Trik Khusus Rafael Alun Trisambodo Samarkan Kekayaan Dibongkar KPK, Pakai Nama Orang Lain

BANJARMASINPOST.CO.ID - Trik canggih harta pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Rafael Alun Trisambodo untuk menyamarkan kekayaannya akhirnya dibongkar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Anggota ‘geng’ di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu juga memiliki trik khusus.

KPK pun mempelajari trik tersebut secara utuh pola-pola penyamaran sejumlah aset mereka.

Berawal dari penelusuran asal usul harta pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Rafael Alun Trisambodo, KPK mengendus sebuah fakta tidak beres.

Baca juga: Rafael Alun Trisambodo Tumpuk Harta atas Nama Istri, KPK Segera Panggil Ernie Meike

Baca juga: KPK Akui Rafael Alun Trisambodo Lihai Agar Lepas dari Jerat Hukum, Lewat Setoran Tunai

Demikian diungkapnya Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan.

Dalam penelusuran tersebut, KPK menemukan kejanggalan soal kepemilikan harta sejumlah pejabat termasuk Rafael Trisambodo.

Diketahui, beberapa waktu lalu, KPK telah melakukan pemeriksaan harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo, buntut dari kasus penganiayaan Mario Dandy terhadap David.

Menelusuri asal usul harta Rafael Alun mantan pejabat Ditjen Pajak, KPK menemukan fakta mencengangkan soal trik canggih dari para pejabat untuk menyamarkan kekayaannya.

KPK mencium trik para pejabat untuk menyamarkan kekayaannya.

KPK menduga ada sebuah geng di lingkungan pejabat untuk menyamarkan harta mereka agar tidak ketahuan.

Geng tersebut diduga dibuat dengan sengaja untuk menyembunyikan harta kekayaannya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut, anggota ‘geng’ di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga memiliki trik khusus.

Baca juga: KPK Telusuri Asal Usul Harta Rafael Alun Trisambodo yang Mencapai Rp51 Miliar, Pencucian Uang

Trik tersebut merujuk pada pola yang sangat canggih saat menyamarkan harta kekayaannya.

Dikutip dari Kompas.com, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan geng tersebut tidak merujuk pada komplotan sejumlah orang seperti anak sekolah.

Buntut kasus kekerasan David, KPK mencium trik licik dari para pejabat untuk menyamarkan harta kekayaan, termasuk Rafael Alun Trisambodo.

Sejumlah orang-orang di kementerian tersebut saling berhubungan.

Orang-orang tersebut diduga saling beririsan dan saling terkait dengan riwayat pendidikan dan karier.

Dikutip dari Kompas.com, Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Pahala Nainggolan mengaku pihaknya belum berhasil memahaminya.

Pahala hingga kini masih mempelajari trik tersebut secara utuh pola-pola penyamaran sejumlah aset mereka.

Ia mengaku membutuhkan waktu untuk mempelajari ‘geng’ tersebut.

“Saya kan ilmunya rendah. Jadi saya butuh melihat dulu gerakan silatnya kayak apa, sebulan lagi saya baru bisa,” kata Pahala saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, dikutip dari Kompas.com.

Pahala berjanji akan mengungkap pola penyamaran harta kekayaan tersebut kepada publik.

Meski demikian, pihak KPK kini masih berusaha mempelajarinya.

“Nanti saya ceritain kalau saya dapat. Kalau ini saya ceritain dulu nanti dia ketawa, 'yaelah lu cuma segitu aja. Ilmu lu baru segitu’,” ujar Pahala.

Menurutnya, trik yang dilakukan oleh para pejabat tersebut begitu canggih.

“Tapi saya pastiin itu canggih banget,” tambahnya.

Pahala membenarkan satu di antara pola penyamaran harta kekayaan itu dengan menggunakan nominee atau nama orang lain.

Ia mencontohkan, saat seseorang membeli aset dengan nama tetangganya atau orang lain, maka ia tidak bisa disalahkan ketika aset tersebut tidak masuk dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

Meski demikian, KPK sebenarnya meyakini bahwa aset itu dibeli oleh pejabat tersebut.

Pembelian aset juga bisa dilakukan dengan menggunakan nama perusahaan (perseroan terbatas).

Pelaporan dilakukan dengan mencantumkan nominal saham.

“Urusan PT berkembang transaksinya apa dan lain-lain, dia PT, saya enggak bisa lihat.

Meski demikian, KPK menyatakan tidak mempermasalahkan kekayaan pejabat selama asal usul harta mereka bisa dipertanggungjawabkan.

'Mahalan Bayar Telepon Gue' Bunga Zainal Singgung Biaya Pajak Rumah Mewah Rafael Alun Trisambodo

Selebritis cantik Bunga Zainal turut menyoroti kasus yang dihadapi oleh anak dari Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy.

Semenjak kasus kekerasan Mario Dandy terhadap David, anak petinggi GP Ansor, seluk beluk kehidupan Rafael Alun Trisambodo terus dikuliti oleh publik.

Diketahui, ayah dari Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo merupakan pejabat dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.

Terbaru, santer tedengar kabar yang menyebut bahwa Rafael Alun Trisambodo hanya membayar Rp 362.122 pertahun untuk biaya pajak rumah mewahnya di Manado, Sulawesi Utara.

Mendadak publik pun syok mendengar kabar tersebut, termasuk Bunga Zainal.

Sosok Bunga Zainal menyoroti secara tajam biaya pajak rumah milik Rafael Alun Trisambodo.

Dirinya seolah tak percaya dengan tagihan yang begitu ringan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari rumah mewah Rafael.

Rafael Alun yang dikabarkan memiliki hobi mewah soal kendaraan membayar pajak yang begitu ringan.

Bunga Zainal dibuat heran dengan kenyataan tersebut.
Bunga Zainal soroti biaya pajak rumah mewah Rafael Alun
Bunga Zainal soroti biaya pajak rumah mewah Rafael Alun (Kolase TribunStyle.com / YouTube Trans Tv)

Diketahui, Rafael Alun memiliki rumah mewah berlantai 2 di jalan Bukit Zaitun, Lingkungan 5, kelurahan Kleak, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Diduga rumah tersebut milik ibu Mario Dandy, Ernie Meiki Torondek.

Rumah mewah tersebut penuh dengan misteri yang menyangkut tagihan pajak yang begitu ringan.

Pasalnya, rumah mewah berwarna putih nomor 117 itu masih mencantumkan nama Wu Rasjid.

Padahal, rumah tersebut sudah berpindah tangan ke Ernie Meike Torondek.

Diketahui, Ernie Meiki Torondek sudah memiliki rumah tersebut sejak tahun 2010.

Alhasil, rumah yang sudah renovasi tersebut masih membayar pajak berdasarkan klasifikasi sebelum itu direnovasi.

Dari PBB Lingkungan setempat, rumah mewah dengan luas tanah 513 meter persegi tercatat luas bangunan 150 meter persegi.

Sementara itu, besaran pajak PBB hanya Rp 362.122 per tahun.

Padahal, rumah tersebut sudah renovasi secara besar-besaran.

Kini rumah tersebut menjadi rumah mewah berlantai 2 dengan nilai taksiran sekitar 5 hingga 7 Milyar rupiah.

Meski demikian, besaran pajaknya begitu ringa
Heran dengan fakta tersebut, Bunga Zainal pun memberikan komentar menohok.

Dalam komentarnya, ia membandingkan nominal PBB yang dibayar ayah Mario Dandy itu dengan biaya teleponnya setiap bulan.

Menurutnya, tagihan teleponnya lebih mahal dibandingkan dengan pajak rumah Rafel Alun.

“Mahalan bayar tlf gw 800 ribu!!!,” tulis Bunga Zainal di kolom komentar di sebuah postingan akun berita di Instagram.

Sontak warganet pun berduyun-duyun memberikan komentarnya.

Beberapa warganet merasa ada yang tidak beres dari rumah tersebut.

Merespon hebohnya kasus tersebut, KPK bakal bidik keluarga Rafael Alun Trisambodo.

Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK siap mengagendakan klarifikasi harta kekayaan ASN Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo melalui sang istri, Ernie Meike.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Berawal dari Penelusuran Harta Rafael Alun, KPK Cium Trik Canggih Pejabat Samarkan Kekayaan,