Kabupaten Tapin

Peran Metode Kontrasepsi Jangka Panjang dalam Upaya Menurunkan Angka Prevalensi Stunting

Penggunaan konstrasepsi jangka panjang menurut Ketua TP PKK Tapin Hj Ratna Ellyani Arifin Arpan turunkan Angka Prevalensi Stunting.

Editor: Alpri Widianjono
ISTIMEWA
Ketua TP PKK Kabupaten Tapin, Hj Ratna Ellyani Arifin Arpan, SIP. 

Sayangnya, masih banyak kehamilan berisiko (usia ibu terlalu muda, jarak usia anak terlalu rapat, ibu dengan jumlah anak terlalu banyak, usia ibu terlalu senja) yang dialami oleh pasangan usia subur yang membahayakan baik bagi si ibu, maupun bagi si anak.

Hal inilah yang diusahakan melalui program KB untuk mengatur serta mendampingi pasangan usia subur.

Keluarga Berencana bertujuan untuk mengatur kehamilan pasangan usia subur, di antaranya mencegah usía kehamilan yang terlalu dini.

Serta, jarak kehamilan yang terlalu dekat, sehingga berperan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan memastikan ketercukupan gizi anak.

Keluarga Berencana melakukan intervensi spesifik seperti mempersiapkan calon ibu semenjak remaja, termasuk menghindari pernikahan terlalu dini.Program KB sendiri difokuskan pada kesehatan reproduksi perempuan.

Seorang ibu disarankan untuk merencanakan dan mengatur jarak kehamilannya dengan baik.

Dengan begitu, anak yang dikandung dan dilahirkan pun sehat dan kecil risiko menderita stunting.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada salahnya jika para pasamngan usia subur mengikuti program Keluarga Berencana untuk menghindari stunting akibat kehamilan berisiko.

Karena, dengan menjadi peserta KB atau akseptor, juga bagian dari menghasilkan anak-anak Indonesia yang berkualitas dan bebas stunting.

Lantas, apa kaitannya KB dengan stunting? Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI), Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes., faktor tingginya stunting adalah karena jarak antar kehamilan yang terlalu dekat.

Adapun Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan, jarak antar kehamilan yang ideal adalah 2-3 tahun.

Jika kurang dari 2 tahun, maka bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan anak.

Salah satu dampak secara nutrisi pada jarak kehamilan yang dekat adalah kesempatan untuk memberikan ASI eksklusif pada anak menjadi rendah.

Padahal, memberikan ASI eksklusif menjadi langkah awal dalam menyelamatkan anak dari risiko terjadinya stunting.

Tak hanya itu, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki imun tubuh yang lebih kuat.

Begitu pentingnya merencanakan kehamilan demi terhindar dari segala risiko akibat jarak kehamilan yang terlalu dekat.

Sedangkan KB bertujuan untuk mengatur kehamilan pasangan usia subur, termasuk di antaranya adalah mengatur jarak kehamilan.

Intervensi yang dilakukan KB dalam merencanakan kehamilan adalah dengan menggunakan kontrasepsi.

Adapun metode kontrasepsi yang efektif mencegah kehamilan adalah kontrasepsi modern dengan jenis yang beragam, mulai dari kondom, pil, suntik, IUD, sampai implan.

Penggunaan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) merupakan salah satu pilihan yang terbaik bagi ibu pasca melahirkan karena masa efektif dari kontrasepsi tersebut lebih lama.

Beberapa MKJP yang sering digunakan masyarakat Indonesia adalah IUD dan Implan.

IUD efektif untuk menjarangkan kehamilan dan mempunyai efek samping yang lebih rendah dibandingkan dengan metode hormonal.

IUDmerupakan metode kontrasepsi jangkapanjang yang paling banyak digunakan dalamProgram KB di Indonesia.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat keuntungan dari penggunaan kontrasepsi IUD.

Antara lain, efektifitasnya tinggi sekitar 0,6 sampai 0,8 kehamilan per 100 perempuan, kegagalan dalam 125 sampai 170 kehamilan, segera efektif saat terpasang di rahim, tidak memerlukan kunjungan ulang.

Selain itu, tidak mempengaruhi hubungan seksual, tidak memiliki efek samping hormonal, tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.

Kemudian, dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus dengan catatan tidak terjadi infeksi.

Serta, membantu mencegah kehamilan ektopik; tidak ada interaksi dengan obat-obatan; dapat digunakan hingga menopause.

Implant adalah kontrasepsi yang mengandung levonogestrel (LNG) yang dibungkus dalam kapsul silastic silicon (polydimethylsiloxane) dan dipasang di bawah kulit.

Cara kerja Implant sangat efektif dengan kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan dengan lama efektifitas 3 tahun.

Keuntungan Implant, yakni memiliki daya guna tinggi, dipasang selama lima tahun, kontrol medis ringan dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit medis tidak terlau tinggi dan biaya murah.

Dengan mengatur jarak kehamilan, maka para pasangan usia subur telah memberikan kesempatan bagi tubuh ibu untuk memulihkan diri pasca melahirkan.

Juga, menyediakan waktu untuk tubuh ibu kembali sehat, sambil memastikan kecukupan gizi anak. Terutama,  dalam pemberian ASI secara eksklusif dan dapat secara maksimal memberikan pola asuh terbaik untuk anak.

Ini mengapa ber-KB menjadi satu bentuk kontribusi pasangan suami-istri dalam menghasilkan generasi penerus Indonesia yang berkualitas dan membantu pemerintah dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia. (AOL/*)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved