Berita Banjarmasin
Pembuatan Film JSS Disorot, Banggar DPRD Banjarmasin : Kami Tak Pernah Membahas Anggarannya
Pembuatan film Pemko Banjarmasin dengan tajuk Jendela Seribu Sungai menuai sorotan. Dewan menyebut tak pernah membahas rencana pembuatan film itu
Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pembuatan film Pemko Banjarmasin dengan tajuk Jendela Seribu Sungai (JSS) menuai sorotan.
Pasalnya, pembiayaan untuk mendanai penggarapan film itu sebesar Rp 6 Miliar bersumber dari APBD Banjarmasin.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Afrizaldi mengatakan melalui pesan whatsapp, ia sebagai anggota banggar (Badan Anggaran) merasa tidak pernah membahas anggaran untuk rencana pembuatan film tersebut.
“Kecuali dalam mata anggaran nama kegiatannya dikaburkan, misalnya atas nama promosi wisata. Karena kalau seandainya nama kegiatannya untuk bikin film dengan anggaran segini, maka tentu saya orang pertama yang menolak,” ujarnya, Senin (14/11/2022).
Baca juga: Komisi II DPRD Banjarmasin Minta Penggarapan Film JSS Dibintangi Olla Ramlan Dihentikan
Baca juga: Jendela Seribu Sungai Shooting di Banjarmasin Diadaptasi dari Novel, Berikut Sinopsisnya
Selain itu, lembaga swadaya masyarakat (LSM) kelompok pemerhati kinerja aparatur pemerintah dan parlemen (KPK-APP) Kalimantan Selatan yang dimotori oleh Aliansyah pembuatan film ini patut diduga sarat dengan kepentingan politik.
“Setelah covid, masyarakat kita masih jungkir balik dengan ekonomi. Lebih baik dianggarkan untuk peningkatan infrastruktur, fasilitas kesehatan, pendidikan, serta menghidupkan ekonomi masyarakat,” katanya pada Selasa (15/11/2022) malam.
Menurutnya, kalau memang ingin membuat film, cukup undang pihak swasta seperti para produser film.
“Tawarkan konsepnya seperti apa. Kalau menarik pasti akan diangkat,” imbuh Aliansyah.
Ia menyarankan, rencana pembuatan film dengan anggaran APBD dibatalkan. Karena menurutnya rencananya belum tentu tercapai tetapi anggarannya sudah habis.
Kalau alasannya meningkatkan pariwisata kata Aliansyah, yang harus dilakukan adalah membenahi fasilitas atau infrastruktur wisatanya.
“Sekarangkan jaman medsos, tinggal dipromosikan bersama para influencer di Banjarmasin,” sebutnya.
Baca juga: Dukung Shooting Jendela Seribu Sungai, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina Turut Serta Jadi Cameo Film
Aliansyah sendiri hanya mempersoalkan permasalahan dana APBD yang digunakan untuk penggarapan film tersebut.
“Jadi saya menolak kalau menggunakan apbd. Kalau memang akan dilanjutkan. Kita akan melaporkan pembuatan film ini dengan dugaan modus menggerus uang rakyat,” tegasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Rifki Soelaiman)