Selebrita

Kapok Stefan dan Dirly, Celine Evangelista Tak Butuh Suami Kaya dan Ganteng

Bercerai dengan Dirly Idol dan Stefan William, kehidupan aktris Celine Evangelista berubah total. Pada Raffi Ahmad, tak butuh suami kaya dan ganteng.

Editor: Murhan
Youtube SCTV
Celine Evangelista menangis curhat. Efek Stefan William dan Dirly Idol, Celine Evangelista Tak Butuh Suami Kaya dan Ganteng 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Setelah bercerai dengan Dirly Idol dan Stefan William, kehidupan aktris Celine Evangelista berubah total.

Kini, Celine harus putar otak agar bisa memenuhi kebutuhan sang anak.

Sebagai single parent, dia harus banting tulang agar semua kebutuhan anaknya tercukupi.

Kini, pandangan Celine soal lelaki juga berubah drastis.

Celine kini punya kriteria baru untuk jadi suaminya.

Dia memasang kriteria khusus bagi pria yang bersedia menjadi pendamping hidupnya.

Dikutip dari YouTube SCTV, Celine yang sedang menjadi bintang tamu di acara milik Nagita Slavina mengungkapkan keinginannya terkait pasangan hidupnya kelak.

Baca juga: Tanpa Raffi Ahmad, Pose Nagita Berbikini di Pantai Bareng Nisya dan Caca Tengker Terekam

Dalam pengakuannya, Celine mengaku jika dirinya tak butuh suami kaya raya.

Dalam mencari pasangan, tampaknya harta bukanlah masalah penting bagi Celine Evangelista.

Celine Evangelista lebih memilih mencari pasangan yang bisa royal terhadap dirinya bahkan pada keempat anaknya.

"Butuh suami yang kaya engga?" tanya Raffi Ahmad kepada Celine, dikutip dari YouTube SCTV.

"Kaya gak mesti yang penting dia royal, percuma kaya tapi kalau gak royal kita realistis aja jangan matrealistis," jawab Celine.

Sebelumnya, Celine mengatakan bahwa Stefan William terakhir kali menjenguk buah hati mereka pada 4-5 bulan lalu.

Hal ini tentu amat sangat disayangkan mengingat anak-anak Stefan masih kecil dan butuh mendampingan dari sosok ayah.

Belum lagi Stefan terpantau sudah menggaet cewek baru yang semakin membuatnya jarang menjenguk anak.

Celine berharap dirinya dapat berkomunikasi selayaknya seorang partner demi anak-anak mereka.

"Kalau berkomunikasi sudah nggak."

"Aku tuh sebenarnya nggak pernah menutup komunikasi, aku nggak pernah marah sama dia."

"Aku pun, kalaupun aku yang salah, ya udah deh nggak apa-apa yang penting kita bisa menjadi partner yang baik buat anak-anak."

"Kalau pengennya aku tuh kayak gitu."

"Cuma mungkin dari dianya belum bisa seperti itu," kata Celine saat menjadi bintang tamu Pagi Pagi Ambyar, dikutip Senin (9/1/2023).

Kini Stefan disebut hanya berkomunikasi via pengasuh anak-anaknya, yang mana itupun terpantau cukup jarang.

Celine menyebut bahwa seringkali anak-anak Stefan juga yang lebih dulu menghubungi ayahnya.

Untuk pertemuan, Celine mengungkap terakhir beberapa bulan lalu.

"(Sekitar) empat (atau) lima bulan yang lalu. Kadang-kadang anaknya yang video call daddy-nya," katanya.

Lebih lanjut, Celine menegaskan bahwa dirinya tidak punya masalah dengan mantan suaminya itu.

Ia pun berharap masih dapat berteman baik sebagai partner dalam membesarkan anak-anak mereka.

Beberapa waktu lalu, Celine hancur anaknya yang rindu papanya tapi malah tak bisa bertemu.

Lebih lanjut, Celine sendiri tidak tahu apa alasan Stefan William tidak melihat anak mereka.

Tetapi ia berpikir mungkin mantan suaminya tersebut sedang sibuk dengan kehidupannya di Bali.

"Mungkin nggak ada waktu," bebernya.

Lebih lanjut, Celine mengaku Stefan juga sudah memblokir dirinya sehingga ia tak bisa bertanya apa penyebab mantan suaminya tersebut tak menemui anak mereka.

Lagipula Celine juga sudah lama tak berkomunikasi lagi dengan mantan suaminya tersebut.

Baca juga: Satu Pemicu Kemarahan Ayu Ting Ting pada Boy William Mencuat, Efek WA

Hal Sederhana yang Bisa Dilakukan untuk Jadi Suami Idaman

Untuk masuk dalam kriteria suami idaman, kamu tidak harus membawakan istri bunga setiap hari atau menyanjungnya setinggi langit. Dengan perhatian kecil tapi tulus, istri pasti akan semakin cinta.

Pada dasarnya untuk memiliki hubungan pernikahan yang hangat dibutuhkan usaha. Ingin memulainya? lakukan hal-hal sederhana berikut ini.

1. Jangan asyik bermain ponsel

Sudah banyak studi yang membuktikan pemakaian gawai yang berlebihan menimbulkan ketidakpuasan dalam hubungan antar pasangan.

Bahkan, dapat menimbulkan jarak emosional antar pasangan karena mengalihkan perhatian kita dari interaksi di sekitar.

Itu sebabnya, batasi waktu menggunakan gawai saat di rumah atau bersama pasangan.

2. Hati-hati dengan energi yang akan dibawa ke rumah

Hidup memang penuh tekanan dan kita tak bisa mengendalikannya. Tapi, yang bisa kita lakukan adalah memilih energi apa yang akan kita bawa di rumah agar tetap fokus pada pasangan.

3. Kurangi beban istri

Kebanyakan wanita bukan hanya menanggung beban harian, tapi juga perasaan pribadi dan pasangannya untuk mencapai segala hal.

Wanita seringkali melakukan "pekerjaan" tak terlihat untuk keluarganya. Terus-menerus melakukan pengorbanan ini bisa berdampak besar bagi kestabilan emosinya.

Ajaklah istri berdiskusi untuk mengetahui apa yang ia rasakan dan inginkan dan cari solusi bersama.

4. Utamakan emosi positif

Pada awal pernikahan, emosi positif mengalir dengan teratur. Kegembiraan, kebahagiaan dan semangat akan selalu memenuhi hari.

Seiring dengan bertambahnya usia pernikahan, emosi positif itu mulai memudar.

"Emosi postif tidak selalu terjadi dengan tingkat dan frekuensi yang sama ketika masih berada dalam tahap jatuh cinta," kata psikolog Suzann Pileggi.

Lalu, bagaimana menjaga emosi positif dalam pernikahan? Tanyakan pada diri sendiri apa yang dapat dilakukan setiap hari, kegiatan atau tindakan yang dapat menjaga emosi positif mengalir dalam pernikahan.

5. Ungkapkan apresiasi sesering mungkin

Menurut Jonathan Robinson, terapis pasangan, aspek penting dalam sebuah hubungan adalah saling mengerti dan menghargai satu sama lain.

Misalnya dengan memberitahu pasangan kita bahwa kita menghargainya, baik lewat ucapan langsung atau teks.

6. Kontrol emosi

Dalam suatu hubungan, kita akan mudah memberi reaksi berlebihan ketika mendapat kritik atau pertanyaan. Padahal, yang kita butuhkan adalah sedikit waktu untuk memahami maksutnya.

Saat pasangan memberi pertanyaan, jangan langsung bersikap defensif. Dengarkan atau mencerna pertanyaannya.

7. Mengalah

Ketika berdebat dengan pasangan, cobalah untuk tidak selalu menyalahkannya. Sebagai gantinya, coba untuk intropeksi diri.

"Ketika pasangan merasa disalahkan, justru dia tak akan mendengarkan apa yang kita katakan," kata Robinson.

Jadi, ketika berdebat, hindari menggunakan kata-kata yang seolah menyalahkan pasangan. Tujuan dari "perdebatan" bukan mencari siapa yang menang atau kalah.

8. Ucapkan terimakasih dengan cara spesifik

Hanya mengucapkan 'terimakasih' pada pasangan tidak akan cukup. Jadi, ucapkan dengan spesifik.

Misalnya, jika pasangan kita memberi hadiah, ucapkan rasa terimaksih dengan kalimat, seperti 'Kamu benar-benar tahu apa yang aku butuhkan'.

Kalimat semacam itu akan membuatnya merasa lebih dihargai daripada sekedar ucapan 'terimakasih'.

Menurutnya, cara ini menandakan kita fokus pada pasangan dan apa yang telah dilakukannya, bukan hanya pada hadiah atau manfaatnya bagi kita.

9. Jangan sungkan merayu

Pernikahan paling membahagiakan akan terjadi ketika pasangan saling mengingatkan jika mereka dicintai, dihargai dan berbahagia.

Jadi, merayu atau menggoda pasangan adalah keterampilan penting yang harus dimiliki agar pernikahan langgeng.

(Banjarmasinpost.co.id/Sriwijaya Post)

Simak juga berita lainnya di GoogleNews, Klik: Banjarmasin Post

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved