Beda Raffi Ahmad, Ini Nasib Yadi Sembako yang Juga Bantu Ressa Herlambang: Bangkrut dan Mati Suri

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tak hanya Raffi Ahmad, komedian Yadi Sembako juga disebut membantu Ressa Herlambang kala bangkrut.

Namun, berbeda dengan Raffi Ahmad yang kini mendulang banyak kesuksesan, nasib Yadi Sembako malah berbeda.

Yadi Sembako sempat dikabarkan jatuh sakit, bangkrut hingga mati suri.

Komedian Yadi Sembako ceritakan terkait dirinya pernah membantu Ressa Herlambang.

"Mungkin kita di saat itu lagi diuji. Ressa telepon ke saya, sayanya juga lagi diuji" kata Yadi.

Baca juga: Kegigihan Ressa Herlambang Balikkan Nasib Pasca Keluarga Bangkut, Pernah Utang ke Raffi Ahmad

"Saat itu saya punya cuma segitu-gitunya, baru pulang ngemsi," sambungnya.

"Serius pak?" tanya Ressa yang duduk di sebelah Yadi terkejut.

Yadi kemudian menceritakan malam di saat Ressa mendadak menghubunginya untuk meminjam uang.

Sebagai orang yang tahu bahwa Ressa Herlambang anak orang kaya, Yadi memang sempat terkejut ketika mendadak Ressa menghubunginya untuk meminjam uang Rp 5 juta.

"Seorang Ressa Herlambang. Pasti dia lagi butuh banget," ungkap Yadi.

Sementara itu, Yadi Sembako ternyata pernah mendapat ujian bertubi-tubi.

Pasalnya, usaha miliknya bangkrut saat pandemi dan menyebabkan sang komedian jatuh sakit.

Tiga bulan sebelum Ramadhan, penyakit lambung Yadi Sembako kambuh.

Ketika diperiksa, kondisi yang membuatnya drop adalah riwayat keturunan gula dari keluarga.

"Waktu itu gulanya 367, ngedrop," kata Yadi Sembako dikutip TribunStyle.com dari kanal YouTube Trans TV.

Namun seiring berjalan waktu, gula Yadi Sembako menurun dan mendekati angka normal. Tapi aneh, kondisi badannya tetap tidak stabil.

"Sesudah lebaran, gula darah hampir normal. Tapi nggak tahu kenapa, saya menggigil dari siang," ujar Yadi Sembako.

Keluarganya yang khawatir pun akhirnya membawa sang komedian ke rumah sakit.

Pelawak berusia 49 tahun itu bahkan sampai menggunakan kursi roda.

"Mata sudah berat, tapi menangis. Ngomongnya ngaco," jelas Yadi Sembako.

Sampai di rumah sakit, dokter melakukan pemeriksaan hingga diagnosa.

Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Yadi Sembako justru diperbolehkan pulang.

"Mungkin tahu ya, sudah lemah atau apa, daripada meninggal di sini lu, gitu mungkin ya," canda Yadi Sembako sembari tertawa.

Kondisi Yadi Sembako yang dibawa pulang ke rumah tidak menunjukkan kondisi membaik.

Bahkan parahnya ia tidak sadar selama satu jam lima belas menit.

"Anak, keluarga sudah pada nangis," bebernya.

Beruntung, Yadi Sembako akhirnya bisa sadar kembali.

Hal itu membuat Yadi mendapat pelajaran berharga.

"Hikmahnya, saya ini masih dikasih kesempatan sama Allah menata hidup saya lagi," ujarnya.

Terbaru, kondisi kesehatan Yadi Sembako sudah membaik.

Setelah menjalani perawatan dan pengobatan, Yadi terlihat makin sehat.

6 Manfaat Menolong Orang Lain

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang tak bisa berdiri sendiri. Oleh karena itu, mereka selalu membutuhkan orang lain. Dari situ, salah satunya muncul sikap saling tolong-menolong.

Menurut riset, membantu orang lain dapat memberikan beragam manfaat. Misalnya, membuat diri lebih bahagia, sehat, sejahtera, produktif, hingga bermakna. Bahkan, saat menolong orang lain, stimulasi pada otak serupa ketika kita makan.

Manfaat lainnya juga dirasakan oleh tokoh Lawuo dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk "Dongeng Lawuo Si Awan Kecil Pemberani". Meskipun bertubuh kecil, tapi ia merasa dihargai karena telah membantu orang-orang yang rumahnya kebanjiran akibat ulah para awan besar.

Lantas, apa saja manfaat lain yang bisa kita rasakan saat menolong orang lain?

1. Membuat Hidup Lebih Baik

Ketika berhasil menolong orang lain, kita akan merasakan makna mendalam dari aksi yang dilakukan. Selain itu, kita jadi sadar bahwa tak semua orang bernasib sama.

Membantu dapat mengubah pandangan, kalau ternyata masih ada orang lain yang membutuhkan kita. Hal ini bisa meningkatkan semangat dan gairah hidup agar bisa membantu lebih banyak orang dengan kemampuan yang dimiliki.

Selain itu, saat melihat orang-orang yang dibantu bahagia, kita juga akan merasa demikian.

2. Membentuk Rasa Kemanusiaan

Manfaat lain yang bisa dirasakan adalah kita bisa membentuk rasa simpati dan empati. Rasa kemanusiaan ini diperlukan agar kita lebih peduli pada lingkungan sekitar.

Alih-alih langsung menilai masalah orang lain, kita pun bisa menjadi pribadi yang mendengarkan.

3. Membentuk Identitas Positif

Salah satu bentuk membantu orang lain secara cuma-cuma adalah volunteer. Riset mengatakan bahwa kegiatan ini ternyata mampu membentuk identitas diri yang positif.

Hal ini disebabkan karena membantu orang lain dapat membuat kita merasa dihargai. Dalam upaya membantu tersebut pun ada berbagai proses yang dijalani bersama.

4. Membuat Diri Lebih Bersyukur

Ketika membantu orang, pasti kita merasa memiliki kekuatan lebih daripada mereka. Dengan begitu, kita jadi sadar bahwa masih banyak orang yang hidupnya kurang beruntung.

Melihat kondisi mereka, kita akan mulai mensyukuri hal-hal yang telah terjadi dalam hidup. Kita pun akan memiliki perspektif yang lebih positif dalam menjalani tantangan ke depannya.

5. Membuat Hidup Lebih Lama

Melakukan kegiatan volunteer secara konstan ternyata bisa membantu kita mengelola stres. Bahkan, aktivitas ini mampu memicu rasa bahagia dalam hidup.

Hal ini terjadi karena kegiatan ini sering bertemu dengan orang banyak sehingga mampu meningkatkan kualitas kehidupan sosial. Tentu, ini juga bisa mengusir rasa kesepian kita.

Pada akhirnya, kita akan mendapatkan banyak teman baru. Selain itu, rasa ingin terus menolong orang baru pun meningkat.

6. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Ketika kita mampu berinteraksi dengan orang banyak, rasa percaya diri pun meningkat. Dengan begitu, kita akan menjadi sosok yang tidak lagi takut untuk menghadapi tantangan dan bertemu orang baru.

Kita juga semakin percaya bahwa kemampuan atau kelebihan yang dimiliki dapat membawa manfaat besar bagi orang lain. Seperti awan kecil Lawuo yang kini rasa percaya dirinya perlahan kembali.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribun Style)