Berita HSU
Luas Tanam di 2022 Capai 23 Hektare, Petani HSU Hasilkan 170,1 Ton Cabai Besar
Dari 24 hektare luas tanam, produksi petani HSU yang terdata di 2022 ada 23 hektare telah menghasilkan sebanyak 170,1 ton cabai besar
Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Di tengah kondisi geografis yang lebih didominasi dengan hamparan rawa, pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) juga mengembangkan holtikultura.
Satu di antara beberapa yang dikembangkan petani di HSU dan telah menghasilkan berupa komoditas cabai besar dan cabai rawit.
Kepala Dinas Pertanian HSU, Masrai Syawfajar Nejar, mengatakan, luasan tanam cabai besar pada tahun 2022 mencapai 24 hektare.
Dari 24 hektare tersebut produksi yang terdata di 2022 ada 23 hektare telah menghasilkan sebanyak 170,1 ton cabai besar.
Baca juga: Manfaatkan Enceng Gondok, Dosen Faperta ULM Latih Petani HSU Manfaatkan Gulma Jadi Pupuk Pelet
Baca juga: Alasan Petani Perempuan Desa Bedandan Batola Menanam Cabai di Polybag
"Luas tanamnya 24 hektare, tapi satu hektare panennya di Desember 2022, sehingga statistiknya masuk di tahun 2023," katanya.
Kemudian untuk cabai rawit di tahun 2022 dari luas tanam 28 hektare yang panen seluas 23 hektare dengan total produksi 135, 7 ton dan 5 hektare sisanya di Januari 2023.
"Panennya lumayan lebih 5 ton per hektare," tambahnya.
Disampaikannya, untuk di HSU ada beberapa wilayah yang lahannya memang memiliki potensi untuk ditanami komoditas holtikultura.
Di antaranya di Desa Tayur Kecamatan Amuntau Utara, Desa Pinangkara Kecamatan Amuntai Tengah, Desa Pawalutan dan Pulau Damar di Kecamatan Banjang dan juga di Kecamatan Babirik.
Untuk di Desa Tayur Kecamatan Amuntai Utara, Desa Pawalutan dan Pulau Damar Kecamatan Banjang, potensinya lebih besar karena bisa tanam sepanjang tahun.
Baca juga: Pupuk Mahal, Warga Bedandan Batola Manfaatkan Limbah Sawit Jadi Media Tanam Cabai
Sedangkan lahan di Kecamatan Babirik tak bisa tanam sepanjang tahun karena harus menunggu datangnya musim kering.
Di lahan-lahan tersebut ada beberapa komoditas yang dikembangkan, seperti cabai besar, cabai rawit, tomat, terong, semangka, melon, kacang dan lainnya. (Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)