Selebrita

Ini Sosok yang Biayai Indra Bekti di RS, Jawab Isu Kaesang Pangarep

Indra Bekti pulang dari rumah sakit. Suami Aldilla Jelita menjalani perawatan lanjutan. Benarkah dibiayai Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep?

Editor: Murhan
Instagram indybarends
Indra Bekti Pulang dari Rumah Sakit, Manajer Ungkap Kondisi Suami Aldilla Jelita. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Presenter Indra Bekti telah pulang dari rumah sakit. Suami Aldilla Jelita itu kini menjalani perawatan lanjutan.

Beredar kabar jika biaya rumah sakit Indra Bekti ditanggung putra Presiden Jokowi yakni Kaesang Pangarep.

Hal ini mendapat tanggapan dari adik kandung Indra Bekti, Cipta.

Dia memberikan bantahan terkait kabar bantuan dari anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.

Dalam konferensi pers, Cipta mengatakan jika Indra Bekti tidak menerima sepeser pun dari Kaesang untuk membantu biaya pengobatan.

“Mau meluruskan juga ada berita yang di luar katanya Kaesang membantu, itu hoax ya,” kata Cipta di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023).

Baca juga: Satu Rahasia Vicky Prasetyo dan Dewi Perssik Terkuak, Rian Ibram Syok

Baca juga: Penyakit Celine Evangelista Diungkap Marissa, Tetap Kerja demi Anak Stefan William

Cipta merasa ada oknum yang tidak bertanggungjawab membuat isu Indra Bekti dibantu Kaesang.

“Kayaknya itu memang ada orang yang tidak bertnggung jawab yang mau bilang mas Kaesang bantu 100 persen gitu ya,” lanjutnya.

Pihak Indra Bekti merasa tidak enak lantaran isu tersebut mengaitkan nama anak bungsu orang nomor satu di indonesia itu.

Cipta mewakili keluarga Indra Bekti memohon maaf dengan isu yang berkembang itu.

“Jadi mohon maaf sama mas Kaesang, jadi terganggu dengan pemberitaan di luar ini," ungkap Cipta.

"Itu saja kalau untuk biaya rumah sakit,” lanjutnya.

Cipta mengatakan biaya perawatan Indra Bekti di Rumah Sakit Abdi Waluyo ditanggung oleh asuransi swasta.

“Saya akan klarifikasi, asuransi itu mereka cover dan itu sangat membantu Bekti juga, jadi ada dua asuransi,” tutup dia.

8 Hal yang Wajib Dipahami Sebelum Memilih Asuransi, Apa Saja?

Memilih asuransi yang tepat sangat penting, untuk menyiapkan bekal masa depan lebih baik.

Namun, jika kita sudah mempercayakan dan membayar premi secara rutin, ternyata dana yang disiapkan terbatas tidak sesuai harapan, akan menimbulkan rasa kekecewaan.

Lalu, bagaimana cara memilih asuransi yang tepat?

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Andy Nugroho mengatakan, produk asuransi dari beberapa perusahaan memiliki penawaran dan fitur yang mirip.

Oleh karena itu, sebelum memilih perusahaan asuransi mana yang tepat, Andy mengingatkan untuk memahami beberapa poin penting agar calon pelanggan tidak merasa tertipu dengan dana asuransi yang diberikan.

Baca juga: Pesan Agnez Mo Bikin Bunda Corla Tak Bisa Tidur, Beda Nikita Mirzani

Baca juga: Tak Jenguk Ameena Putri Aurel Atta, Postingan Gen Halilintar Disorot

"Produk asuransi dari berbagai macam perusahaan itu sebenarnya mirip-mirip, kurang lebih sama fitur-fitur dan benefit yang ditawarkan," ujar Andy, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/10/2021).

Berikut tips dari perencana keuangan, cara memilih asuransi yang tepat:

1. Beli polis asuransi karena kebutuhan

Andy mengatakan, beli polis asurasi karena memang membutuhkan, bukan karena merasa tidak enak dengan agen atau marketing yang menawarkan.

2. Pilih agen yang paham produknya

Bila ada banyak agen atau marketing yang memberi tawaran, maka pilihlah agen yang memang memiliki kualifikasi bagus dari segi keilmuan atau pemahaman produknya.

Andy mengatakan, walaupun tidak selalu dan tidak bisa digeneralisasi, cara mengidentifikasi agen yang qualified biasanya dengan mengetahui apakah mereka memiliki gelar sertifikasi perencanaan keuangan seperti CFP, RFP, QWP, AWP, ataupun gelar sertifikasi lainnya.

"Cara lainnya bisa dengan mengetahui apakah mereka sudah mencapai title Million Dollar Round Table (MDRT) yang merupakan title bagi mereka yang sudah mencapai jumlah penjualan tertentu ada atau tidak," ujar Andy.

3. Beli asuransi sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial

Sebab, jika ternyata manfaat perlindungannya terlalu kecil maka bisa jadi kurang melindungi kebutuhan pelanggan, dan bila terlalu besar akan membuat pelanggan membayar terlalu mahal untuk perlindungan yang kurang ia perlukan.

4. Minta dibuatkan ilustrasi produk

Saat ditawari suatu produk dan ternyata sesuai dengan kebutuhan, maka mintalah untuk dibuatkan ilustrasi produk dan minta dijelaskan cara kerja produk tersebut.

Apabila kurang paham dengan penjelasan yang diberikan ataupun merasa perlu penjelasan tentang isi ilustrasi produk tersebut dari pihak yang lebih netral, minta masukan dari orang yang dianggap paham tentang produk asuransi, atau bila tidak ada bisa ditanyakan ke Perencana Keuangan semisal lewat Direct message di sosial media.

5. Minta skema uang pertanggungan 3-5 tahun

Ketika kita membeli asuransi jiwa, minta agar dibuatkan skema uang pertanggungan sebesar 3 sampai 5 tahun atau minimal 36 kali dari penghasilan bulanan kita.

Hal ini bertujuan agar jika terjadi sesuatu risiko pada diri kita, maka paling tidak ahli waris kita punya waktu cukup panjang untuk memulihkan kondisi finansialnya.

Meski begitu, perlu juga memperhatikan besaran premi yang akan dibayarkan.

6. Pastikan mampu bayar premi

Karena asuransi bersifat kontrak jangka panjang, maka pastikan kita mampu untuk membayar preminya sampai selesainya masa kontrak.

Tujuannya agar tidak keberatan secara finansial dalam membayar premi di kemudian hari, alokasi penghasilan untuk membayar premi asuransi berkisar 5-10 persen dari penghasilan bulanan kita.

7. Minta agen menjelaskan manfaat produk

Saat kita setuju untuk membeli suatu polis asuransi dan buku polisnya sudah jadi, minta kepada agen/marketing kita supaya menjelaskan ulang benefit atau manfaat apa saja yang kita miliki seperti yang tertera di buku polis.

Jika merasa perlu pendapat orang yang lebih netral, bisa tanya sekaligus cross check polis yang kita miliki dengan menghubungi customer service perusahaan asuransi tersebut, atau minta pendapat orang yang kita anggap lebih mengerti.

Selain itu, sebagai nasabah kita punya hak untuk memikirkan kembali program yang kita ikuti dan bahkan membatalkannya dalam tempo 14 hari kalender sejak buku polis diterima.

"Jadi seandainya buku polis sudah diterima dan kita berubah pikiran, maka kita bisa membatalkan polis tersebut dan uang preminya akan dikembalikan dengan dipotong biaya admin," ujar Andy.

8. Lakukan review polis minimal setahun sekali

Sesuaikan dengan kebutuhan kita sebagai antisipasi seandainya ada kebutuhan dan kondisi keuangan kita yang sudah berubah seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Isi Chat Grup WA Keluarga Ayu Ting Ting Bocor, Calon Mantu Umi Kalsum dan Ayah Ozak Jadi Bahasan

Baca juga: Pingsan Kala Andin Meninggal Dunia di Ikatan Cinta, Ulah Fans Amanda Manopo dan Arya Saloka Viral

(Banjarmasinpost.co.id/Grid.id)

 

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved