Berita Tabalong

Kepala Dinkes Kabupaten Tabalong Taufiqurrahman Menduga Diabetes pada Anak Meningkat

Kepala Dinkes Tabalong, Taufiqurrahman Hamdie, tidak memungkiri tingginya angka kasus diabetes pada anak. Diduga, memang terjadi peningkatan.

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/DONY USMAN
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Taufiqurrahman Hamdie. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong terus berupaya melakukan penanganan dan pengendalian penyakit diabetes yang dialami anak atau remaja usia belasan tahun.

Hal ini terbukti dari aktifnya Germas untuk pola hidup sehat melalui pengaturan pola makan di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dibeberkan Kepala Dinkes Tabalong, Taufiqurrahman Hamdie, penyakit diabetes secara umum terkait life style.

Tidak kalah penting pengawasan terhadap jajanan anak di sekolah.

Pihaknya, melalui pola UKS, sudah merapatkan hal tersebut dengan Disdik Tabalong untuk meningkatkan kembali Kantin Sehat di sekolah.

Baca juga: Ada Lima Kasus DBD di Tapin,  Dinkes Keluarkan Surat Kewaspadaan Dini

Baca juga: Diduga Perdagangkan Dua Anak Kucing Kuwuk, Pria Babirik Diamankan Satreskrim Polres HSU

Baca juga: Terungkap di Persidangan, Terdakwa Kasus Korupsi Hibah KONI Banjarbaru Beri Gaji Pengurus Non Aktif

"Secara terpadu kami dengan BPOM juga melaksanakan skrining jajanan ini termasuk penggunaan bahan pemanis buatan," jelas Kadinkes. 

Selain itu, pihaknya juga aktif memberikan edukasi para pedagang khusunya kaki lima yang menjual makanan.

Terutama, mengenai pengetahuan dalam pengolahan makanan yang memperhatikan sanitasi serta higienisnya.

Serta, menghindari bahan yang berbahaya dalam campuran makanan melalui pelatihan yang dilaksakan kepada para pedagang.

Tidak habis di situ, dalam program pengendalian Penyakit Tidak Menular melalui Posbindu PTM,  pihaknya juga melaksanakan skrining dan pemeriksaan gula darah.

Baca juga: Banjir di Kabupaten Banjar Masih Rendam Enam Kecamatan, Terdalam di Sungai Tabuk

Baca juga: Satu Rumah Warga Desa Sungai Kupang HSS Alami Kerusakan Diterjang Puting Beliung

Baca juga: Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Kotabaru Said Akhmad Perintahkan Uang TPP ASN Dibayarkan

Walaupun terbatas pada sasaran dewasa, kata Taufiq, namun tren usia munculnya diabetes cenderung semakin muda. Bahkan sudah banyak muncul di usia belasan tahun.

Dia pun tidak memungkiri tingginya angka kasus diabetes pada anak. Diduga, memang meningkat.

Namun, pihaknya belum menerima data dan laporan dari unit pelayanan, baik dari puskesmas maupun rumah sakit sehingga tidak bisa menggambarkan besaran kenaikannya. 

Jelas Taufiq,  terlalu banyak mengonsumi makanan yang manis diusia dini akan menyebabkan semakin dini juga penderita diabetes, karena biasanya baru muncul diusia lanjut. 

Sementara itu, apabila usia dini sudah terlalu banyak gula akan menyebabkan tubuh selalu terpacu memproduksi insulin, sehingga cadangan insulin terbatas dan akan menimbulkan gejala DM di usia muda.

Baca juga: Tutup Drainase di Barabai Hilang Dicuri, PLT PUPR HST Rencanakan Ganti dengan Plat Baja

Baca juga: Rumah Kos di Kompleks Madani II Banjarmasin Ambruk, Ini Diduga Jadi Penyebabnya

Baca juga: Ditemukan Mengapung di Sungai Negara Batola, Pria Malang Ini Diduga Tenggelam di Tapin

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved