Kolektor Anggrek Langka, Warga Jaro Tabalong Tolak Tawaran Belasan Juta untuk Jual Koleksi
Warga Jaro Kabupaten Tabalong menjadi salah satu kolektor anggrek terbesar di Kalimantan Selatan (Kalsel).
BANJARMASINPOST.CO.ID - Berawal dari pemberian teman di tahun 2017, Aris Sandi kini menjadi pencinta anggrek.
Bahkan tak disangka warga Jaro Kabupaten Tabalong itu menjadi salah satu kolektor anggrek terbesar di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dokter umum yang berdinas di Puskesmas Hayaping, Barito Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) ini memiliki ribuan koleksi anggrek dan ratusan jenis anggrek yang dibudidayakan di rumahnya.
Menariknya, dia bukan hanya membeli dari warga atau membeli dari pedagang anggrek, Aris Sandi ternyata juga menjadi penyelamat anggrek hutan yang akan tergusur di hutan Kalimantan Timur (Kaltim).
Ya, Aris mengambil anggrek di hutan yang akan dibersihkan untuk menjadi lahan perkebunan hingga pertambangan di Kaltim.
“Ada teman kerja di perkebunan juga. Jadi kalau ada lahan yang mau dibuka untuk perkebunan biasa kan dibabat saja hutannya, ada anggrek yang bagus atau tidak ya dibakar saja. Jadi itu yang saya minta,” ujar Aris Sandi, Kamis (8/12).
Anggrek yang diselamatkan dari pembukaan hutan biasanya dikonservasi lagi di rumahnya untuk dirawat dan dikembangkan.
Dengan itu, harapan Aris Sandi beberapa jenis anggrek yang sudah mulai langka tetap lestari.
Koleksi anggrek Aris Sandi tak hanya dari Kaltim, tapi juga ada dari Kalsel dari Tabalong khususnya hingga Kalteng.
Menariknya, kolektor anggrek yang sudah menjuarai banyak kompetisi anggrek hingga tingkat nasional ini tak pernah menjual anggreknya.
Meski ia harus merogoh kocek cukup dalam untuk membeli anggrek dan dijadikan koleksi tapi Aris Sandi menolak untuk menjual koleksinya.
Bahkan anggrek juara satu miliknya yakni jenis anggrek bulan raksasa pernah ditawar dengan harga Rp 15 juta namun tetap ia tolak.
“Rasanya lebih senang memiliki anggreknya, daripada uangnya, tapi bukan berarti tidak perlu uang juga,” tambahnya.
Di pekarangannya Aris Sandi memiliki empat green house untuk rumah anggrek dan sebagian anggrek juga dirawat di luar rumah anggrek.
Sebagai seorang dokter, terkadang ada saja pasien yang ingin minta anggreknya.
“Kalau memang niat mau memelihara anggrek biasa saya kasih saja, tidak dijual,” tambah juara 1 anggrek kategori kolektor tingkat nasional di Banjarmasin 2021 ini. (BPost Cetak)
