Selebrita

Kekesalan Nagita pada Raffi Ahmad Gegara Yuni Shara, Efek Sentil KDRT

Nagita Slavina mendadak kesal para presenter Raffi Ahmad yang kembali menyentil soal penyanyi Yuni Shara. Ibu Rafathar bahas soal KDRT yang viral.

Editor: Murhan
(Instagram @RaffiNagita1717)
Kolase foto Raffi Ahmad, Yuni Shara, Nagita Slavina. Kini Nagita kesal pada Ayah Rafathar yang sering menyentil soal Yuni Shara. Termasuk kala bahas KDRT. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Artis Nagita Slavina mendadak kesal para presenter Raffi Ahmad yang kembali menyentil soal penyanyi Yuni Shara.

Raffi Ahmad menyentil nama Yuni Shara kala membahas soal KDRT dengan Nagita Slavina.

Rupanya, ujaran ayah Rafathar itu membuat Nagita Slavina gerah dan kesal.

Keadaan itu terekam di YouTube Onadio Leonardo, Sabtu (22/10/2022).

Baca juga: Kondisi Suara Lesti Kejora Kala Nyanyi Bareng Betrand Peto, Padahal Dicekik Rizky Billar

Baca juga: Akhirnya Isu Kalina Jadi Pelakor Nikahi Pejabat Terjawab, Vicky Prasetyo Juga Komentari

Onadio Leonardo tanya pendapat Nagita Slavina dan Raffi Ahmad terkait keluarga, uang, KDRT, anak dan lain sebagainya.

Lalu saat membahas KDRT, Raffi Ahmad mendadak menyinggung nama Yuni Shara.

Bahkan Raffi Ahmad juga memuji suara Yuni Shara di depan Nagita Slavina.

Secara blak-blakan Raffi Ahmad mengatakan kalau suara Yuni Shara bagu dan enak didengar.

"Yang simple aja. KDRT no! KD Yuni (Shara) yes!" ujar Raffi Ahmad.

"Suaranya bagus, enak untuk didengar," sambung papa Rafathar dan Rayyanza itu.

Baca juga: Ketakutan Ashanty Imbas Arsy Sakit, Terimbas Heboh Gagal Ginjal Akut

Baca juga: Gaji Ria Ricis dari Youtube Terkuak, Istri Teuku Ryan Kini Curhat Akun Kena Hack

Mendengar Raffi Ahmad menyinggung nama Yuni Shara, Nagita Slavina langsung kesal karena merasa itu tidak lucu.

Terlebih Raffi Ahmad juga memuji suara Yuni Shara juga bagus.

Diakui Nagita Slavina bahwa ia sering mendengar Raffi Ahmad bercanda dengan menyinggung nama Yuni Shara.

Maka dari itu menurut Nagita Slavina bahwa candaan Raffi Ahmad sudah tidak lucu lagi.

"Lo tahu nggak, jokes ini tadi udah kena, tadi siang jokes ini juga sama, eh kemarin," kata Nagita Slavina memasang wajah bete.

Namun Raffi Ahmad malah menuding Nagita Slavina cemburu ketika ia menyebut nama Yuni Shara.

Pasalnya ketika Raffi Ahmad bercanda dan menyinggung nama Yuni Shara masih banyak yang tertawa.

"Nggak, emang sensitif aja ada rasa cemburu kali, kemarin masih lucu-lucu aja, nih orang masih ketawa," kata Raffi Ahmad.

Namun Nagita Slavina merasa perkataan Raffi Ahmad menyebut nama KD Yuni saat membahas KDRT tidak tepat.

"Ini kan ngomongin KDRT, nggak ngomongin lucu ya," ujar Nagita Slavina.

Sadar bahwa perkataannya membuat Nagita Slavina kesal, Raffi Ahmad pun langsung memuji suara sang istri.

Dikatakan Raffi AHmad suara Nagita Slavina juga bagus seperti Yuni Shara.

"Kamu juga bagus suaranya," kata Raffi Ahmad.

"Biar nggak cemburu," sambungnya.

Sementara itu saat membahas KDRT, Nagita Slavina tak banyak berkomentar.

Menurut Nagita Slavina, KDRT adalah masalah yang sensitif.

"Karena masalahnya sensitif, (nanti kalau) salah ngomong," kata Nagita Slavina.

Dikatakan Nagita Slavina bahwa semua orang tidak ingin mengalami KDRT namun dikehidupan hal tersebut masih terjadi pada perempuan atapun laki-laki.

Menurut Nagita Slavina masalah KDRT harus melihat dari kedua belah pihak.

"Itu sesuatu hal yang (semua orang) pasti nggak akan mau (terjadi pada mereka) gitu, tapi kadang-kadang itu bisa terjadi sama laki-laki maupun perempuan sebenarnya menurut gue," jelas Nagita Slavina.

"Jadi emang harus dilihat dari kedua belah pihak," sambungnya.

Baca juga: Alasan Kuat TV Tak Boikot Lesti Kejora Dikuak Kakak Rizky Billar, Dewi Perssik Beber Fakta DA 5

Baca juga: Datangi Baim Wong, Melanie Subono Dapati Fakta: Saringan Adalah Kunci

Psikolog: KDRT dalam Keluarga Bisa Hancurkan Psikis Anak

Psikolog Klinis UGM, Anggiastri Hanantyasari Utami mengatakan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan pasangan suami istri akan memberi dampak buruk bagi psikis anak.

Bahkan dampaknya bisa mengganggu kesehatan mental mereka.

"Anak cenderung memiliki kecenderungan mengalami gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), depresi bahkan pikiran atau perilaku yang mengarah pada upaya bunuh diri," ucap dia melansir laman Antara, Selasa (11/10/2022).

Dia mengaku, ketika menyaksikan KDRT juga bisa memicu kecemasan dan ketakutan akan pengabaian orang dewasa.

Biasanya, kata, dia orang dewasa atau orangtua dalam kondisi tidak sehat secara mental, maka akan mempengaruhi mereka dalam merawat dan mengasuh anak.

Ada penelitian yang menyebut jika sering menyaksikan atau berada pada situasi tertekan terus-menerus dapat membuat anak mengalami gangguan perkembangan pada otaknya, sehingga mempengaruhi kemampuan berpikir, berbahasa, emosi dan perilaku, lanjut dia.

Bukan hanya itu, perilaku yang tidak baik dalam KDRT bisa ditiru oleh anaknya.

Hal itu membuat kekerasan akan terulang kembali pada masa depan.

"Ketika anak sudah mencapai usia 5 tahun ke atas, perilaku agresif yang ditunjukkan orangtua dapat membuat anak meniru perilaku agresif tersebut dan diterapkan sebagai cara dia menyelesaikan masalahnya di kemudian hari," ucap perempuan yang juga jadi Anggota Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia.

Psikolog Klinis Dewasa dari UI, Annisa Prasetyo Ningrum mengatakan, KDRT dalam keluarga bisa menjadikan pengalaman yang buruk bagi anak, sehingga membuat mereka trauma.

Karena, keluarga seharusnya bisa memberikan rasa aman, justru memberikan atau menunjukkan kekerasan.

Pada akhirnya memunculkan rasa takut dan marah pada anak.

"Pengalaman menyaksikan atau mengalami KDRT saat masa anak-anak sering menjadi salah satu faktor prediktor berkembangnya masalah perilaku, pengendalian emosi, atau masalah belajar di kemudian hari," ungkap dia.

Cara pulihkan anak akibat KDRT

Annisa mengaku langkah awal untuk pulihkan anak akibat KDRT adalah mengusahakan anak dalam lingkungan yang aman.

Maka dari itu, butuh kerja sama dari keluarga, sekolah, lingkungan maupun tenaga kesehatan dalam pemulihan kondisi anak.

Dengan memberikan rasa aman dan nyaman, maka membuat anak terbuka dalam membahas apa yang dialami dan dirasakan saat terjadi KDRT dalam keluarganya.

"Jangan lupa orang-orang sekitar juga wajib membantu, agar anak bisa mengelola emosinya lebih baik lagi," tutup dia.

Baca juga: Tanda Celine Evangelista Ogah Tambah Anak Lagi, Marshel Jadi Pemicu

Baca juga: Isu Jadi Pacar Baru Gisel, Fakta Sosok Rino Soedarjo, Teman Luna Maya dan Anak Konglomerat

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id/Tribun Jambi)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved