Piala Dunia 2022

Kekecewaan Raffi Ahmad di Piala Dunia 2022, Irfan Hakim Soroti Baju Seksi Suporter di Qatar

Raffi Ahmad dan Nagita Slavina datang ke Qatar demi nonton Piala Dunia 2022. Irfan Hakim kulik soal baju seksi suporter ke ayah Rafathar dan Rayyanza.

Editor: Murhan
Instagram raffinagita1717
Raffi Ahmad yang ajak Nagita Slavina, Rafathar dan Rayyanza nonton Piala Dunia 2022. Kekecewaan Raffi Ahmad Datangi Piala Dunia 2022, Irfan Hakim Soroti Pakaian Seksi Penonton di Qatar,. 

Memang, panitia penyelenggara Piala Dunia 2022, telah membuat aturan ketat bagi para suporter yang berkunjung, untuk menyaksikan turnamen piala dunia di Qatar.

Para suporter yang menyaksikan secara langsung Piala Dunia 2022 di Qatar, diminta menghormati tradisi dan adat istiadat setempat, termasuk kebijakan untuk alkohol, narkoba, seksualitas, dan aturan berpakaian.

Daily Star bahkan menulis, agar penggemar Piala Dunia 2022 yang datang ke Qatar, tidak melanggar larangan mengimpor pornografi, mainan seks, produk babi, dan buku-buku agama ilegal.

Bagi yang melanggar, berpakaian terlalu terbuka misalnya, mereka bisa didenda sebagaimana hukum yang berlaku di Qatar selama ini.

Penggemar yang menghadiri pertandingan di stadion, juga dilarang melepas baju atasan, karena tidak diizinkan.

"Kami memiliki kamera khusus resolusi tinggi untuk memperbesar kursi tertentu dan melihat dengan jelas penonton," kata Chief technology officer Piala Dunia FIFA di Qatar Niyas Abdulrahiman, dikutip dari Times Now News pada 19 November 2022.

"Ini sedang direkam, jadi itu akan membantu kami dalam penyelidikan pasca-acara," imbuhnya.

Karena itu, para penonton diminta untuk berhati-hati, seberapa pantas kulitnya terpapar sinar matahari, meski kondisi di negara Teluk itu sangat panas.

Meskipun bagi wanita warga negara lain tidak dipaksa mengenakan abaya (jubah tradisional yang berwarna hitam), namun mereka diharuskan menutup bagian dada bahu mereka.

Rok dan gaun mereka pun harus menutupi lutut.

Sementara, untuk para pria, akan berhadapan dengan penjara jika melepas baju atasan sepenuhnya.

Tank top dan atasan tanpa lengan juga tidak diizinkan.

Situs web Piala Dunia sendiri mengumumkan, bahwa secara umum, orang dapat mengenakan pakaian pilihan mereka.

Tetapi, penonton diharapkan menutupi bahu dan lutut mereka, ketika mengunjungi tempat-tempat umum seperti museum, dan gedung pemerintah lainnya.

Pakaian renang diperbolehkan, selama di pantai dan kolam renang hotel.

Sebelumnya FIFA menegaskan dalam pernyataan singkat bahwa alkohol tidak akan dijual di dalam atau di sekeliling stadion Piala Dunia.

“Menyusul diskusi antara otoritas negara tuan rumah dan FIFA, sebuah keputusan telah dibuat untuk memfokuskan penjualan minuman beralkohol di Fifa Fan Festival, tujuan penggemar lainnya dan tempat berlisensi, menghapus poin penjualan bir dari perimeter stadion Piala Dunia 2022 Qatar,” tulisnya.

“Tidak ada dampak terhadap penjualan Bud Zero, yang akan tetap tersedia di semua stadion Piala Dunia Qatar," tambahnya.

Namun, ada prospek tindakan hukum dari Budweiser, kecuali ada semacam kompensasi dapat disetujui dengan Qatar.

Penjualan alkohol dikontrol ketat di Qatar, sebuah negara Muslim konservatif, tetapi penyelenggara telah berjanji akan tersedia di tempat pertandingan dan zona penggemar dan harganya akan masuk akal.

Namun sekarang telah diputuskan bahwa alkohol akan tersedia hanya di kotak perhotelan, di mana suite termurah hampir 20.000 euro per pertandingan, dan di beberapa zona penggemar setelah jam 7 malam, di mana biayanya hampir 12 euro untuk 500ml Budweiser.

Menurut New York Times, anggota staf diberi tahu bahwa langkah tersebut telah mengikuti saran keamanan.

Perubahan itu sendiri disebut berasal dari Sheikh Jassim bin Hamad bin Khalifa al-Thani, saudara laki-laki dari emir yang berkuasa di Qatar.

Ada pula pertimbangan lain, yakni ingin memastikan sejumlah besar pendukung dari negara-negara Teluk dan Asia, di mana minum alkohol bukan bagian dari budaya, merasa nyaman.

Sampai saat ini penyelenggara selalu mengatakan bahwa mereka akan menemukan jalan tengah antara selera penggemar barat dan budaya konservatif Qatar.

Pesan itu baru-baru ini ditegaskan kembali oleh Fatma al-Nuaimi, kepala komunikasi Komite Tertinggi.

“Dalam hal alkohol, keramahtamahan adalah bagian dari budaya kita, meskipun alkohol bukan. Jadi itu akan terjadi di tempat para penggemar akan berkumpul, tetapi tidak secara terbuka di jalanan," ujarnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)

 

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved