Kans Kedua Vivi di MasterChef Indonesia 10, Peserta Asal Kotabaru Kalsel Dikode Chef Arnold

BANJARMASINPOST.CO.ID - Vivi Dwi Santi, peserta MasterChef Indonesia 10 asal Kotabaru Kalimantan Selatan (Kalsel) berkesempatan masuk black team.

Setelah dipulangkan pada minggu lalu, kini Vivi kembali bertarung di galeri MasterChef Indonesia (MCI) 10 untuk memperebutkan apron putih.

Enam peserta yang masuk black team antara lain Vivi, Agnes, Sen, Mario, Anna dan Wina.

Saksikan perjuangan mereka memperebutkan apron putih pada Minggu (12/2/2023) di RCTI pukul 16.00 WIB.

Ya, Vivi peserta asal Kotabaru Kalsel yang berprofesi sebagai dokter hewan tersebut mendapatkan dukungan dari Chef Arnold.

Chef Arnold memberikan kedipan mata kepada Vivi kala para peserta black team sedang memasak.

Tingkah Chef Arnold tersebut terekam dalam video yang diunggah oleh akun instagram resmi MasterChef Indonesia, @masterchefina, Minggu (12/2/2023).

“Semangat @vivi.mci10 membara ketika disemangatin Chef Arnold, “ terang dalam caption.

Tampak, Chef Arnold mendekati kitchen milik Vivi lantas ia mengedipan mata kanannya kemudian tersenyum.

“Tasty delicious, “ ucap Chef Arnold.

Baca juga: Profil Vivi Peserta MasterChef Indonesia 10 Asal Kotabaru Kalsel, Ternyata Seorang Dokter Hewan

Perlakuan Chef Arnold tersebut membuat Vivi kian bersemangat untuk menyajikan masakan yang enak.

Pasalnya, ini kesempatan bagus untuk Vivi bisa kembali lagi ke MasterChef Indonesia 10.

Namun, kedipan mata yang dilakukan oleh Chef Arnold kepada Vivi tersebut menuai beragam komentar warganet seperti berikut.

aldillaintanp : Gemec bgt sm chef arnold kedipin mata

wulanrizky74 : Kedipan matanyan chef

ariyati1189 : Ganjen ya chef

Akankah Vivi berhasil meraih apron putih? Saksikan tayangan MasterChef Indonesia 10 selengkapnya, Minggu (12/2/2023) pukul 16.00 WIB di RCTI.

Baca juga: Pecah Tangis Istri Young Lex Eriska Nakesya Kala Ungkap Anaknya Idap Gejala Autis

Gugur di Babak Pressure

Sebelumnya, Vivi MCI10 gugur di babak pressure test gegara menyajikan hidangan Clam Sundubu Jjigae yang dinilai gagal oleh para juri. Hal sama juga dialami Sen.

Kegagalan itu membuat Vivi harus ikhlas tersingkir dari Galeri MasterChef Indonesia pada Minggu (5/2/2023).

Wanita yang berprofesi sebagai dokter hewan tersebut senasib dengan Sen yang juga sama-sama tersingkir di babak ini.

Langkah Vivi MCI10 harus terhenti dibabak 12 besar MasterChef Indonesia Season 10.

Hal tersebut diketahui dari postingan instagram resmi MasterChef Indonesia pada kemarin malam.

"Sayang sekali, @vivi.mci10 &sen.mci10 kalian pulang hari ini. Jangan patah semangat dan terus berjuang di luar sana ya. Tetap kreatif terus untuk di dunia kuliner, " terangnya, dilansir Banjarmasinpost.co.id dari IG @masterchefina, Senin (6/2/2023).

Kala itu, Vivi yang masuk pressure test ternyata gagal mempersembahkan masakan terbaiknya untuk ketiga juri MasterChef Indonesia.

Hal itu rupanya disebabkan karena kesalahannya dalam mengolah seafood.

Pada pressure test ronde pertama, delapan peserta termasuk Vivi head to head memasak olahan daging.

Tantangan tersebut berhasil mengamankan posisi Abdi, Angie, Fahmi, dan Rommy.

Sementara nasib Amanda, Vivi, Ravi, dan Sen berlanjut ke tantangan ronde kedua.

Pada ronde kedua, mereka ditantang untuk mengolah seafood dalam waktu 30 menit.

Vivi memilih memasak sundubujjigae, sebuah makanan khas Korea Selatan, yang terbuat dari kerang atau clam.

Masakan tersebut terdiri dari tahu Korea, kerang, telur, dan bumbu khusus yang direbus dengan kuah lalu disajikan panas-panas di dalam ttukbaegi atau mangkuk keramik.

Masakan yang dibuat Vivi Masterchef Indonesia season 10 (Instagram @masterchefina)

Saat mengolah masakan tersebut, Vivi rupanya melakukan kesalahan cukup fatal.

Kerang yang seharusnya ditiriskan terlebih dahulu.

Baca juga: Gantikan Ayu Ting Ting, Mulai Besok Amanda Manopo Jadi Host Brownis Trans TV Bareng Ruben Onsu

Ternyata Vivi langsung mengolah bersama bahan lainnya.

Hasilnya, rasa dan aroma kerang terlalu mendominasi dalam masakan tersebut.

"Itu airnya rasa seafood," kata Chef Juna diiringi gelak tawa dari Chef Arnold dan Chef Rennata.

"Di sini the problem is kamu terlalu banyak masukin clam," ujar Chef Arnold.

Chef Renatta pun setuju dengan pendapat Chef Arnold.

"Clam-nya emang rasanya very strong, jadi kamu based bumbunya harus lebih kuat lagi," komentar Chef Renatta.

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)