Persija Jakarta Lepas Dua Sosok ini ke Klub Australia, Mirip Langkah yang Dilakukan Man City

BANJARMASINPOST.CO.ID - Persija Jakarta melepas dua sosok ke luar negeri, tepatnya ke klub Australia, Brisbane Roar.

Persija Jakarta dan Brisbane Roar, klub Liga Uastralia atau A-League 2022/23 memiliki hubungan spesial.

Hubungan Persija dan Brisbane Roar bermuara pada Grup Bakrie. Grup Bakrie adalah pemilik kedua klub tersebut.

Hal ini yang rupanya dimanfaatkan oleh Persija Jakarta.

Dua sosok yang dilepas Persija Jakarta ke Brisbane Roar adalah Rayhan Hannan, gelandang berusia 18 tahun, serta Sudirman, pelatih yang musim lalu menangani tim utama.

"Coach Sudirman akan selama satu musim sebagai staf pelatih di bawah headcoach mereka (Brisbane Roar)," demikian pernyataan wakil presiden Persija Ganesha Putera (30/9/2022).

Baca juga: Gegara Pelatih Persib Luis Milla Lakukan Ini, Bobotoh Minta Pemain Getafe Boyong ke Bandung

Baca juga: Persib vs Persija, Tim Macan Kemayoran Latihan, Jakmania Pertanyakan Kehadiran Hanno Behrens

"Program Rayhan selama dua bulan, dia akan berlatih dan mengikuti pertandingan dengan tim cadangan Brisbane Roar," lanjut Ganesha.

Sepulangnya ke Indonesia, Sudirman dan Rayhan tentu akan menularkan ilmu yang didapatkan dari Australia kepada lingkungan di Persija. 

Adapun Brisbane Roar saat ini ditangani Warren Moon, dan baru saja membuka A-League 2022/23 dengan hasil imbang melawan Macarthur FC. 

Persija Jakarta bisa dibilang melakukan apa yang selama ini dilakukan klub-klub besar Eropa seperti RB Leipzig dan Manchester City.

RB Leipzig dan Manchester City merupakan dua contoh sukses tim yang dibesarkan oleh pemilik dengan orientasi multi-klub.

RB Leipzig dimiliki oleh konsorsium Red Bull, sedangkan Manchester City menjadi klub utama dari jaringan City Football Group (CFG).

Di luar dua klub tersebut, masih terdapat beberapa contoh multi-klub, seperti Watford-Udinese atau Brighton-USG.

Langkah Persija merupakan kebijakan yang lazim dilakukan tim untuk meningkatkan kualitas seluruh anggota multi-klub, meski dalam bentuk berbeda.

Sebagai contoh, Manchester City rutin meminjamkan pemain ke klub di bawah naungan CFG lainnya, seperti Troyes atau Girona.