Religi

Kekeliruan Wanita Muslim Dijabarkan Ustadz Khalid Basalamah, Habiskan Waktu untuk Hal Tak Berguna

Ustadz Khalid Basalamah terangkan perbuatan keliru WanitaMuslin atau muslimah, diantaranya membuang waktu dengan kegiatan tak berguna

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
youtube Khalid Basalamah Official
Ustadz Khalid Basalamah terangkan perbuatan keliru yang dilakukan wanita muslim diantaranya membuat waktu dengan kegiatan tak berguna 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjabarkan perbuaran keliru yang dilakukan Wanita Muslim atau muslimah.

Kumpulan kekeliruan wanita tersebut dijelaskan Ustadz Khalid Basalamah sebanyak 70 poin, termasuk menghabiskan waktu untuk hal yang tidak berguna.

Terkadang seseorang khususnya wanita tidak menyadari perbuatannya sia-sia untuk hal yang tidak bermanfaat, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan hal itu termasuk pelanggaran syariat.

Muslimah yang bertaqwa hendaknya tidak melakukan hal tersebut dan bertindak sesuai aturan dalam Islam.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan kekeliruan sebagian wanita di antaranya menyia-nyiakan waktu demi perkara yang tidak bermanfaat.

"Menghabiskan waktu di depan cermin, atau berbicara panjang lebar dengan teman wanita lewat telepon, adanya hal ini muslimah telah membuang waktunya yang berharga dalam hidup," jelas Ustadz Khalid Basalamah dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Khalid Basalamah Official.

Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Maret 2023, Ceramah Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Ganjaran Pahala

Baca juga: Ganjaran Pahala Sholat Berjamaah di Masjid, Ceramah Ustadz Abdul Somad soal Ampunan Dosa Allah SWT

Seharusnya muslimah dapat menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, di antaranya membaca Alquran, hadits-hadits Rasulullah SAW, berdakwah, mendengarkan ceramah, membantu pekerjaan di rumah, dan amalan-amalan lainnya yang mendatangkan pahala.

Menyia-nyiakan waktu di cermin, menurut Ustadz Khalid Basalamah bukan berarti tidak boleh bercermin atau berdandan, yang mana bagian dari syariat jika dilakukan pada tempatnya misalnya saat bersama suami dan mahram.

Namun yang dimaksudkan keliru disini adalah terlalu berlebih-lebihan dalam berhias di depan cermin atau meja rias.

"Sangat lama membuang waktu di meja rias, terutama anak-anak gadis yang belum memiliki pasangan hidup, sehingga akhirnya terlalu banyak waktu yang terbuang," ucap Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Khalid Basalamah Official.

Meski demikian, Islam mengajarkan dan menganjurkan keindahan dan perawatan bagi muslimin dan muslimah. Nabi Muhammad SAW selalu mencontohkan kerapian yang tampak pada perilakunya yang selalu menyisir rambut bahkan saat i'tikaf di mesjid.

Selain itu, dianjurkan untuk mencukur bulu ketiak dan kemaluan, memotong kuku, ada pula mandi wajib dan sunnah.

Allah SWT bersumpah atas berharganya waktu itu sendiri, sebagaimana tertulis di Surat al-‘Ashr:

وَٱلْعَصْرِ

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

wal-‘aṣr

innal-insāna lafī khusr

illallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabr

Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

"Tafsir dari ayat tersebut, menjadi rugi seseorang jika melakukan sesuatu yang sia-sia, minimal mubah, lebih baik lagi hal-hal yang bermanfaat mendatangkan pahala, misalnya berdzikir, membaca Alquran, dan lain-lain," ucap Ustadz Khalid Basalamah.

Baca juga: Keutamaan Bulan Syaban Bagi Umat Islam, Ustadz Adi Hidayat Imbau Tingkatkan Ibadah Sebelum Puasa

Baca juga: Hukum Nonton Film dan Main Game yang Ada Unsur Sihir, Ceramah Buya Yahya Imbau Waspada Terpengaruh

Kekeliruan muslimah lainnya, muslimah yang taat beragama kemudian mengolok-olok dan melecehkan sesama umat muslim dan muslimah.

Sebagaimana firman Allah dalam Surat at-Taubah Ayat 65-66

وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ

wa la`in sa`altahum layaqụlunna innamā kunnā nakhụḍu wa nal'ab, qul a billāhi wa āyātihī wa rasụlihī kuntum tastahzi`ụn

Artinya: Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"

"Ayat ini turun kepada orang-orang munafik di Madinah, setiap kali Nabi SAW serukan kebaikan misal berjihad, maka mereka mengolok-olok kebaikan yang dilakukan orang lain tanpa ikut berpartisipasi dalam kebaikan tersebut," papar Ustadz Khalid Basalamah.

Diceritakan Ustadz Khalid Basalamah, di zaman Nabi Muhammad SAW ketika di Madinah, Nabi Muhammad SAW memanggil masyarakat sekitar untuk berinfaq.

Ketika ada seorang yang berinfaq sangat banyak, ada orang munafik yang menyebut hal itu riya karena saking banyaknya.

Kemudian ada sahabat Nabi SAW datang dengan membawa wadah yang berisikan empat butir kurma.

"Lalu orang-orang munafik mengeluh dan berkata mau diapakan empat butir kurma itu, padahal mereka sendiri tidak menyumbang satu dirham pun atau sebiji kurma pun," terang Ustadz Khalid Basalamah.

Adapun jika melecehkan orang lain terkait kekurangan yang dimiliki, misalnya tinggi, pendek, hitam, atau putih maka termasuk dosa besar, bahkan jika mengolok-olok perihal agama bisa menjadi kafir.

Tonton Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved