Religi
Adab Minum yang Dicontohkan Nabi Muhammad SAW, Buya Yahya Beri Penjelasan Walau Masalah Sepele
Buya Yahyapengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah mengimbau agar tak sembarang perkara minum meski terbilang sepele. Simak adab minum Rasulullah SAW.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan adab minum ala Nabi Muhammad SAW.
Buya Yahya yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah mengimbau agar tak sembarang perkara minum meski terbilang sepele.
Ada cara atau adab yang dicontohkan Rasulullah SAW, Buya Yahya menyebut di antaranya tidak boleh menggunakan tangan kiri.
Kaum muslimin dianjurkan melakukan adab dalam melakukan sesuatu, termasuk makan dan minum.
Buya Yahya mengungkapkan masih ditemukan sebagian orang-orang yang menghadiri majelis, minum menggunakan tangan kiri.
Baca juga: Sudah Tua Namun Belum Aqiqah, Ustadz Abdul Somad Berpesan Segera Melakukan
Baca juga: Shalawat yang Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW, Buya Yahya Jelaskan Maknanya
"Minum tangan kiri, glek glek glek di mesjid apa tidak malu dengan Rasulullah SAW, masih ada yang seperti itu, lah kok bisa, padahal kan ada ilmunya," terang Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Salah satu adab minum bagi umat muslim adalah minum menggunakan tangan kanan. Meski tidak dihukumi haram menggunakan tangan kiri, namun menggunakan tangan kanan adalah tanda hati tersambung dengan Rasulullah SAW.
Walaupun misalnya tangan seseorang sebelah kanan sedang sakit, dan terpaksa harus minum karena kebutuhan, maka hendaknya orang tersebut ingat seharusnya ia pakai tangan kanan dan mengucap istighfar memohon ampun kepada Allah SWT.
"Ya Allah aku minta ampun seharusnya menggunakan tangan kanan sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW, karena tangan kananku sakit, maka terpaksa aku minum dengan tangan kiri,
Untuk menebus jika terlanjur menggunakan tangan kiri, maka hendaknya meminum menggunakan tangan kanan sebanyak tiga kali sembari tahan napas, setelah itu buang nafas setelah selesai minum.
Adab minum tak hanya menggunakan tangan kanan, sebab hewan primata dan orang kafir pun bisa menggunakan tangan kanan.
"Perbedaannya apa, kesadaran Anda untuk mengikuti Rasulullah SAW, bukan sunnah-sunnahan. Tidak harus secara meriah, mengikuti Nabi Muhammad SAW mulai dari yang ringan-ringan," paparnya.
Buya Yahya menjelaskan doa memiliki keutamaan ketika dibaca termasuk doa sebelum makan.
"Membaca doa berpahala dan diampuni dosa-dosa, namun sebelum itu yang perlu kita perhatikan adalah makanan yang dimakan halal, kedua adalah kalau makan jangan berlebihan," jelas Buya Yahya.
Ia menambahkan makanan halal itu penting dan wajib, biarpun doa yang panjang namun makanananya haram maka tidak akan mendapatkan pahala justru berdosa.
Makanan yang dimakan adalah bentuk rezeki yang diberikan Allah SWT, sebab itu didapatkan dengan cara halal dan bahannya pun halal.
Baca juga: Terhindar dari Tulang Keropos, dr Zaidul Akbar Ingatkan Khasiat Buah Durian dan Air Zamzam
Bukan dari hasil mencuri kemudian membaca doa agar mendapat pahala dan diampuni dosa, suatu pemahaman yang keliru.
Selain itu, ada adab yang dianjurkan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, hal ini demi kesempurnaan.
Dianjurkan untuk mencuci kedua tangan selain membaca doa, makan pun menggunakan tangan kanan.
Tak hanya itu, Nabi Muhammad SAW juga mencontohkan agar makan tidak berlebihan, tidak tergesa-gesa, dan makan bersama.
Doa Makan
Nabi SAW menjelaskan hadist yang panjang diriwayatkan Imam Malik kepada Ali Bin Abi Thalib jika ingin makan maka mengucap basmallah disertai doa berikut:
” اللَّهُمَّ بارِكْ لَنا فِيما رَزَقْتَنا وَقِنا عَذَابَ النَّارِ باسم اللَّهِ “
(Banjarmasinpost.co.id./Mariana)