Selebrita

Nasihat Raffi Ahmad pada Mbak Lala Pengasuh Rafathar Efek Tudingan Pakai Rayyanza buat Ngemis Online

Mbak Lala, pengasuh Rafathar sedang viral karena dituduh mengemis online dengan memanfatkan Rayyanza. Raffi Ahmad suami Nagita Slavina telah nasihati.

Editor: Murhan
Instagram shela_lala96
Mbak Lala bersama Rayyanza Malik Ahmad. Nasihat Raffi Ahmad pada Mbak Lala Pengasuh Rafathar Imbas Tudingan Pakai Rayyanza buat Ngemis Online. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Mbak Lala, pengasuh Rafathar sedang viral karena dituduh mengemis online dengan memanfatkan Rayyanza.

Ternyata, banyaknya hujatan pada Mbak Lala itu membuat Raffi Ahmad ikut bereaksi.

Ternyata, Raffi Ahmad menasihati Mbak Lala terkait tudingan netizen itu.

Memang, baru-baru ini, Mbak Lala klarifikasi usai menerima banyaknya hujatan.

Mbak Lala menerima hujatan karena live tiktok bareng Rayyanza alias Cipung.

Baca juga: Bukan Boy William, Ayu Ting Ting Akhirnya Umumkan Teman Kencan Kala di Italia

Baca juga: Lepas Celine Evangelista, Marshel Kini Siap Nikahi Yansen Indiani

Saat live tiktok bersama Cipung, Mbak Lala sempat dituduh ngemis like pada netizen yang menontonnya.

Sadar tentang apa yang menimpa Mbak Lala, Raffi Ahmad pun langsung bertindak.

Sang presenter menghubungi Mbak Lala untuk menyampaikan klarifikasi di acara TV yang dipandu olehnya.

Atas tuduhan tersebut kemudia Lala pun menjelaskan panjang lebar pada Irfan Hakim dan Raffi Ahmad selaku host.

Momen live tiktok bareng Rayyanza alias Cipung rupanya sama sekali tak disengaja dilakukan oleh Lala.

"Kan waktu itu kita lagi di Singapura. Jadi Bu Gigi (Nagita) lagi belanja, trus kita nunggu di hotel. Trus Lala lagi live, tiba-tiba banyak yang komen 'Mbak Lala Cipung mana? Cipung mana?'" tutur Lala pada Jumat (3/2) .

Lala yang semula live TikTok sendirian akhirnya mengikutsertakan Rayyanza.

Kemudian ada seorang penonton mengirim hadiah topi ketika Rayyanza muncul di live tiktok Lala tersebut.

"Ada yang ngirimin gift topi. Nggak minta juga sih. Trus adiknya juga tercengang. Tapi kan cuma berapa detik doang topinya," lanjut Lala.

Rayyanza alias Cipung lantas menjadi sorotan utama dalam live tiktok Lala.

Sambutan meriah untuk Cipung membuat Lala kebanjiran hadiah hingga dituding sama saja seperti mengemis online.

"Iya, Rayyanza-nya ketawa, lihat topinya itu seneng. Karena banyak yang komen Rayyanza, Rayyanza-nya Lala panggil. Gitu doang sih,"

"Rayyanza-nya cuman sebentar karena mau tidur siang juga kemarin," kata Lala.

Kendati begitu, Lala tak begitu terpengaruh dengan hujatan netizen.

Ia mengaku sudah dinasihati oleh Raffi Ahmad untuk tak ambil pusing soal komentar netizen.

"Lala gajinya cukup, bonusnya dari kita cukup, endorse-nya juga cukup," kata Raffi dikutip dari YouTube FYP Trans7.

"Jadi kita tahu dia enggak ada maksud mengemis untuk kepentingan dia," imbuhnya.

Menurut Raffi, itu hanya tudingan netizen yang tak beralasan.

"Sebenernya dia bikin hanya lucu-lucuan aja, fans-fans-nya pengin 'mana si Cipung,' kebetulan Lala lagi sama si Cipung," ucap Raffi.

Hal serupa juga dijelaskan mbak Lala yang dihubungi Raffi melalui video call.

"Pas lagi live banyak yang komen, 'mbak Lala, Cipung mana?' banyak fans adek nanyain, terus Lala panggil," kata mbak Lala.

"Adek say hai, tiba-tiba ada yang ngirim gift topi, enggak minta juga," imbuhnya.

Saat itu Rayyanza tampak senang melihat ada topi yang tiba-tiba muncul tapi hanya sekejap lantas menghilang.

"Terus adek kayak tercengang, Rayyanza ketawa-letawa lihat topi, seneng, tapi kan itu hilang per 8 detik topinya," ucap mbak Lala.

"Rayyanza-nya seneng, Lala bilang 'ya udah ilang dek, nanti kalau ada lagi mbak Lala kasih tahu,' itu Rayyanza juga enggak stay di situ, jalan-jalan," sambungnya.

Menyambung ucapan Lala mengenai gift di TikTok hingga membuat pengasuh Rafathar itu dibully dan disebut mengemis, Raffi kembali memberikan pembelaan.

"Lala kalau di TikTok duitnya enggak ada apa-apanya dibanding endorse sama gaji kamu," ujar Raffi.

"Maksudnya bahasanya dari netizen (ngemis), padahal ngapain, lu kan duitnya banyak, si Lala duitnya banyak tahu," kata Raffi lagi.

Karena itu, terlepas dari bullyan netizen, Raffi dan Nagita sebagai orangtua dari Rayyanza atau Cipung justru merasa tindakan Lala saat live biasa saja.

"Menurut gue biasa aja," ucap Raffi.

Baik Raffi maupun Nagita menegaskan bahwa mereka tidak pernah melarang karyawan untuk bermedia sosial apapun itu selama tidak menganggu pekerjaan utama mereka.

Baca juga: Nikita Mirzani Bakal Kecele, Jenis Kelamin Bunda Corla Akhirnya Dikuak Ivan Gunawan dan Eko Patrio

Baca juga: Video Syur Venna Melinda Mau Disebar Ferry Irawan, Hotman Paris: Gue Tantang

Perilaku "Ngemis Online" Marak di Medsos, Apa Motifnya?

Perilaku ngemis online menjadi fenomena yang belakangan disoroti warganet termasuk dengan viralnya tren ikoy-ikoyan.

Aksi berbagi selebgram dengan memberikan uang atau barang pada followers secara acak, dianggap mengajari publik untuk mengemis.

Cukup mengirimkan pesan memelas pada idolanya, dan bisa menjadi jalan instan untuk memenuhi kebutuhan.

Jauh sebelum Arief Muhammad mempopulerkannya, perilaku tersebut sebenarnya sudah banyak ditemukan di dunia maya.

Tidak sedikit selebgram yang berkeluh soal pengikutnya yang meminta uang untuk melunasi utang, meminta barang atau bantuan lainnya.

Selain itu, kerap ditemukan akun yang membagikan nomor rekening atau barcode dompet digitalnya dengan harapan mendapatkan sumbangan dari warganet.

Motifnya beragam, mulai dari keinginan membeli barang tertentu, sedang berulang tahun atau berbagai materi kesedihan lainnya.

Salah satu contoh kasus, belum lama ini Twitter diramaikan oleh akun @wartafana yang dianggap melakukan perilaku ngemis online itu.

"Im turning 21 today kalau mau ngasih kado boleh," ujar pemilik akun itu lewat caption foto diri, dan barcode rekening yang diunggahnya.

Aksi ini menuai beragam respons. Ada yang mencela karena perilaku yang dianggap memalukan.

"Kok ada orang dengan pedenya ngemis di sosmed, padahal kadang orang yang membutuhkan aja ga gini banget," tulis akun @squidlyyyy.

Sementara itu, akun @itsmaritaaa berkomentar, "Pdhl followersnya banyak, dia influencer kah? Klo iya, gini amat nyari duitnya ngemis online."

"ngemis di era 4.0," tulis @senananana_ sambil menyertakan potret pengemis yang diedit membawa potongan kardus bergambar barcode.

Namun nyatanya, tidak sedikit orang yang mengirimi sejumlah uang. Hal ini dibuktikan dengan tangkapan layar dari bukti transfer ke nomor rekening yang dibagikannya.

Jumlahnya juga cukup banyak, tidak mengecewakan untuk sekedar aksi random yang dilakukan di media sosial.

Perhatian adalah tujuan utama

Perilaku tersebut mungkin kerap kita jumpai di lini masa kita termasuk di Instagram dan Twitter.

Meski terasa menganggu, faktanya, banyak yang merespons permintaan tersebut.

Tak heran jika pelakunya makin bertambah karena keinginan dan kebutuhannya terbukti bisa terpenuhi, dengan jalan instan.

Psikolog Lucia Peppy menyampaikan pendapatnya soal fenomena ini kepada Kompas.com, Kamis (5/8/2021).

Menurut Lucia, orang yang menunggah permintaan tersebut dengan sengaja menandakan adanya keinginan untuk menarik perhatian dan mengharapkan sesuatu.

"Saya sih akan lebih cenderung pada kebutuhan yang menjadi dasar perilaku orang tersebut, mungkin memang dia berharap diperhatikan, dimotivasi oleh kebutuhannya apa," ujar Lucia.

Bagi beberapa orang, perhatian dibuktikan dalam bentuk pemberian barang atau atensi di media sosial.

Artinya, meskipun narasi yang disampaikan beragam, namun motif utamanya adalah keinginan untuk diperhatikan.

Hasrat untuk menjadi viral dengan atensi yang didapat di dunia maya, ujar Lucia, adalah tujuan, terlepas dari uang atau barang yang diterima.

Lulusan Univeritas Gadjah Mada ini menerangkan, era digital membuat banyak orang memiliki akses dan sarana untuk memenuhi kebutuhan yang di dunia nyata, banyak sekali hambatannya.

Hal ini memungkinkan banyak orang mendapatkan perhatian, meskipun sebenarnya dia tidak memiliki kemampuan berkomunikasi secara langsung.

Perilaku di dunia maya ini lebih mudah dilakukan tanpa harus merasa malu atau mempertimbangkan konsekuensi lainnya di dunia nyata.

"Ketika di dunia maya tetap bisa mewujudkan keinginannya mencari perhatian, didorong oleh kebutuhan orang yang mem-posting tersebut," ungkap dia.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribun Lampung)

 

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved