Bank Kalsel

Atun Sasirangan di Banjarbaru Binaan Bank Kalsel Variasi Motif dan Bordir Selalu Memikat 

Perajin sasirangan berhias bordiran di Cempaka, Banjarbaru, Niswatun Huda, telah memiliki Toko Atun Sasirangan, pekerjakan 100 warga.

Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/SALMAH SAURIN
Perajin sasirangan berhias bordiran di Cempaka, Kota Banjarbaru, Niswatun Huda, menunjukkan produk di tokonya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sasirangan sudah menjadi produk kebanggaan Kalimantan Selatan (Kalsel)  yang banyak dikagumi khalayak nasional, bahkan mancanegara.

Apalagi sekarang, sasirangan hadir dengan berbagai macam variasinya, seperti karya Atun Sasirangan.

Atun Sasirangan adalah produk sasirangan bordir dari Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalsel.

Sasirangan yang divariasi dengan bordiran ini memang beda dari yang lain.

Penuturan Niswatun Huda, perajin sasirangan yang juga pemilik Atun Sasirangan, mengawali usaha ini sejak 2007 atau 15 tahun lalu.

Perajin sasirangan berhias bordiran di Cempaka, Kota Banjarbaru, Niswatun Huda.
Perajin sasirangan berhias bordiran di Cempaka, Kota Banjarbaru, Niswatun Huda, telah memiliki Toko Atun Sasirangan dan kini pekerjakan 100 warga.

Keterampilan tangan tersebut bermula dari keluarga, sang nenek perias pengantin dan perajin arguci.

Kemudian, Atun merambah pada sasirangan. "Awalnya hanya produk rumahan. Semua saya kerjakan sendiri, membuat pola, menjelujur, menyisit, mewarna, mendedel," ujarnya.

Kemudian pada 2015 dibikin sasirangan bordir yang kemudian dipraktikan dan ternyata mampu menarik minat masyarakat.

"Semula dipromosikan ke masyarakat setempat di Cempaka, Banjarbaru. Kebetulan di sini banyak komunitas Maulid,  sehingga dari situ awal mempromosikan untuk seragam sasirangan," jelas Atun.

Demikian pula promosi ke beberapa sekolah dan mendapa order. Selanjutnya, dibuatlah pesanan tersebut dengan modal sendiri.

Saat ada kunjungan istri dari Wali Kota Banjarbaru almarhum H Nadjmi Adhani, produk dari Atun Sasirangan mendapat perhatian penting. Bahkan kemudian dibantu promosi melalui Dekranasda Banjarbaru.

"Kami juga dibantu beliau untuk penambahan modal, yakni menjadi  binaan Bank Kalsel. Alhamdulillah sekarang sudah berjalan empat tahun," jelas Atun.

Dengan dukungan modal dari Bank Kalsel dan diikutkan pameran, usaha mengalami peningkatan dan berkembang.

Apalagi waktu itu, almarhum Nadjmi Adhani menjadikan sasirangan bordir sebagai ciri khas sasirangan Banjarbaru.

Sekarang, Toko Atun Sasirangan di Jalan H Mistar Cokrokusumo, Cempaka, Banjarbaru,  sudah mempekerjakan 100 karyawan. Masing-masing membuat pola, jelujur, menyisit, mewarna, mendedel, membordir dan menjahit.

"Pasaran sudah merambah seluruh Indonesia. Sedangkan ke mancanegara pernah dikirim ke Australia," tukasnya.

Menurut Atun, ciri khas produknya adalah motif yang bervariasi dan selalu ada yang baru. Kemudian, bordirannya beda dari yang lain.

"Kami juga punya motif sendiri yaitu motif labirin dan ini sudah terdaftar hak patennya," pungkas Atun. (AOL/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved