Berita Nasional

Awas Salah Kaprah Saat Diet, Olahan Sayur Ini Justru Bisa Naikkan Berat Badan

Bagi pelaku diet juga harus hati-hati memilih konsumsi sayuran. Olahan sayuran ini justru bisa sebabkan berat badan naik.

Editor: Achmad Maudhody
SHUTTERSTOCK/Maharani afifah
Ilustrasi Terong Goreng. Bagi pelaku diet juga harus hati-hati memilih konsumsi sayuran. Olahan sayuran ini justru bisa sebabkan berat badan naik. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sayur-sayuran identik dengan jenis makanan sehat dan menjadi bahan populer dalam menu-menu diet.

Namun rupanya jika salah mengolahnya, bukan tidak mungkin menyantap sejumlah jenis olahan sayur justru bisa kontra produktif terhadap program diet yang tengah dilakukan.

Bahkan ada sejumlah jenis menu olahan sayur yang dikonsumsi terus-menerus juga bisa menambah berat badan.

Berikut 8 olahan sayur yang justru bisa menyebabkan gemuk :

1. Tempura terong Olahan tempura telur terbuat dari adonan telur, tepung, dan air.

Irisan terong yang sebenarnya menyehatkan akan dimasukkan ke dalam adonan dan digoreng dalam minyak panas. Adonan dan proses pengolahan ini meningkatkan jumlah kalori yang signifikan.

Pada proses penggorengan, kandungan antioksidan di dalam terong bisa hilang.

Lebih dari itu, dalam proses penyajiannya, terong tempura juga biasanya disajikan dengan saus sehingga menambah lebih banyak kalori berkualitas rendah.

2. Terong goreng

Terong goreng biasanya dijadikan lalapan.

Padahal olahan terong goreng juga bisa menjadi salah satu sumber kegemukan jika dikonsumsi terus-menerus.

Dikutip dari Reader's Digest, penelitian menunjukkan bahwa makan gorengan bisa membuat berat badan bertambah, terutama jika Anda sudah memiliki kecenderungan genetik untuk obesitas.

Baca juga: Rahasia Tanaman Cabai Tumbuh Subur, Pupuk Urea Pun Bisa Diandalkan

3. Keripik bit

Bit merupakan sayuran yang kaya nutrisi, seperti serat, zat besi, dan vitamin C.

Namun, ketika sayuran ini diolah menjadi keripik bit, kandungan nutrisi di dalamnya justru akan berkurang.

Akibatnya, Anda harus mengonsumsi satu porsi keripik yang sangat besar untuk mendapatkan nilai vitamin dan mineral yang signifikan.

Hal ini membuat Anda mengonsumsi kalori, lemak, dan garam yang berlebihan sehingga meningkatkan penambahan berat badan.

4. Spinach artichoke dip

Spinach artichoke dip merupakan olahan masakan yang terbuat dari kombinasi sayuran bayam dan artichoke.

Bayam mengandung vitamin C, zat besi, dan potasium.

Sementara artichoke kaya akan serat dan vitamin K.

Beberapa nutrisi ini, terutama vitamin C dan vitamin K, akan berkurang selama dimasak.

Belum lagi, olahan kedua sayuran ini ditambahkan dengan bahan-bahan lain yang tinggi kalori, lemak, dan lemak jenuh.

Hal ini bisa mengakibatkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi terus menerus.

5. Okra goreng

Sama dengan terong goreng, olahan okra goreng juga bisa menyebabkan penambahan berat badan.

Okra adalah sayuran rendah kalori alami yang mengandung serat dan vitamin C.

Namun, ketika diolah menjadi menu okra goreng, sayuran ini memiliki kalori dan lemak yang tinggi.

6. Carrot cake atau kue wortel

Carrot cake merupakan olahan sayuran berbentuk kue yang terbuat dari parutan wortel.

Wortel memiliki sumber vitamin C dan zat besi lainnya.

Sayuran ini juga mengandung lutein, antioksidan yang dapat membantu kesehatan mata.

Namun setelah dimasak, vitamin C dan lutein cenderung menurun.

Ketika dipadukan dengan bahan-bahan lain seperti gula, tepung, minyak dan krim keju, carrot cake menjadi salah satu hidangan paling tidak sehat yang menyebabkan kenaikan berat badan.

7. Perkedel kembang kol

Kembang kol mengandung vitamin C. Tetapi ketika diolah menjadi perkedel dan disantap bersama dengan saus berbasis mayo, sayuran ini menjadi versi yang sangat padat kalori.

8. Gratin sayuran

Olahan gratin sayuran merupakan hidangan sayur yang dipadukan dengan remah roti yang dan keju leleh.

Kedua bahan ini menghasilkan makanan berkalori tinggi, yang bisa memicu jarum timbangan semakin bergeser ke kanan jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Itulah beberapa jenis masakan olahan sayuran yang bisa menyebabkan peningkatan berat badan.

Baca juga: Selebrasi Nyeleneh Kiper Argentina, Emiliano Martinez Berbuntut Panjang, FIFA Mulai Penyelidikan

Jenis Makanan Menurunkan Tekanan Darah

Penyakit tekanan darah tinggi bisa muncul kapan saja.

Salah satu cara untuk mengantisipasinya adalah melalui pengaturan pola makan.

Konsumsilah sederet makanan yang bisa menurunkan darah tinggi agar penyakit tak makin parah.

Selain itu, batasi pula makanan yang bisa menaikkan tekanan darah, seperti sodium atau garam.

Dilansir dari Cleveland Clinic, ahli diet Julian Zumpano membeberkan bahwa sederet makanan bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi.

Makanan penurun tekanan darah tinggi umumnya mengandung nutrisi tertentu, di antaranya: Makanan tinggi vitamin C, Makanan tinggi vitamin E, Makanan tinggi potasium, Makanan tinggi selenium, Makanan tinggi L-arginin, Makanan tinggi kalsium.

Menurut Zumpano, makanan dengan kandungan di atas kaya akan antioksidan yang mampu menurunkan tekanan darah. Antioksidan berperan dalam melindungi sel-sel dari kerusakan dan mengurangi peradangan. Dengan begitu, tekanan darah bisa tetap terkendali.

(Banjarmasinpost.co.id/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved