Religi

Kiat-kiat Shalat Diterima Allah SWT, Ustadz Adi Hidayat Uraikan Pertanda Berikut

Ustadz Adi Hidayat terangkan kiat agar shalat diterima oleh Allah SWT, simak penjelasan pendakwah ini

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Audio Dakwah
Ustadz Adi Hidayat berikan kiat-kiat agar shalat diterima Allah SWT 

Kalau merasa kurang baik jangan pertahankan keburukan itu sebagaimana setan mempertahankannya.

Sedangkan munkar adalah keburukan yang diingkari oleh hati, sumbernya nafsu perut dengan akal.

Bentuk-bentuk keburukan tersebut adalah mencuri, korupsi, menipu, kolusi. Tidak ada orang shalat menipu, karena orang yang shalat ingat Allah dan mustahil bermaksiat atau berbuat buruk.

"Orang yang pascashalat kembali ke pekerjaan, mustahil bermaksiat, jadi selama Anda beribadah termasuk shalat ciri atau tanda menjauhi keburukan tidak ada maka ada yang salah dengan shalatnya," terag UAH.

Selanjutnya ibadah zakat, ciri penerimaan Allah adalah jika ada perasaan dalam hati umat muslim sudah tidak memperhatikan harta, senang berbagi, lebih tepat guna, lebih proporsional, dan punya visi.

Misalnya Allah memberikan rezeki untuk kebutuhan sebulan Rp 50 juta, namun ternyata kebutuhan hanya Rp 30 juta, dievaluasi, berarti Rp 20 juta adalah bekal ke surga.

Maka turunlah ayat Alquran Surat Al-Qashash Ayat 77

وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ

Wabtagi fīmā ātākallāhud-dāral-ākhirata wa lā tansa naṣībaka minad-dun-yā wa aḥsing kamā aḥsanallāhu ilaika wa lā tabgil-fasāda fil-arḍ, innallāha lā yuḥibbul-mufsidīn

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

"Turunnya ayat ini bermakna rezeki dan amal seseorang berbeda, ada yang diberi rezeki cukup namun malamnya bisa Tahajud, ada pula yang diberi rezeki berlimpah maka disuruh mencari akhirat dengan rezeki atau nikmat yang diberikan, sedekah, infaq, dan harus ikhlas," tutur Ustadz Adi Hidayat.

Sementara orang yang puasanya diterima maka ada peningkatan dalam ketaqwaannya.

Simak Videonya, KLIK

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved