Berita Banjarmasin
Jemaah Umrah Kena PHP Travel, Begini Cerita Warga Banjarmasin Nyaris Tertinggal di Jeddah
Warga Banjarmasin adalah salah satu jemaah dari travel Hikmah Rizquna Persada yang nyaris tak bisa pulang ke Indonesia.
Penulis: Noor Masrida | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Suasana haru tampak di kediaman IT (54) seorang jamaah asal Banjarmasin yang baru pulang umrah dari tanah suci, Jumat (10/2/2023) malam.
Satu persatu kerabat memeluknya dengan haru, menyambut kedatangan ibu satu anak itu.
Betapa tidak, IT adalah salah satu jemaah dari travel HRP yang nyaris tak bisa pulang ke Indonesia karena pihak travel tak membelikan dia tiket.
IT berangkat dari Indonesia ke Jeddah bersama 40 jemaah rombongan HRP pada (23/1/2023) silam dan jadwal kepulangannya adalah Sabtu (4/2/2023).
Keluarganya pun sudah mempersiapkan kedatangannya sejak seminggu sebelumnya.
Namun ketika kepulangannya telat beberapa hari, keluarga panik lantaran komunikasi dengan IT justru tidak lancar dikarenakan kuota internetnya sudah habis.
Alfi, adik IT yang diwawancarai Banjarmasinpost.co.id mengaku, komunikasi dengan kakaknya kian susah dan untuk mendapatkan info tentang kakaknya semakin sulit.
Baca juga: Terkait Jemaah Umrah Telat Pulang, PT HRP akan Beri Klarifikasi Secara Langsung
Baca juga: Bertahun-tahun Tak Dijenguk Disdik Banjarmasin, SDN Alalak Tengah 2 Disarangi Rayap
Baca juga: Pengemplang Pajak Bayar Tunggakan dan Denda, Kejari Banjarmasin Usulkan Penghentian Perkara
"Minggu tanggal 5 itu kami di rumah diberitahu bahwa kakak belum dibelikan tiket oleh pihak travel," cerita Alfi.
Seketika keluarga di rumah mulai waswas, apalagi setelah melihat komentar di Instagram travel yang kebanyakan menceritakan pengalaman buruk hingga terlantar di Jeddah karena ketidakbecusan pengelola mengurus jemaah.
Keesokan harinya, pada Senin (6/2/2023) Alfi bersama anak jemaah lainnya mendatangi travel yang beralamat di Jalan A Yani km 3.5 Banjarmasin itu.
Mereka bertemu dengan seorang agen yang terkesan berbelit-belit memberikan informasi terkait pembelian tiket kepulangan jemaah.
"Dia bilang, untuk pembelian tiket di urus sama seseorang lainnya yakni H, dan mereka masih mengupayakan untuk mendapatkan tiket itu," lanjut Alfi.
Namun ketika ditanya kapan kakaknya akan dapat tiket, dia tidak bisa memberi kepastian yang saat itu membuat Alfi meradang.
Pria itu pun mengancam akan melaporkan travel tersebut ke polisi jika sampai hari Rabu kakaknya tak juga mendapatkan tiket.
Mengejutkannya lagi, di hari Selasa dan Rabu (7/2/2023) travel tutup bahkan banner di depannya sudah dicopot sebagian.
"Ini membuat kami kian panik, seolah-olah mereka mau kabur dari tanggung jawab," lanjut dia.
Alfi sekeluarga akhirnya mendapatkan kabar dari Jeddah, yang menyebutkan bahwa kakaknya sudah dapat tiket di hari Kamis dengan bukti tiket elektronik dengan jadwal keberangkatan di hari Jumat (10/2/2023) pagi.
Meski demikian, ujar Alfi, masih ada 20 orang lagi yang belum kembali ke tanah air yang merupakan bagian dari rombongan IT.
"Kalau untuk 20 orang itu, sampai hari ini belum kembali ke Indonesia, kurang tahu juga bagaimana update terkini, karena yang tertinggal itu berbeda pembimbing dengan kakak saya," beber Alfi.
Sebenarnya, lanjut pria 34 tahun itu, sang kakak sudah seharusnya berangkat pada Desember silam.
Ada sekitar 30 jemaah yang harusnya berangkat di akhir tahun itu bersama travel HRP.
"Tapi dari 30 itu, malah kakak saya dan 3 teman lainnya ditinggal, tanpa ada penjelasan apapun," terang Alif.
Keluarga Alfi pun murka hingga menggeruduk travel sampai membuat surat perjanjian dengan materai jika tidak memberangkatkan umrah, maka pihak travel akan mengembalikan uang jamaah.
"Akhirnya memang berangkat tanggal 23 itu, cuma kan harapan kami kalau sudah bayar 30 juta lebih itu, sudah termasuk tiket PP dan lancar-lancar saja," katanya.
Ternyata, IT malah dipulangkan seminggu dari jadwal yang seharusnya dan tiket dari Jakarta ke Banjarmasin pun bayar sendiri.
"Ini jadi pelajaran sangat berharga untuk kami dan siapa pun untuk tidak mudah percaya pada janji-janji manis agen travel," tambahnya.
Dia juga berharap, semoga 20 jemaah yang masih tertinggal di Jeddah dapat segera kembali ke rumah masing-masing.
PT HRP Belum Memberikan Penjelasan
Berdasarkan informasi dugaan penelantaran jemaah tersebut, Banjarmasinpost.od.id mendatangi Kantor Travel Umroh HRP yang diketahui berlokasi di Jalan Ahmad Yani Km 4, Kota Banjarmasin untuk melakukan konfirmasi, Sabtu (11/2/2023).
Sekira pukul 16.00 Wita hari itu, didapati Kantor PT HRP tutup.
Upaya konfirmasi kembali dilakukan keesokan harinya, Minggu (12/2/2023).
Sekira pukul 11.00 Wita, kantor PT HRP yang didepannya terpasang banner yang bertuliskan ‘Spesial Umroh’ itu juga masih tutup.
Saat ditanyakan kepada seorang petugas parkir di samping kantor travel tersebut, Syafii, menurutnya terakhir melihat kantor tersebut buka pada hari Jumat (10/2/2023).
“Biasanya buka aja sih kantornya ini. Tapi kurang tau juga kenapa hari ini tutup,” kata Syafii saat ditemui oleh Banjarmasinpost.co.id.
Selain itu, seorang petugas di Alves House, ruko yang berada di samping kantor PT HRP, mengaku kurang mengetahui kapan kantor travel umroh tersebut buka.
“Saya lupa terakhir kapan melihat kantornya buka. Kayanya dua atau tiga hari yang lalu kantor itu masih buka,” jelasnya.
Belum berhasil melakukan konfirmasi secara langsung ke kantor PT HRP, Banjarmasinpost.co.id lalu mencoba melakukan konfirmasi secara daring ke pihak Manajemen lebih tepatnya Direktur Pemasaran PT HRP, Hj Hasnah.
Namun demikian, saat dihubungi Banjarmasinpost.co.id pun, Hj Hasnah juga belum merespon dan memberikan jawaban sampai berita ini ditulis.
Sedangkan melalui pantauan Banjarmasinpost.co.id di akun instagram @hrptourtravel, beberapa pengguna instagram juga memberikan komentar terkait terlantarnya para jemaah.
(Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida/Rifki Soelaiman)
Catatan redaksi : berita ini telah diedit dengan disertakan upaya konfirmasi ke PT HRP
Berita Banjarmasinpost Hari Ini
Berita Banjarmasin
jemaah umrah telantar
travel umrah
Banjarmasinpost.co.id
| Promosikan Judi Online via Instagram di Banjarmasin, Rahmat Dituntut 2,5 Tahun Penjara |
|
|---|
| Penjambret Hp Pelajar Banjarmasin Kedapatan Sembunyi di Rumah Orangtua di HSS |
|
|---|
| Promosikan Judol di Instagram, Terdakwa Perkara ITE di Banjarmasin Dituntut 2,5 Tahun Penjara |
|
|---|
| Tergiur Upah Besar, Kurir Sabu 5 Kg Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Banjarmasin |
|
|---|
| Terpacu Semangat Hari Sumpah Pemuda, Atlet Anggar Banjarmasin Targetkan Emas Porprov 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/keluarga-jamaah-umrah-mendatangi-pihak-travel-untuk-meminta-kejelasan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.