Religi

Jenis-jenis Ibadah di Malam Nisfu Sya'ban, Ceramah Ustadz Adi Hidayat Imbau Perbanyak Amal Shaleh

Ustadz Adi Hidayat terangkan mengenai amalam Malam Nisfu Syaban.Diantaranya perbanyak amal saleh di Bulan Syaban

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
freepick
Nisfu Syaban 1444.Ustadz Abdul Somadterangkan mengenai ibadah di malam Nisfu Syaban 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjabarkan jenis-jenis amalan di Malam Nisfu Syaban.

Amalan kebaikan dianjurkan ditunaikan di malam-malam Bulan Syaban termasuk pada pertengahan bulan kedelapan Hijriyah, diimbau Ustadz Adi Hidayat umat muslim kiranya dapat memperbanyak amal shaleh.

Di antara ibadah yang bisa dikerjakan pada pertengahan Bulan Syaban, Ustadz Adi Hidayat mengatakan salah satunya sholat malam.

Saat ini hampir memasuki pertengahan bulan Sya'ban 1444 H  atau dikenal Nisfu Sya'ban, kurang lebih dua pekan lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Doa dan Amalan Cepat Bertemu Jodoh, Ceramah Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Sesuai Alquran dan Hadits

Baca juga: Amalan-amalan Malam Nisfu Syaban, Ceramah Ustadz Abdul Somad Mengenai Menghidupkan Malam Ini  

Sama halnya bulan-bulan lainnya, di bulan Sya'ban umat muslim juga dianjurkan meningkatkan amalan dan ibadah kepada Allah SWT.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hadits shahih diriwayatkan Abu Musa Al Asy'ari yang menunjukkan keutamaan malam Nisfu Sya'ban.

Hadits tersebut berbunyi:

"Sesungguhnya Allah akan mengamati kepada hamba-Nya, di malam pertengahan Sya’ban, dan mengampuni yang memohon ampunan sekalipun sebanyak bulu domba di suku kalb."

"Keutamaan malam Nisfu Sya'ban yang disebutkan dalam hadits itu biasa berlaku pula di malam-malam lain sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih lainnya, jadi kalau Anda tidak meminta atau berdoa akan rugi karena itu setiap hari Allah berikan perhatian kepada hamba-Nya," terang Ustadz Adi Hidayat  dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube GenQurani.

Sehingga Ustadz Adi Hidayat mengingatkan tak terjebak pada hadits palsu atau lemah ketika memasuki pertengahan bulan Sya'ban.

"Contoh hadits palsu sangat populer yang berbunyi, jika telah datang malam pertengahan bulan Sya'ban, maka hidupkan malamnya dengan banyak menunaikan sholat, dan siangnya lakukan dengan puasa, maka siapapun yang bermohon ampun kepada Allah, Allah akan mengampuninya, ini statusnya palsu," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Hadits palsu yang populer di bulan Sya'ban

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا

Artinya: “Apabila malam pertengahan bulan Sya’ban, maka hidupkanlah malamnya dan berpuasalah di siang harinya.”

Dikatakan Ustadz Adi Hidayat, hadits itu palsu atau cacat statusnya terletak pada penulis pertamanya yang dinilai para ulama hadits sebagai perawi yang kerap memalsukan hadits.

Baca juga: Amalan Membaca Surah Yasin di Malam Nisfu Syaban 2023, Ceramah Buya Yahya Hukum dan Dalilnya

Baca juga: Adab Keluar Rumah Bagi Kaum Muslimin, Ceramah Ustadz Khalid Basalamah Jabarkan Doa dan Maknanya

Sementara itu, amalan di bulan Sya'ban Nabi Muhammad SAW tidak menyebut spesifik, karena para sahabat Nabi banyak beramal shaleh apapun yang bisa dikerjakan.

"Ada yang sholat malam qiyamul lail, ada yang banyak beristighfar, tidak ada amalan spesifik, kalau ada hadits yang menunjukkan ibadah tertentu di malam pertengahan Sya'ban, maka disepakati para ulama itu hadits palsu," tegas Ustadz Adi Hidayat.

Di antara sholat malam yang bisa ditunaikan di malam Nisfu Sya'ban disebutkan Ustadz Adi Hidayat yakni sholat Tahajud.

Sehingga bagi umat Islam yang ingin menghidupkan malam Nisfu Sya'ban dengan sholat-sholat sunnah disilakan. Begitu pula amalan lainnya baca Alquran, dzikir, dan istighfar boleh dan dianjurkan.

Adapun cara sholat malam, umat muslim bisa melaksanakannya sesuai dengan syarat sah dan ketentuan sholat sunnah pada umumnya. Misalnya berwudhu terlebih dulu, lalu sholat diawali dengan niat tergantung niat sholatnya, jika sholat Tajahud, maka niatkan dalam hati sholat Tahajud, kemudian Takbiratul Ihram dan diakhir salam, terkait jumlah rakaat tergantung keinginan dan keringanan hati dari umat muslim yang melakukannya.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Rasulullah SAW memberikan satu isyarat kepada umat muslim, sebelum sampai ke Ramadhan harus sesegera mungkin mencari bekal yang bisa menguatkan ruh, memberikan tenaga, serta kekuataan.

"Sehingga ketika sampai di Bulan Ramadhan, kita bisa semangat beraktivitas memanfaatkan siang dan malam untuk beribadah seperti khatam Quran dan ibadah lainnya," jelas Adi Hidayat.

Bulan Sya'ban adalah waktu yang tepat membiasakan diri memperbanyak ibadah, Ustadz Adi Hidayat mengatakan hal itu sebagai persiapan menuju bulan suci Ramadhan.

Orang-orang yang tidak punya persiapan sejak Sya'ban, akan merasakan hal yang berbeda saat masuk bulan Ramadhan, misalnya tampak lemas saat berpuasa karena tidak punya gairah untuk meningkatkan ibadah.

Diriwayatkan oleh Sahabat Usamah bin Zaid, Saat masuk bulan Sya'ban Nabi Muhammad memiliki kebiasaan meningkatkan amalan.

"Amalan yang spesifik banyak dikerjakan Nabi SAW itu ternyata puasa," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Banyak sahabat yang heran lanjut Ustadz Adi Hidayat, karena di Bulan Rajab sudah berpuasa, namun di Bulan Syaban Rasulullah SAW melakukan puasa yang lebih banyak lagi.

“Lalu sahabat pun mengkonfirmasi tentang kebiasaan puasa Rasulullah SAW di Bulan Syaban, kemudian Rasulullah SAW menjawab, Bulan Syaban itu agung tidak seperti yang kamu bayangkan, Syaban juga punya keistimewaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Baca juga: Panduan Sholat Tasbih yang Biasa Dikerjakan Malam Nisfu Syaban, Buya Yahya: Miliki Keutamaan Besar

Baca juga: 21 Hari Menuju Ramadhan 2023, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Solusi Lupa Jumlah Utang untuk Qadha Puasa

Ustadz Adi Hidayat mengimbau bagi yang ingin berpuasa di siang Nisfu Sya'ban, maka bisa menunaikan puasa Ayyamul Bidh yang bertepatan pada pertengahan bulan Hijriyah.

"Sah-sah saja jika ingin berpuasa, namun jangan disandarkan pada hadits-hadits yang bermasalah," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Hal yang membuat bulan Sya'ban istimewa adalah amal-amal yang dikerjakan langsung dilaporkan, disampaikan, diangkat kepada Allah SWT.

"Allah maha mengetahui, tanpa dilaporkan pun sebetulnya segala amal kita sudah tahu, tapi ini ingin menunjukkan satu keistimewaan bagaimana malaikat melaporkan amal ibadah kita langsung kepada Allah ditu suatu kebanggaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan, Nabi Muhammad SAW sangat menginginkan ketika amalnya diangkat ia sedang dalam keadaan berpuasa.

Hikmah berpuasa, umat muslim akan terbiasa menjaga dua hal. Yang pertama dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah menjaga amal shaleh agar konsisten ditingkatkan.

"Karena saat puasa, kita akan senang baca Alquran, senang sedekah, itu sudah otomatis," kata Ustadz Adi Hidayat.

Yang kedua, menjaga diri agar terhindar dari beramal salah atau melakukan maksiat.

"Makanya ketika orang yang berpuasa pasti menjaga dari perbuatan maksiat, karena minimal dia takut puasanya batal karena itu orang yang berpuasa amalannya cenderung baik," tutup Ustadz Adi Hidayat.

Niat Sholat Tahajud

Bagi yang melafadzkan niat, niat shalat tahajud adalah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatat tahajudi rok’ataini lillahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat Puasa Ayyamul Bidh:

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

Artinya: “Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Tonton Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved