Selebrita
Isi Chat Grup WA Keluarga Ayu Ting Ting Bocor, Calon Mantu Umi Kalsum dan Ayah Ozak Jadi Bahasan
Ayu Ting Ting kerap dijodohkan oleh Abdul Rozak dan Umi Kalsum dengan beberapa pria. Ini terekam dalam chat grup WA keluarga gebetan Boy William itu.
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sudah 9 tahun menjanda, pedangdut Ayu Ting Ting ternyata kerap dijodohkan oleh Abdul Rozak dan Umi Kalsum dengan beberapa pria.
Bahkan, Ayu Ting Ting membocorkan isi chat grup WA keluarga untuk membuktikan jika Ayah Ozak dan Umi Kalsum getol cari calon mantu.
Perceraian Ayu Ting Ting dengan Henry Baskoro Hendarso alias Enji beberapa tahun silam memang meninggalkan kenangan buruk bagi Ayu dan keluarga.
Sejak Bilqis dilahirkan, sampai kini kabarnya Enji belum pernah sekalipun menjenguk putrinya tersebut.
Meski berhasil menafkahi hingga membesarkan Bilqis seorang diri, ternyata kedua orangtua Ayu masih mengharapkan biduan tersebut segera memiliki pendamping hidup.
Apalagi Ayu sempat gagal menikah dengan Adit Jayusman saat tanggal pernikahan mereka sudah di depan mata.
Baca juga: Keadaan Tubuh Lesti Kejora Kini Dinyinyir, Rizky Billar Balas Begini
Baca juga: Pemicu Perceraian Raffi Ahmad dan Nagita Nyaris Terjadi, Gading Marten Kulik Tangis Ibu Rafathar
Khawatir sang putri tak jua segera memiliki kekasih, dalam acara Ayah dan Ayu Trans TV, Minggu (22/1/2023) terungkap ternyata Abdul ROzak dan Umi Kalsum sering menjodohkan Ayu dengan beberapa pria.
"Bapak sama ibu sempat mau jodohin Ayu ya, sampai semalem baca grup keluarga gak? tiap hari kerjaannya gue dikirimin foto laki mulu, gua ampe cape, semalem ada lagi ya dari ibu," ungkap Ayu.
Namun sayang Abdul Rozak mengungkap bahwa dirinya tak setuju dengan calon yang diberikan oleh Umi Kalsum.
"Ayu gak setuju tapi semalem, ada nak mau nggak ama ini, ayah bales gini gak usah deh bu sama yang kemaren aja dulu coba, jadi kerjaan gue tuh udah kaya Siti Nurbaya guys," tambah Ayu lagi.
Kini dikabarkan dekat dengan Boy William, Abdul Rozak memiliki beberapa syarat bagi calon suami Ayu.
"Boleh lah kalau sayang banget ama Bilqis pertama, yang penting dia baik ibadahnya, tekun, sayang sama keluarga, yang pertama sama Kamu sama Bilqis," Papar Ozak.
Walau sudah dijodohkan dengan sederet pria, tampaknya Ayu belum berniat melepas masa jandanya.
Baca juga: Akhirnya Jhon LBF Jawab Isu Suka Pecat dan Potong Gaji Karyawan
Baca juga: Pingsan Kala Andin Meninggal Dunia di Ikatan Cinta, Ulah Fans Amanda Manopo dan Arya Saloka Viral
Yang Harus Diperhatikan Sebelum Menikah (Lagi)
Setiap orang pasti ingin menikah sekali saja. Tetapi karena satu dan lain hal, sebagian dari kita terpaksa menyelesaikan ikatan yang seharusnya seumur hidup itu di tengah jalan.
Ada yang berpisah karena sudah tak sejalan, atau ada juga yang karena pasangannya sudah dipanggil Yang Kuasa terlebih dulu.
Jika kemudian Anda merasa trauma untuk menikah lagi setelah bercerai atau ditinggal suami, hal itu dapat dimengerti.
Meskipun demikian, sebetulnya kebahagiaan juga bisa terjadi pada pernikahan kedua.
Menurut Dra Tiwin Herman, MPsi, direktur utama lembaga konsultan psikologi, Psiko Utama, banyak sisi positif yang didapat jika seorang wanita menikah kembali.
Selain terhindar dari zinah, menikah lagi juga berarti kita mendapatkan teman untuk berbagi hidup.
"Apalagi ketika sudah manula, biasanya mereka lebih nyambung berbicara dengan yang seumurnya. Lebih baik memang hidup berpasangan agar kita bisa berbagi rasa," ujar Tiwin.
Ada beberapa hal yang perlu diantisipasi agar kita lebih siap untuk menikah lagi.
Menurut Tiwin, ada 6 tantangan yang akan dihadapi pada pernikahan kedua:
* Sukar melepaskan gaya hidup "lajang"
Banyak individu yang "terjebak" dengan pemahaman bahwa ketika memasuki rumah tangga baru, maka pasangannya akan memahami gaya hidup "melajang" atau pernikahan sebelumnya.
Padahal tanpa keterbukaan sulit mengharapkan pasangan akan memahami. "Sebaiknya ada pembicaraan terbuka sejauh mana batas toleransi terhadap kebiasaan dan hobi masing-masing."
* Ekspektasi lebih
Umumnya pasangan yang baru menikah kembali membayangkan kehidupan lebih baik dari sebelumnya dan berharap bahwa perkawinannya kali ini akan "berbeda". Jangan berharap terlalu tinggi.
Sadarilah Anda berdua sudah bekerja keras untuk sampai pada pernikahan kedua.
Maka, sebelum berharap dapat "mendaki gunung", cobalah rehat sejenak untuk merasakan nyamannya berdua lagi.
* Sukar menyatukan pendapat
Tak sedikit pasangan baru menghabiskan waktu berdua dengan berargumentasi mengenai hal-hal yang tidak terlalu penting.
Pandangan bahwa setiap kali argumentasi harus selalu imbang adalah hal yang perlu dihindari.
Sesekali mengalahlah karena ada suatu masa salah satu pasangan sedang dalam kondisi yang tidak diketahui pasangannya.
* Sulit beradaptasi
Ada yang mudah masuk ke lingkungan baru, ada juga yang tidak. Belum lagi jika dalam pernikahan sebelumnya ada anak yang perlu diberi pengertian akan adanya ayah atau ibu baru.
Lebih perlu diperhatikan jika pasangannya sekarang belum pernah menikah.
"Sebaiknya sebelum menikah lagi, lakukan penyesuaian dulu dengan keluarga pasangan. Jadi ketika menikah, gejolak sudah relatif sedikit. Apalagi kalau anak-anaknya masih kecil. Beda jika anaknya sudah dewasa. Pasangan baru tinggal pindah ke rumah lain dan problemnya akan selesai, karena anak-anaknya juga sudah mandiri."
*Uangku, uangmu, dan uang untuknya
Walaupun sudah berpengalaman, pembagian keuangan adalah hal sensitif untuk sebuah keluarga.
Menjadi lebih sensitif lagi ketika keduanya berkarier.
Bagaimana mengalokasikan uang untuk keluarga dan kewajiban pada pihak lain menjadi hal yang perlu diperhatikan. Sebaiknya hal seputar keuangan ini dibicarakan dari awal.
*Masa lalu
Setelah menikah kembali, sebaiknya masa lalu dijadikan bagian dari kehidupan masing-masing.
Agar mantan tidak terlalu mencampuri perkawinan kedua, beri batasan tegas kepadanya. Jelaskan padanya bahwa hanya urusan anak yang masih bisa didiskusikan. Jangan sampai mantan "meracuni" pernikahan baru Anda.
Intinya, perkawinan adalah proses penyesuaian terus-menerus, sejak mengucapkan janji perkawinan hingga akhir hayat. Agar perkawinan utuh dibutuhkan kerjasama dua belah pihak.
"Kalau mau sukses, Anda dan pasangan harus saling bekerja sama. Ingat, menikah itu menjadikan seseorang lebih dewasa, melalui suatu proses pemenuhan tanggung jawab. Keputusan menikah adalah langkah berani menuju kedewasaan," tutup Tiwin.
Baca juga: Intip Jumlah Uang Bunda Corla Hasil Saweran para Artis, Kini Disoal Nikita Mirzani dan Farhat Abbas
Baca juga: Beda Sifat Ferry Irawan pada Venna Melinda, Tabiat Ivan Fadilla Kala Marah Dikuak Verrell dan Sarni
(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)
Ramai Informasi Bayaran Rp150 Juta Jadi Buzzer, Raffi Ahmad Kena Imbas Usai Posting Peristiwa Demo |
![]() |
---|
Waswas Adik Syahrini Susuri Jalanan Jakarta Usai Insiden Affan Kurniawan, Aisyahrani: Jalan Yuk |
![]() |
---|
Tingkah Bejat Oknum ART Buat Chelsea Olivia Naik Pitam, Beri Waktu Sampai Jam 10 Malam |
![]() |
---|
Postingan Raffi Ahmad Soal Insiden Affan Kurniawan Disambut Kritik, Ucapan Duka Suami Nagita Dicibir |
![]() |
---|
Tenar Imbas Polemik Ridwan Kamil, Satu Ucapan Lisa Mariana Buat Syok Ivan Gunawan: Kamu Ditawarin? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.