Tebu Tusuk, Jajanan Zadul Khas Objek WIsata Pagat Batubenawa HST

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Bagi yang pernah berkunjung ke objek wisata Pagat, Batubenawa, di Kecamatan Batuebnawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, jajanan ini sudah tak asing lagi.

Tebu tusuk, atau manisan potong, masih ditemui di kawasan wisata alam tersebut.

Pedagangnya tinggal satu orang.

Jajanan itupun hanya ada tiap Sabtu dan Minggu.

Alasan pedagang tak menjual tebu tusuk di luar hari itu, karena wisatawan lebih ramai saat weekend.

Tebu tusuk adalah ruas batang tebu yang telah dikupas, lalu dipotong-ptong kecil.

Baca juga: Objek Wisata Pagat HST Padat Wisatawan, Dipediksi Ramai Sampai Libur Tahun Baru

Selanjutnya, ditusuk menggunakan bilah bambu kecil yang dibagi lagi menjadi bilahan kecil hingga menghasilkan sekitar 20 tusuk atau lebih.

Adapun harga tebu tusuk Rp 3.000 sampai Rp 5.000 tergantung banyaknya tebu yang dipasang pada bilah bambu.

Penjualnya, Mama Ferdi, kepada banjarmasinpost.co.id, Minggu (25/12/2022) mengatakan sudah berjual tebu ini puluhan tahun.

“Di Pagat, orangtua saya yang pertama menjual tebu dengan cara seperti ini,” tuturnya.

Menurutnya, bahan tebu yag dijual,merupakan tebu pilihan yang ditanam sendiri.

Jenis tebu yang biasa digunakan untuk membuat gula putih atau gula pasir.

“Sering pembeli datang ke Pagat untuk beli tebu tusuk bambu ini, karena mengenang masa sekolah atau masa kecil. Bahkan pernah ada anggota dewan HST beli, katanya kangen masa sekolah,” ungkap Mama Ferdi.

Tebu tusuk memang jajanan zaman dulu (Zadul) yang sering dibeli pengujung untuk bernostalgia.

Jajanan sederhana ini pun masih eksis, dilestarikan Mama Ferdi.

Cara mengonsumsinya, sesederhana cara membuatnya.

Potongan tebu yang ditusuk bambu dilepas, lalu dikunyah sampai keluar air hingga tinggal ampas.

Tertarik tebu tusuk ini? Silakan berkunjung ke Objek Wisata Pagat, Batubenawa.

(banjarmasipost.co.id/Hanani)

CAPTION :