Berita Tanahlaut
Sebulan Produksi 1 Ton Kemiri, Kelompok Tani Hutan di Tanahlaut Ini Tampung Panenan Lima Desa
pabrik pengupasan dan pengemasan kemiri yang dijalankan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu Kura di Desa Galam, Kecamatan Bajuin.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI -Pembudidayaan kemiri (aleurites moluccana) di Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kian berkembang. Ini menyusul makin mudahnya memasarkan panenan.
Hal tersebut setelah hadirnya pabrik pengupasan dan pengemasan kemiri yang dijalankan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu Kura di Desa Galam, Kecamatan Bajuin.
Informasi dihimpun, Jumat (21/10/2022), mereka menampung panenan kemiri dari sejumlah desa sekitar.
Tak cuma buah kemiri dari Desa Galam yang ditampung KTH Batu Kura.
"Kami juga menampung panenan dari Desa Pemalongan, Bajuin, Sungaibakar, dan Tanjung," sebut Ibnu Kasyim, ketua KTH Batu Kura.
Baca juga: Sukses Kembangkan Budidaya Kemiri, KTH di Kabupaten Tanahlaut Kalsel Ini Dikunjungi Tim dari Pusat
Baca juga: Kantah Tanahlaut Pacu Penuntasan Sertifikat Tanah, Dua Bulan Ke Depan Garap 4.500 Persil
Kebun kemiri di Kecamatan Bajuin dikatakannya cukup banyak.
"Yang di DAS saja 40-an hektare," paparnya.
Ia menuturkan dalam sebulan pihaknya mampu memproduksi dan memasarkan kemiri kupasan sebanyak 1 ton.
Sebaran serapan pasarnya tak cuma di Kota Pelaihari.
"Juga ke Kintap dan Kota Banjarbaru," sebut Kasyim kepada banjarmasinpost.co.id.
Mengenai harga, ia mengatakan saat ini Rp 30 ribu per kilogram. Ini merupakan harga sedang.
Kemiri kupasan yang dijual ke pasaran, paparnya, telah melalui proses pengolahan secara baik.
Pertama, buah kemiri yang telah masak dan jatuh dari pohon dipungut lalu dijemur selama dua hari.
Kemudian dinetralkan atau didinginkan di gudang.
Selanjutnya dimasukkan ke dalam freezer selama 24 jam.
Tahapan ini bertujuan melepaskan cangkang dari daging buah.