Kasus DBD di Banjarbaru Meningkat, Dinkes Sebut Paling Banyak di Landasan Ulin Timur

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjarbaru pada Januari 2023 lalu, terpantau mengalami peningkatan.

Sebelumnya pada Desember 2022 jumlah DBD sebanyak hanya sebanyak 30 kasus, sementara di Januari 2023 bertambah menjadi 50.

Dari 50 pasien DBD di Banjarbaru, 41 di antaranya yang terdiri dari berbagai usia tercatat menjalani perawatan di RSD Idaman.

"Pekan pertama ada 6, kedua 14, ketiga 9 dan pada pekan keempat ada 12 orang pasien," kata Humas RSD Idaman Banjarbaru, Andri Hamidansyah, Jumat (3/1/2023).

Baca juga: Dampak Demam Berdarah Bisa Parah, dr Zaidul Akbar Resepkan Madu dan Air Kelapa Menjadi Obat DBD

Baca juga: Kepala Desa Murung Kenanga Kabupaten Banjar Optimalkan Dana PPKM untuk Fogging Menghilangkan DBD

Sementara itu Kabid P2P Dinas Kesehatan Banjarbaru, Erni Syafrida mengungkapkan, kasus DBD paling banyak terjadi di Kelurahan Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin.

"Ada 14 kasus DBD di Landasan Ulin Timur. Disusul dengan Sungai Tiung dan Loktabat Utara dengan masing-masing 5 kasus," ujarnya.

Upaya preventif dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat masih menjadi cara Dinkes Banjarbaru untuk menekan kasus DBD.

Erni mengimbau, kepada masyarakat untuk dapat melakukan pencegahan DBD terlebih dahulu.

Baca juga: Grafik Kasus DBD di Banjarmasin Meningkat Signifikan di 2022

Dimulai dari menutup semua penampungan air, menguras bak mandi hingga mengubur barang yang bisa menampung air. 

Pemberantas sarang nyamuk (PSN) di pemukiman, dan prilaku menguras, menutup dan mengubur (3M) tetap harus dilakukan," ucapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)