Selebrita

Fakta Kota Gaib Saranjana Kotabaru yang Dibuat Film: Dihuni Makhluk Halus dan Ada di Peta Belanda

Nama Kota Gaib Saranjana kembali jadi sorotan. Penyebabnya, kisah ini dibuat film dengan judul Saranjana. Inilah fakta kota Gaib di Kotabaru itu.

Editor: Murhan
youtube
Kota Ghaib Saranjana yang jadi mitos Kotabaru. Kini sudah difilmkan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Nama Kota Gaib Saranjana kembali jadi sorotan. Penyebabnya, kisah ini dibuat film dengan judul Saranjana.

Film Saranjana hadir di bioskop ini dibintangi Dinda Aulia, Irzan Faiq dan Luthfi Aulia. Film horor Saranjana ini disutradarai Ridho Ivander Rama.

Sementara, skenario dan penulis film Saranjana ini ditulis Johansyah Jumberan, Ridho Ivansyah Rama, Audi Harahap, Syafril Agung Siregar, Irfan Maulana Pradana, dan Aditya Mulya Nugraha.

Menariknya, film Saranjana Kota Gaib ini juga akan menghadirkan pemeran yang berasal dari Pulau Kalimantan seperti Gusti Gina hingga Putri Intan Kasela.

Saranjana disebut-sebut sebagai kota gaib yang secara administratif (di dunia nyata) masuk Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Baca juga: Datang ke Rumah Mewah Haji Isam, Ruben Onsu dan Anwar Kuak Kesan Sepulang dari Batulicin Kalsel

Baca juga: Amanda Manopo Balik Bareng Arya Saloka, Ikatan Cinta Malah Disalip Si Doel The Series

Namun, letak pastinya hingga kini tidak diketahui selain letaknya ada di Pulau Halimun yang sering dikenal Pulau Laut, dimana ibu kota Kabupaten Kotabaru bertempat.

Cerita tentang Saranjana ini melegenda, karena ada beberapa hal ghaib yang beredar dari mulut ke mulut tentang Kota Saranjana dan makhluk tak kasat mata penghuninya.

Saranjana konon adalah kerajaan atau kota besar alam gaib, letaknya di bagian selatan Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru.

Banyak warga lokal dan luar daerah yang mempercayainya, tidak sedikit yang mengaku pernah masuk ke kotanya.

Namun, untuk pembuktian secara ilmiah memang belum ada, hanya cerita dari mulut ke mulut.

Berikut ini kisah-kisah misterius tentang Kota Saranjana yang sudah beredar luas:

1. Alat Berat Tak Ada Pemiliknya

Ini mungkin kisah yang paling sering didengar dan beredar di kalangan masyarakat tentang Saranjana.

Disebutkan pada 1980-an, ada pemerintah setempat dikagetkan oleh kedatangan sejumlah alat berat pesanan dari Jakarta.

Semua alat berat dengan nilai sangat mahal itu dipesan seseorang dengan alamat Kota Saranjana dan telah dibayar lunas.

Padahal, Kota Saranjana di alam nyata secara administratif tidak ada di Kabupaten Kotabaru.

Cerita ini melegenda dari mulut ke mulut hingga sekarang.

2. Dihuni makhluk Astral

Konon, Kota Saranjana dihuni makhluk astral atau tak kasat mata, berupa jin muslim.

Namun, ada pula yang mengatakan, Kota Saranjana dihuni manusia namun yang telah menggaib.

Kabar yang beredar dari mereka yang pernah masuk ke kota itu, kotanya sangat maju dengan jalan raya yang lebar, gedung perumahan yang megah dengan pagar rumah tinggi.

Sistem pemerintahannya kerajaaan, mayoritas penduduknya beragama Islam.

3. Buah raksasa

Ada keanehan dari kota ini, dari carita yang beredar.

Buah-buah di sana besarnya berkali lipat dari di alam nyata.

Jenis buahnya sama dengan di alam manusia, tapi ukurannya yang raksasa.

Namun, jika buah itu dibawa ke alam nyata, ukurannya berubah menjadi ukuran normal.

4. Penduduknya cantik dan gagah

Kabarnya, penduduk Kota Saranjana secara fisik sama dengan manusia, namun mereka semua secara fisik lebih cantik untuk perempuan dan prianya gagah.

Mereka juga semua ramah-ramah.

Bahasa yang digunakan untuk percakapan adalah Bahasa Banjar.

Katanya, jika manusia masuk ke Kota Saranjana tidak ingin pulang lagi ke alam nyata karena takjub dengan kotanya.

5. Terdengar suara di malam hari

Pada malam hari, di sekitar Gunung Saranjana, bila memang ditakdirkan bisa mendengar suara-suara dari Kota Saranjana.

Bisa terdengar suara alunan musik, atau kendaran yang lalu lalang.

Bahkan ada cerita monil-mobil mewah pesanan warga Saranjana dari Surabaya, tapi tidak tahu asal pemilik atau pemesannya.

Begitu pula kisah lain tentang kapal ferry yang mengangkut banyak penumpangdari Tanjung Serdang Kotabaru, namun begitu merapat ke Pelabuhan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, mendadak sepi.

Katanya disebut-sebut sebagai orang-orang dari Kota Saranjana.

Walalhualam, kisah dari mulut ke mulut ini merupakan mitos yang berkembang di masayrakat, namun belum bisa dibuktikan.

Namun, mau tidak mau, percaya atau tidak di dunia ini selalu ada hal-hal yang ghaib.

6. Ada di Peta Belanda

Seorang dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Jurusan Sejarah, Mansyur mencoba menganalisa Saranjana, dari perspektif historis ilmiah.

Melalui tulisannya di akun Facebooknya Sammy 'xnyder Istorya, Mansyur yang juga mantan seorang jurnalis menulis tentang Saranjana.

Menurut dia, ada tiga versi lokasi Saranjana hasil penelusurannya.

Pertama, di Kotabaru, Kalimantan Selatan, versi kedua di Teluk Tamiang, Pulau Laut dan ketiga di sebuah bukit kecil yang terletak di Desa Oka-Oka Kecamatan Pulau Laut Kelautan, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Dari perspektif historis menurut Mansyur Saranjana adalah fakta.

Sebab, Salomon Muller, naturalis berkebangsaan Jerman dilahirkan di Heidelberg, dalam petanya berjudul "Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedelte van Borneo" (peta wilayah pesisir dan pedalaman Borneo), tahun 1845 mengambarkan bahwa terdapat wilayah yang ditulisnya sebagai Tandjong (hoek) Serandjana.

Tandjong ini terletak di sebelah selatan Pulau Laut, tepatnya berbatasan dengan wilayah Poeloe Kroempoetan (Pulau Kerumputan) dan Poeloe Kidjang.

Dalam kapasitasnya sebagai pembuat peta, Salomon Muller menjabat anggota des Genootschaps en Natuurkundige Komissie in Nederlands Indie yang sudah mendapatkan pelatihan dari Museum Leiden dan sedang melakukan perjalanan penelitian tentang dunia binatang dan tumbuhan di kepulauan Indonesia.

Namun, belum bisa dipastikan apakah Salomon Muller pernah berkunjung ke Tandjong (hoek) Serandjana sebelum memetakannya. Salomon Muller pun tidak pernah menyinggungnya dalam beberapa artikelnya yang diterbitkan Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.

Peta yang memuat Tandjong (hoek) Serandjana tersebut dimuat dalam Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel, seri pertama yang diterbitkan Staatsbibliothek zu Berlin. Peta ini dibuat 18 tahun sebelum Salomon Müller meninggal dunia pada tahun 1863.

Menurut Mansyur, sumber lainnya yang memuat tentang Serandjana adalah Pieter Johannes Veth, dalam "Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten", halaman 252.

Kamus ini diterbitkan di Amsterdam oleh P.N. van Kampen, tahun 1869.

Veth menuliskan "Sarandjana, kaap aan de Zuid-Oostzijde van Poeloe Laut, welk eiland aan Borneo's Zuid-Oost punt is gelegen" (Sarandjana, tanjung di sisi selatan Poeloe Laut, yang merupakan pulau yang terletak di bagian tenggara Kalimantan).

Secara terminologi, kalau dikomparasikan dengan kosakata India, " Saranjana" berarti tanah yang diberikan.

Nama Pemain Film Saranjana

Selengkapnya, simak nama-nama pemeran di film Saranjana Kota Gaib berikut ini.

- Adinda Azani sebagai Shita

- Luthfi Aulia sebagai Rendy

- Irzan Faiq sebagai Dion

- Ajeng Fauziah sebagai Vey

- Betari Ayu sebagai Fitriah

- Acil Imas

- Adhiyat sebagai Hendra

- Ananda George sebagai Kakek Hendra

- Ahmad pule

- Casell velliz

- Alvaro axela

- Dhiki sinanang

* Pemeran Asal Pulau Kalimantan di Film Saranjana Kota Gaib

- Gusti Gina sebagai Hamidah

- Mourys Sam sebagai anwar

- Putri intan kasela sebagai Rusmiyati

- Fauzi Rahman sebagai Abah Hadran

(Banjarmasinpost.co.id/Tribun Kalteng)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved