Berita Tanahlaut
Tolak Tambang Batu Bara, Puluhan Warga Kandanganlama Kabupaten Tanahlaut Datangi Balai Desa
Puluhan warga Kandanganlama Kabupaten Tanahlaut mendatangi kantor desa setempat menolak tambang batu bara
Penulis: Idda Royani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Aspirasi penolakan tambang batu bara yang disuarakan sejumlah warga Desa Kandanganlama, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (7/12/2022) sore, menggema di Balai desa setempat.
Warga pun ramai-ramai datang ke Balai desa, selain laki-laki juga ada kaum hawa. Jumlahnya lumayan banyak. Warga yang duduk-duduk di halaman balai desa saja setidaknya puluhan orang.
Sementara itu ruangan balai desa penuh. Orang yang hadir di ruangan ini setidaknya juga mencapai puluhan orang.
Perwakilan warga terutama yang selama ini getol menyuarakan penolakan tambang, masuk ke gedung balai desa yang menjadi tempat pertemuan.
Baca juga: Lubang Bekas Tambang Batu Bara Dekati Bangunan SDN Bawahan Selan 6, Arbayah Khawatir Longsor
Baca juga: Warga Kandanganlama Tanahlaut Sebut Oprit Gorong-gorong Runtuh Terdampak Tambang
Baca juga: Walhi Kalsel Tegaskan Kawal Perjuangan Kelompok Warga Kandanganlama Penolak Tambang
Camat Panyipatan Agus Setiyo memimpin pertemuan itu. Turut hadir Kapolsek Panyipatan Iptu Subardi Nampan, Babinsa (TNI), Babin Kamtibmas, dan Kades Kandanganlama Ahmad Bahtiar.
Di hadapan warga, Agus mengatakan pertemuan tersebut menindaklanjuti RDPU (rapat dengar pendapat umum) di DPRD Tala beberapa pekan lalu.
RDPU tersebut digelar DPRD Tala merespons surat Aspirasi yang dilayangkan warga Kandanganlama.
Surat itu itu ditandatangani 80 orang warga yang menyatakan penolakan terhadap tambang batu bara.
Sekadar diketahui sejak sekitar empat bulan lalu, mulai ada aktivitas perusahaan tambang batu bara di Desa Kandanganlama.
Aktivitasnya pada tahap pengupasan lapisan tanah atas, juga mulai ada penggalian batu bara meski baru tahap awal.
Agus menerangkan pada RDPU tersebut, pihak dewan meminta dilakukan kembali rapat di tingkat desa guna mendetailkan aspirasi penolakan tambang tersebut. Pasalnya, saat di dewan belum detail, hanya dinyatakan menolak tambang karena kekhawatiran dampak negatif yang bakal terjadi.
Hal itu yang menurutnya perlu diperdetail. Misalnya jika saat ini telah mulai ada dampak yang dirasakan warga, terutama warga yang punya lahan berdekatan dengan area tambang. Atau misalnya lahan ditambang pihak penambang tanpa lebih dulu izin atau lainnya.
Salah satu tokoh warga Kandanganlama yang menolak tambang, Tamrani atau yang akrab disapa Arista, mengatakan pada prinsipnya pihaknya tidak menghendaki adanya aktivitas tambang batu bara di kampungnya.
Pasalnya aktivitas tambang hanya akan memunculkan dampak negatif. Penegasan itu telah disampaikan saat RDPU di gedung dewan.