
Saat melakukannya, pedoman berikut harus dipertimbangkan:
a) Setiap pramugara atau petugas polisi yang ditempatkan di sekitar lapangan permainan kemungkinan besar akan direkam di televisi, dan oleh karena itu perilaku dan penampilan mereka harus memiliki standar tertinggi setiap saat.
b) Tidak ada senjata api atau “gas pengendali massa” yang boleh dibawa atau digunakan,”
Akibat tembakan gas air mata tersebut, banyak suporter yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.
Para suporter tersebut panik dan akhirnya berhamburan.
Jika FIFA menjatuhkan sanksi lalu bagaimana nasib Timnas Indonesia yang bakal menjadi tuan rumah beberapa event penting?
Diketahui Indonesia ditunjuk menjadi beebrapa tuan rumah diantaranya Kualifikasi Piala Asia U17 2023.
Semua pertandingan dalam rangkaian Grup B Kualifikasi Piala Asia U17 2023 akan berlangsung di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai Senin (3/10/2022) besok.
Terbesar adalah FIFA sudah memutuskan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Hal ini menjadi sejarah baru untuk sepakbola di tanah air.
Belum diketahui nasib dua event tersebut karena hingga saat n i FIFA belum memberikan keputusan.
Berdasarkan laporan jurnalis KOMPAS.com, ungkapan kekecewaan dari Aremania terdengar di sepanjang pertandingan.
Lalu, rasa kecewa itu memuncak setelah peluit panjang dibunyikan.
Setelah wasit meniup peluit panjang, para pemain tak punya banyak waktu untuk saling bersalaman sebagai bentuk penghormatan.
Pemain Persebaya Surabaya dilaporkan langsung berlari ke ruang ganti.
Sementara, para pemain Arema FC yang didampingi manajemen mendekati tribune Stadion Kanjuruhan untuk meminta maaf kepada suporter.
Namun, tak lama setelah itu, salah satu suporter menaiki pagar, masuk ke lapangan, kemudian disusul suporter lain.
Pada saat bersamaan, para pemain Arema FC bergegas masuk ke dalam ruang ganti.
Suporter turun, mobil polisi terbakar, 127 orang meninggal dunia
Setelah para suporter yang kecewa turun ke lapangan, kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Sejumlah kerusakan pun terjadi. Salah satu pegawai Dinas Kepemudaan dan Olahraga yang enggan disebutnya namanya, merinci kerusakan akibat kericuhan itu.
Beberapa kelengkapan stadion yang disebut mengalami kerusakan adalah videotron, pagar stadion, dan beberapa kursi.
"Ada banyak juga kerusakan yang lain, tapi belum tahu apa saja pastinya," ujarnya kepada jurnalis KOMPAS.com di lapangan.
Selain kelengkapan stadion, mobil milik kepolisian juga menjadi sasaran amuk suporter.
Menurut jurnalis Kompas TV, Hilda Nusantara, empat mobil kepolisian di area Stadion Kanjuruhan terbakar akibat kericuhan laga Arema FC vs Persebaya.
"Dapat dikonfirmasi bahwa mobil yang dibakar milik kepolisian. Ada empat mobil yang terbakar di area stadion," kata Hilda melaporkan dari Polres Malang seusai laga.
"Jumlah pasti belum bisa kami pastikan. Namun, informasi yang saya terima empat mobil polisi di lingkungan stadion terbakar," ujar Hilda pada pukul Minggu dini hari pukul 00.46 WIB.
Mobil K-9 dibalik oleh supporter Aremania dalam kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Dalam banyak video yang beredar, terlihat dua mobil kepolisian memang sudah terbakar dan terguling di area sentle ban Stadion Kanjuruhan.
Terdapat pula video yang menggambarkan mobil patroli polisi yang terparkir di luar Stadion Kanjuruhan juga dirusak oleh massa.
Adapun skuad Persebaya yang meninggalkan Stadion Kanjuruhan dengan kendaraan rantis juga menjadi sasaran lemparan suporter.
Situasi di dalam Stadion Kanjuruhan semakin kacau saat kericuhan terjadi. Terlebih lagi, setelah pihak keamanan menembak gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas.
Nahasnya, asap gas air mata yang mereka lontarkan mengarah ke tribune dan mengepul di sisi selatan.
Asap tersebut disinyalir menjadi penyebab suporter sesak napas dan pingsan, bahkan memakan korban jiwa.
Adapun jumlah korban jiwa dari tragedi di Stadion Kanjuruhan ini mencapai 127 orang.
Ini diketahi berdasarkan laporan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022).
Pemain Arema FC ikut evakuasi korban
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, anggota tim Arema FC yang masih tertahan di dalam stadion ikut turun tangan membantu jalannya evakuasi.
Para pemain dan manajer tim, M Ali Rifki, ikut membopong para korban ke pinggir lapangan setelah suporter keluar dari stadion.
Beberapa pemain juga dilaporkan terlihat menggendong korban.
PSSI Hentikan Liga 1
PSSI selaku induk sepak bola Indonesia langsung mengambil sikap terkait insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Melalui Ketua Umum Mochamad Iriawan, PSSI menyatakan bahwa kompetisi Liga 1 2022-2023 dihentikan sementara.
Selain itu, PSSI juga memastikan Arema FC tidak akan lagi menjadi tuan rumah pada sisa kompetisi Liga 1 musim ini.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan," kata Mochamad Iriawan, dikutip dari laman resmi PSSI, Minggu (2/10/2022) dini hari WIB.
"Tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi ini," ujar Mochamad Iriawan.
Baca juga: Awal Mula dan Pemicu Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya, Aturan FIFA Soal Gas Air Mata Disorot
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tragedi Kanjuruhan Arema FC: 127 Korban Jiwa, Mobil Terbakar, Liga 1 Berhenti",
