Berita Banjarmasin

Temuan YKI di Kota Banjarmasin, Angka Penyintas Kanker Alami Peningkatan

mobil layanan keliling YKI Banjarmasin bisa menjangkau masyarakat lebih luas untuk deteksi dini kanker.

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/rifky soelaiman
Sambutan Ketua YKI Cabang Banjarmasin, Siti Wasilah, dalam seminar ilmiah hari kanker sedunia. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Banjarmasin, Siti Wasilah, sebut secara umum, penyakit Kanker di Banjarmasin alami peningkatan.

“Karena kan kita aktif menginformasikan tentang layanan YKI, dan akhirnya banyak warga yang awalnya tidak mau bilang, jadi bilang kalau mereka punya penyakit kanker,” ujarnya di sela kegiatan seminar ilmiah hari kanker sedunia, Sabtu (4/2/2023).

Ia juga membeberkan, pihaknya saat ini memang sedang fokus ke kanker payudara.

Karena, kata Wasilah, YKI banyak temukan warga yang mengidap kanker tersebut dengan kondisi yang cukup parah.

Dengan adanya mobil layanan keliling dari YKI yang dibantu dana hibah Pemko Banjarmasin, pihaknya terang Wasilah bisa menjangkau masyarakat lebih luas lagi, termasuk untuk deteksi dini.

“Beberapa hal yang menjadi perhatian kami itu adalah seringnya kami temukan kasus pasien datang terlambat, sudah alami stadium lanjut. Karena waktu terdeteksi pertama kali, yang mereka lakukan adalah mencari pengobatan alternatif,” jelasnya.

Padahal, kalau kanker terdeteksi masih di stadium awal, mestinya terang dia masih bisa diobati.

“Tapi kalau sudah lanjut, akhirnya perawatan paliatif saja, yaitu perawatan untuk menjaga kelangsungan hidup saja. Oleh karena itu, ini yang harus kita sebarluaskan,” ucap Wasilah.

Berangkat dari itulah YKI kata dia, gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Pemko Banjarmasin juga rutin melaksanakan sosialisasi melalui puskesmas-puskesmas di Banjarmasin.

Baca juga: Sambut Hari Kanker Sedunia, YKI Banjarmasin Gelar Seminar Ilmiah Tentang Kanker Payudara

Meskipun BPJS menanggung obat-obat kanker yang mahal itu.

Namun menurut dia masyarakat banyak yang mengalami kendala di transportasi dan selama mereka ada di rumah sakit.

“Hal itu yang menjadi perhatian kami,” imbuhnya.

Sehingga kata Wasilah, setiap masuk data, dalam sebulan itu untuk lima kasus baru, pihaknya memberikan bantuan berupa uang dan sembako untuk para pasien.

“Juga untuk perawatan, kaya pampers, pembalut, dan sebagainya. Itu yang dibutuhkan oleh warga kita, terutama yang tidak mampu,” jelasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved