Berita Batola
Terdampak Curah Hujan Tinggi dan Banjir Rob, Tanaman Sayur di Batola Terendam
Curah hujan tinggi ditambah lagi dengan Banjir Rob di Batola membuat tanaman sayur terendam
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Tingginya curah hujan dan air pasang belakangan ini turut dirisaukan petani sayur di Kabupaten Barito Kuala.
Pasalnya, berbagai tanaman sayur seperti tomat, cabai, daun bawang, terong dan lainnya turut terendam hingga busuk dan mati.
Anton, petani sayur di Sido Makmur, Kecamatan Marabahan mengatakan, genangan air sudah berlangsung hampir sepekan terakhir di kawasan pertanian miliknya.
Kondisi ini membuatnya harus berupaya dan berpikir keras, seperti memindahkan bibit daun bawang yang baru ditanam ke lahan yang lebih tinggi, agar masih bisa hidup.
"Ya tidak bisa apa-apa, harus dipindahkan agar tidak mati. Semoga saja debit airnya bisa cepat turun," terang Anton, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Banjir Rob di Banjarmasin Rendam Kawasan Wisata Religi Kubah Basirih, Berlangsung Tengah Malam
Baca juga: Banjir Rob di Banjarmasin Masuk Rumah, Warga Pelambuan Bikin Ranjang Darurat
Selain tanaman sayur-mayur yang terancam mati, menurut Anton sadapan karet yang juga banyak jadi mata pencaharian masyarakat setempat turut terdampak.
Getah yang dihasilkan tidak maksimal dan petani karet kesulitan menyadap saat hujan turun.
Sementara itu, disampaikan Elly Zulkaisih, Kepala BPP Kecamatan Marabahan tingginya rendaman air memang sulit ditangani saat ini.
Pihaknya padahal sudah menyarankan petani sayur utuk menanam sayur dengan sistem bedengan yang lebih tinggi, namun debit air yang terlampau tinggi dan sulit diprediksi yang membuatnya masih terendam.
Baca juga: Banjir Rob di Banjarmasin Meninggi, Makam Pahlawan Nasional Pangeran Antasari Tergenang
"Memang kondisinya cukup Memprihatinkan bagi masyarakat petani, buah yang lambat dipetik akan busuk, begitu pula batangnya yang kelamaan terendam," ujar Elly.
Ia pun berharap kondisi air ini cepat surut, di samping itu semoga pemerintah juga bisa memberikan solusi, bisa berupa memberikan bibit ulang atau saprodi kepada petani terdampak.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)