Kabar DPRD Tanah Laut
Dana Pembebasan Lahan PTPN 13 untuk Jalan ke Tebingsiring Tersedia, Tahun Depan Mulai Penanganan
anggarann dana pembebasan lahan PTPN 13 untuk Jalan ke Desa Tebingsiring tersedia pada APBD 2023 sebesar Rp 3,6 miliar.
Penulis: Idda Royani | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kabar melegakan bagi warga Desa Tebingsiring, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Alhamdulillah anggarannya sudah tersedia pada APBD 2023 sebesar Rp 3,6 miliar," sebut anggota DPRD Tala Joko Pitoyo, Jumat (2/12/2022).
Wakil rakyat yang dulu juga berasal dari Tebingsiring tersebut mengatakan selanjutnya tinggal Pemerintah Kabupaten Tala melaksanakan teknis pelaksanaannya.
Langkah pertama yakni mencari pihak ketiga untuk melakukan penilaian/taksiran harga (appraisal) terhadap badan jalan HGU kebun sawit milik PTPN 13.

menuju Pelaihari. Di beberapa tempat, badan jalannya labil dan sulit dilintasi terutama
pascahujan. (1) (banjarmasinpost.co.id/roy)
"Itu tim appraisalnya harus oleh pihak ketiga, ketentuannya demikian agar independen," kata Jokopi demikian Joko Pitoyo akrab disapa.
Pihaknya berharap pihak PTPN 13 juga mempertimbangkan aspek kepentingan umum (masyarakat Tebingsiring) sehingga nilai jual tanah (jalan) HGU kebun sawit tersebut tidak terlalu mahal.
"Karena ini bukan bisnis to bisnis. Ini untuk pemenuhan hajat hidup orang banyak, warga Tebingsiring yang telah sangat lama mendambakan akses jalan yang nyaman dilintasi," tandas Joko.

menuju Pelaihari. Di beberapa tempat, badan jalannya labil dan sulit dilintasi terutama
pascahujan. (banjarmasinpost.co.id/roy)
Itu sebabnya anggaran yang disiapkan dalam APBD 2023 sebesar Rp 3,6 miliar dikatakannya sifatnya merupakan dana cadangan.
Pasalnya, belum diketahui secara pasti berapa angka riil yang diperlukan untuk pembebasan jalan PTPN 13 tersebut karena belum ada perhitungan appraisal.
Namun berdasar perhitungan awal, diperkirakan anggaran Rp 3,6 miliar cukup.
"Kalau tak keliru, Rp 100-an juta untuk biaya appraisal, Rp 1,6 miliar untuk biaya pembebasannya, dan Rp 1,9 miliar untuk perkerasannya," papar Joko.

menuju Pelaihari. Di beberapa tempat, badan jalannya labil dan sulit dilintasi terutama
pascahujan (banjarmasinpost.co.id/roy)
Dikatakannya, kondisi badan jalan yang ada saat ini masih berupa badan jalan tanah dan sebagian perkerasan.
Karena itu perlu dilakukan perkerasan kembali secara menyeluruh agar merata.
"Kalau sudah memadai perkerasannya, barulah pengaspalannya dapat dianggarkan tahun 2024 mendatang," sebut Joko.