Acil Isal, Pembuat Kue Semprot di Banjarmasin yang Terkenal di Kalangan Mahasiswa

Salmaniah atau Acil Isal, warga Kelurahan Pangeran Banjarmasin dan kalangan mahasiswa pasti kenal dengan pembuat kue semprot ini.

Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/noor masrida
Salmaniah (50) saat membuat kue jadul yakni kue semprot di rumahnya, Jalan Pangeran RT 07, Kelurahan Banjarmasin Utara, Banjarmasin 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bau manis menyebar ke seluruh ruangan saat Salmaniah (50) warga Jalan Pangeran, RT 07, Kelurahan Pangeran Banjarmasin Barat membuka oven pemanggangan.

Wadah seng berbentuk segi empat kemudian dia tarik keluar dari oven menggunakan sebilah besi.
Tangan kirinya buru-buru mengangkat wadah tersebut ke luar.

Bau manis tadi berasal dari potongan-potongan kue semprot yang baru keluar dari pemanggang.

Tak berselang lama, dia memasukkan wadah seng lainnya berisi kue semprot ke dalam oven.

Kue semprot yang baru keluar dari pemanggang, langsung dia bolak balik.

Bagian bawah yang sudah dipanggang dihadapkan ke atas.

Baca juga: Kebakaran Ludeskan Satu Rumah di Teluk Dalam Banjarmasin, Warga Dengar Bunyi Ledakan

5-10 menit kemudian, akan kembali dia masukkan ke dalam pemanggang guna mendapatkan tingkat kematangan yang diinginkan.

"Tidak boleh lengah dan telaten," begitu kata Salmaniah atau warga setempat memanggilnya Acil Isal.

Rata-rata warga sekitar pasti sudah tahu dengan Acil Isal.

Tak lain karena pekerjaannya sebagai pembuat kue semprot.

Kue Semprot adalah kue jadul khas Banua yang biasanya muncul di momen tertentu, khususnya bulan syawal di hari lebaran.

Di hari-hari biasa, Acil Isal tetap memproduksinya.

Di jual ke pasar, atau dari pesanan warga yang langsung datang kepadanya.

Dia menjual kue ini seharga Rp 50.000,- satu kilogram.

Yang cukup menarik, tidak hanya ramai pesanan kala mendekati lebaran saja.

Namun juga di momen liburan mahasiswa.

Lokasi produksi kue semprot milik Isal memang masih dekat dengan kawasan indekos mahasiswa yang berkuliah di Universitas Lambung Mangkurat atau Politeknik Negeri Banjarmasin.

"Kalau mahasiswa mau pulang kampung pas libur semester, pasti memesan ke saya, buat oleh-oleh orang di kampung," cerita Isal beberapa waktu lalu.

Wajar saja kue semprot Isal menjadi idola.

Rasanya manis namun tidak terlalu nyelekit.

Ketika masuk mulut, kue semprot langsung pecah saat digigit.

Tempat usaha kue semprot itu sudah ada sejak tahun 1970an.

Awalnya dirintis oleh orangtua dari suaminya.

Sempat pula berpindah tempat, awalnya di rumah yang terletak di bantaran Sungai Kuin.

Namun sekarang sudah pindah ke RT 07 di Jalan Pangeran.

Lokasi usaha Isal ini terletak di bagian belakang rumah.

Baca juga: Jendela Seribu Sungai Banjarmasin akan Saingi Sherina 2 dan Dispar Tala Juga Tertarik Bikin Film

Karung berisi tepung tapioka, penggilingan adonan, timbangan, oven pemanggang, peralatan mengemas semua ada di sana.

Pekerjaan membuat kue ini akan dimulai pagi hari.

Langkah pertama adalah menyangrai tepung terlebih dahulu.

Kemudian bahan kue semprot mulai dari tepung yang sudah disangrai, gula, mentega, dan lainnya diadon.

Lanjut adonan digiling dan dipotong-potong memanjang sesuai ukuran yang sudah ditentukan.

"Tugas menggiling dan memotong itu adalah tugas anak saya, cuma dia yang bisa membantu sekarang," cerita Isal.

Ya, usaha rintisan mertuanya itu kini hanya dia dan sang anak yang meneruskan.

Suaminya masih ada, namun kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk membantu Isal.

Produksi rumahan kue semprot Acil Isal kerap kali didatangi mahasiswa untuk penelitian tentang usaha mikro kecil menengah (UMKM). (BPost Cetak)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved