Berita Banjarmasin

Tanggapi Keluhan Supir Truk karena Pengurangan Jatah Solar, Begini Respons Organda Kalsel

beberapa supir truk mengeluhkan jatah BBM jenis solar yang didapatkan berkurang karena disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman
Ketua DPD Organda Kalsel (kiri), Edy Sucipto, dan Ketua DPC Organda Banjarmasin (kanan), Zakaria 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Beberapa waktu yang lalu, seperti yang diberitakan sebelumnya, beberapa supir truk mengeluhkan jatah BBM jenis solar yang didapatkan berkurang karena disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Jatah dalam satu hari itu 80 liter solar. Tapi beberapa kali kejadian ketika lagi pengisian, jatah yang didapat berkurang. Truk saya sudah melakukan pengisian walaupun tidak sampai habis 80 liter,” kata Ari, seorang supir truk kepada Bpost, Kamis (3/11).

Begitu pula Helmi, supir truk fuso yang seharusnya mendapatkan jatah 130 liter tiap kali pengisian.

Beberapa kali mengalami pengurangan jatah karena sudah digunakan oleh oknum yang lain.

Baca juga: DPC Organda Banjarmasin Resmikan Mobil Ambulans untuk Warga Umum

Baca juga: Aplikasi GTS Baiman PAM Bandarmasih Juara III Kompetisi Inovasi Banjarmasin

Baca juga: Hujan Deras Mengguyur, Ruang Kesra Pemko Banjarmasin Tergenang

Helmi mengeluhkan mekanisme pengecekan dengan nomor plat saja.

Sebab menurutnya, plat tersebut bisa dipalsukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sehubungan dengan hal itu, Ketua DPD Organda Kalsel, Edy Sucipto mengatakan pihaknya sudah menyampaikan ke pihak SPBU dan Pertamina untuk selalu memperbarui sistem aplikasi MyPertamina.

“Jadi, kami berharap kepada pihak Pertamina dan SPBU. Kalau ada anggota kami yang bukan kesalahan mereka mengalami pengurangan jatah akibat plat truknya sudah terpakai oleh truk lain. Secepatnya agar diputuskan suatu keputusan yang tepat bahwa bagaimana caranya agar mobil kita ini bisa segera terisi,” ujarnya saat peresmian mobil ambulans, Kamis (17/11/2022).

Misalnya lanjut Edy dengan solusi jika ada truk anggota Organda lebih dari satu, bisa meminjamkan plat nomor truk yang saat itu tidak sedang mengantre BBM.

Kendati demikian, solusi tersebut jelas Edy bersifat sementara.

Sebisa mungkin Pertamina harus bisa mengambil kebijakan yang cepat dan tepat.

“Kita juga sudah menyampaikan ke Pertamina, mungkin masih ditindaklanjuti. Biasanya SPBU itu menunggu perintah dari Pertamina dan lain sebagainya,” tandas Edy.

(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved